25 || Danz

216 9 3
                                    



Have a nice day

Saat ini Ara sedang menenangkan bayi besar yang tengah menangis. Saat hendak pergi menuju roof top, Varel tidak sengaja menginjak kulit pisang dan berakhir jatuh dengan tidak etis nya. Untung saja tidak ada orang, kalo sampai ada yang melihat bisa jatuh harga dirinya sebagai ketua osis yang terkenal dingin.

Azril kewalahan ketika menghadapi Varel yang tidak mau diam saat sikut nya sedang ia obati. Darah yang keluar memang cukup banyak dan Ara meminta bantuan Azril untuk mengobati anak itu. Karna dirinya sedang di sibukkan oleh Varel yang manja level kronis. Terbukti dengan pelukan yang saat ini masih Varel lakukan bersama Ara, dan isakan kecil pun masih terdengar.

"Semanja manja nya gue sama Ara, ga pernah tuh ngerengek kaya anak kecil yang nggak di kasih balon," celetuk Gibran. Cowok itu tengah duduk bersandar sambil memperhatikan bagaimana sabar nya Ara menghadapi sifat manja Varel.

"Lo tau Varel itu manja banget anaknya, ya meskipun cuman sama Bunda doang. Tapi sekarang kayaknya sama Ara juga deh," kata Danu.

"Pawang sudah di temukan bro, jadi sekarang gampang kalo Varel tiba-tiba ngamuk," sahut Ade.

"Mereka jadian. Lagi?" Tanya Kaisar dengan tiba-tiba membuat ke 3 cowok yang tengah bergibah itu langsung menoleh.

"Iya jir, lo ga denger apa pas Varel bilang panjang lebar?" Tanya Danu dan Kaisar langsung menggeleng.

"Si Kai mah cepil nya lagi ke sumbat earphone anjay, dia nempelin telinga ke pintu tapi bolong telinga nya mah lagi dengerin musik," timpal Gibran.

"Emang dasar," kata Ade.

"ASSALAMUALAIKUM EPRIBADEH! BABANG KAVIN YANG GANTENK NYA KEBANGETAN DATANG!"

Semua arah mata langsung tertuju pada Kavin yang kini tengah melangkah songong ke arah teman temannya. Ara dan Azril tidak menghiraukan satu makhluk halus itu, mereka fokus menenangkan Varel yang masih saja merengek tak jelas.

"Nah ini nih orang yang--" ucapan Ade langsung terhenti ketika mulutnya di bekap oleh Gibran.

"Lo mau ngomong apaan nyet? Jangan sampe keceplosan," peringat Gibran kepada Ade.

Cowok itu menghempaskan tangan Gibran dari mulutnya. "Tangan lo bau tai setan! Abis berak ga cuci tangan dulu ya lo?!"

"Hehe." Hanya itu respon Gibran tapi mampu membuat Ade kelabakan.

"NAJISSSS!"

"Darimana aja, Vin? Kok gue baru ngeliat muka lo yang kaya babi itu," celetuk Danu dengan enteng.

"Set dah tu mulut minta gue cipok? Gue abis berak kalo ente mau nyaho, tadi gue makan seblak bareng pacar gue, dia pesenin yang level tujuh tingkat pedes nya, gila apa ya? Aing yang ga bisa makan pedes langsung ngacir lah itu ke kamer mandi. Heran, cewe kok kuat banget makan pedes, lambung nya disko pasti," cerita Kavin sambil nyemil keripik di samping Gibran.

"Anying pacar baru lagi lo? Yang ke berapa itu?" Tanya Ade.

"Emm gatau, dia nembak gue ya gue terima lah. Masa cewe cantik mau di sia sia in, mubazir broo."

Ketua Osis Manja Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang