05 || Cicin permata hitam

355 14 0
                                    

Bukan seseorang yang melukai mu, tapi harapan mu sendiri__Rai Dylan

⃘♡

⃘♡

⃘♡

Have a nice day

"Varel."

"Hah? Varel siapa?" Tanya Dinda.

Yap, benar. Yang membawa Ara adalah Varel si kutub utara. Gibran biasa saja saat adiknya di tarik secara tiba-tiba oleh seseorang, karna dia pun tau siapa orang itu. Kalau tidak, Gibran akan jadi garda terdepan untuk mengejar mereka.

Saat Varel menarik lengan Ara, banyak para murid yang bertanya-tanya siapa gadis yang tengah di gandeng oleh sang ketua osis itu.

"Ketua osis disini," jawab Gibran.

"Lo kenal, bang? Serius?" Tanya Rai memastikan.

"Kenal anjir, tenang aja. Ara gak bakalan kenapa kenapa, kok."

"Syukur deh kalo gitu."

"Gue kira tadi penculikan anying," kata Nisa.

"Heh! Mana ada penculikan di sekolah, pikiran lo mikir nya kejauhan," sahut Dinda.

"Yaaa kan bisa aja anjir, iya ga?"

"Nanya siapa lo?" Tanya Tita.

"Lo semua lahh," jawab Nisa.

"Dih, ogah banget jawab pertanyaan lo, udah ah grils, yok ke kelas aja," ucap Tita melenggang pergi seraya menarik lengan Dinda.

"Ya Allah gue punya temen begitu amat ya, mimpi apa gue," gerutu Nisa.

"Sabar." Akila mengelus pundak sahabatnya, meskipun di dalam hati ada niatan untuk meninggalkan Nisa di kantin. Memang laknat.

"Sabar banget gue anjir."

"Yaudah bang, Ray, Ri, kita ke kelas dulu," kata Akila pamit kepada 3 saudara itu.

"Iya sok."

"Kita titip Ara ya bang, bilang ke temen lo jangan sampe lecet."

"Tenang aja." Lalu mereka berdua pun berjalan keluar kantin. Menuju kelas yang menjadi gugus mereka.

♡♡♡♡

Ara memberontak kala lengan nya yang terus di tarik oleh seseorang, gadis itu memaki bahkan mengumpat saat cekalan nya tidak lepas lepas.

Siapa yang berani membawa nya seperti ini? Atau ini adalah penculikan anak? Oh shit, dirinya dalam bahaya!

Tapi, kenapa penculikan anak memakai almamater SMA ini? Apa dia sedang menyamar? Sekarang kan banyak motif penculikan yang menyamar sebagai apapun untuk bisa mendekati mangsanya.

"WOI ASU LEPASIN GUE GAK?! MAU DI KEMANAIN GUE ANJING?!"

Orang itu melepaskan cekalan nya lalu berdiri membelakangi Ara. "Bisa jangan kasar? Lo cewe," katanya seraya berbalik badan.

Ketua Osis Manja Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang