16 || without title

415 12 0
                                    

⃘♡


⃘♡

⃘♡

Have a nice day

Ara refleks mendorong tubuh Varel saat mendengar teriakkan menggelegar dari arah belakang. Di ketahui itu adalah suara milik Anin. Serta ada Arion, Mahesa, Gibran, Rai dan juga Riu. Oh ya, bi Nai juga melihat kejadian tersebut sambil senyum senyum sendiri.

Gadis itu gelagapan saat melihat Anin yang tengah memandangi nya dengan bersidekap dada. Sedangkan Arion serta saudara saudara nya yang lain malah tengah mesem mesem sendiri, entah apa yang mereka pikirkan.

Varel mengelus pundak Ara dengan pelan, berharap kerisauan gadis di sampingnya ini bisa memudar perlahan. Pergerakan cowok itu tak luput dari tatapan mata orang orang di hadapan mereka.

"Kalian masuk ke dalam."

Hanya 4 kata namun langsung membuat Ara dan Varel ketar ketir di buatnya. Tanpa bantahan kedua anak manusia itu merajut langkah untuk sampai di ruang tamu rumah ini.

Ara dan Varel sudah seperti pasangan yang ketahuan baru saja melakukan sesuatu di luar batas, Anin duduk di hadapan mereka dengan tatapan yang tak luput memperhatikan anaknya dan anak sahabat karibnya itu.

"Kalian pacaran? Serius? Beneran kan ga boong? Kalo iya mama pasti restuin kok, mau tunangan kapan? Nanti mama urus sama bunda kamu, Rel. Sejak kapan kalian pacaran? Kok ga bilang bilang sama mama? Mau sembunyi sembunyi ya? Ohh tidak bisa, sekarang mama udah tau," oceh Anin.

Varel dan Ara langsung cengo di tempat, mereka tidak expect Anin akan bereaksi seperti itu. Padahal tadi aura dan ekspresi nya sudah seperti orang yang tengah menahan amarah besar.

"Kenapa diem? Kalo diem aja berarti fiks kalian itu pacar-"

"Enggak, ma." Bantah gadis manis tersebut. Ara tidak mau ada kesalah pahaman disini, yakali dia menjalin hubungan dengan si Ketos kutub itu. Bisa bisa nantinya flu karna terlalu dingin.

"Loh kenapa? Kalian cocok kok, pacaran aja udah mama restuin. Papa sama saudara saudara kamu juga restuin kok, iya kan?" Anin melirik anggota keluarga nya, mereka kompak mengangguk dan tersenyum. Oh tuhan, senyum itu adalah senyuman penuh arti. Apakah mereka benar benar merestui jika Ara berpacaran dengan Varel?

"Emm, mama, kita emang ga pacaran," ucap Varel membuat Anin meliriknya tak suka.

"Tuh kan Varel nya aja bilang gak paca-"

"Tapi Ara punya Varel."

MENYALA KUTUB ES KUHH!🔥

♡♡♡♡

Pagi hari ini Ara sudah nangkring di kantin sekolah dengan hewan berbulu yang menemani. Iya, si Ling-ling tiba-tiba ada di jok paling belakang mobil sport pink milik Ara. Alhasil karna malas untuk mengantarkan hewan manis itu Ara membiarkan saja dia ikut ke sekolah. Toh kalo nyusahin bakalan Ara buat kucing geprek.

Hari ini gadis cantik dengan jaket hitam yang menutupi seragam putihnya itu membawa mobil sendiri untuk pergi ke sekolah, tidak di antar oleh Arion, Mahesa, ataupun menebeng pada Gibran dan si kembar. Itupun harus ada drama pagi dulu, karna Arion dan Mahesa menentang keras gadis itu untuk membawa mobil ke sekolah.

"Masih ada papa, bang Esa, bang Ran sama Rai Riu yang bisa antar jemput kamu. Kita masih bisa di andelin, sayang." Begitulah kata Arion. Namun karna Ara itu anaknya bebal, dengan jurus nangis kejer akhirnya dia berhasil membuat hati para sepuh nya meluluh.

Ketua Osis Manja Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang