Chapter 2

369 45 3
                                    

Zeevana Lynch on mulmed.

***

"Vio, vio liat deh, itu kan.. Arvin?" kata Zee sambil menyipitkan matanya.

"Hah? Mana, mana?!" teriakku antusias.

"Itu di samping lo!" kata Zee sambil menunjuk luar mobil. Aku pun menoleh ke samping dan benar saja dia ada di sebelah mobilku sambil mengendarai motornya. Ya ampun, dia kece banget! Astaghfirullah sadar Vio.

"Kalo di perhatikan dia ganteng juga ya?" kata Zee sambil ngeliatin dia ga kedip.

"Hush! Apaan sih?" Kataku sambil menjitak kepala Zee, abisnya dia kegenitan sih.

"Aw! Emang kenapa sih?! Dia kan ganteng" kata Zee kecentilan.

"Iya juga sih" kataku sambil memandanginya. Bener kata Zee dia ganteng juga kalo di perhatiin, hehehe.

"Ciee udah mulai suka tuh sama Arvin" ledek Zee sambil nunjuk-nunjuk.

"Ng..Nggak kok! Perasaan kamu aja mungkin" kataku dan tanpa kusadari pipiku Blushing.

"Hmm iya deh. Eh udah ijo tuh lampunya! Kata Zee sambil nyenggol lenganku. Kami pun melanjutkan perjalanan.

Setelah sampai di sekolah, aku berlari menyusuri koridor karna aku tau, aku sudah telat dari tadi. Pasti pak Heri udah masuk nih. Gawat aku pasti disuruh bersihkan halaman belakang sekolah.

Begitu sampai di depan kelas, aku pun membuka knop pintu dengan perlahan. Aku melihat pak Heri guru killer ku sedang menjelaskan. Aku berjalan sambil nunduk sampai pada akhirnya aku di panggil pak Heri.

"Vio! Kenapa kamu terlambat?!" Tanya pak Heri tegas. Duh mati aku.

"Anu pak.. sa..saya kejebak macet" kataku tergagap sambil nunduk.

"Alasan! kalau begitu kamu harus membersihkan halaman belakang sekolah, sekarang!!" bentak pak Heri.

"I..iya, pak" aku pun meletakkan tas di bangkuku dan segera menuju halaman belakang sekolah untuk di bersihkan. Aku melewati lorong dan kelas-kelas sebelum akhirnya aku sampai di halaman belakang. Aku melihat keseluruh halaman dan akhirnya pandanganku jatuh ke arah Zee, ternyata dia dihukum juga. Aku langsung berlari menghampirinya.

"Hei kamu dihukum juga sama guru?" kataku begitu sampai di depannya.

"Menurut lo?!" Kata Zee jutek sambil menyapu. "Gue heran sekolah inikan punya cleaning service, kenapa pake nyuruh kita ngebersihin lagi? Sekali-sekali disuruh makan di kantin gratis kek" kata Zee dengan kesal.

"Yee kalo itu hukumannya semua murid pasti bakalan ngelanggar peraturan dong" kata ku sambil memutar bola mata dan mulai ikut menyapu daun-daun yang jatuh di sisi lain.

"Iya juga sih"

Kami sama-sama diam sambil melanjutkan pekerjaan yang menyebalkan ini. Huff cape banget disuruh nyapu halaman segede ini, ya walaupun dibantui sama Zee tapi tetep aja cape juga. Ga lama kemudian Zee manggil-manggil namaku, membuatku mendengak dan menatapnya.

"Ptssh Vio, Vio!" Kata Zee sambil berbisik.

"Apaan?" tanyaku penasaran.

"Ituu" jawab Zee sambil nunjuk ke arah lain.

"Emang ada a-" kataku terpotong ketika ngeliat sesuatu yang ditunjuk oleh Zee. "Loh kok dia bisa di situ sih?" Tanyaku pada Zee.

"Ga tau mungkin dihukum juga" kata Zee acuh.

"Ya mungkin aja" kataku sambil ngeliatin Arvin yang sedang menyapu di sisi lain. Kok tumben ya dia bisa di hukum?

ANNA'S POV

3 Girls 3 LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang