22 || Uncovered

216 10 0
                                    

⃘♡

⃘♡

⃘♡

Have a nice day

Varel, Galang dan Ara kompak menoleh ke arah sumber suara. Kini di hadapan mereka ada 3 anak laki-laki dengan seragam yang acak acakan, jauh dari kata seorang murid sekolah. Berandal lebih cocok.

"Kenapa pada ngeliatin gue?" tanya si cowok yang rambutnya warna merah menyala. Dasi cowok itu yang seharusnya terpasang di kerah malah tergulung di kepalan tangan. Sangat mencerminkan siswa nakal.

Sejenak Ara berpikir, di tatap lamat ke 3 anak laki-laki itu dengan seksama. Sepertinya dia pernah bertemu dengan 3 orang ini, tapi dimana? Kapan?

"OHHH ELO TERNYATA!" Teriak Ara tiba-tiba membuat ke 5 cowok yang tadi sedang saling tatap dengan sengit langsung terkejut seketika.

"Astaghfirullah," istighfar mereka.

"Lo kenal sama mereka, peri cantik?" Tanya Galang.

"Kenal! Mereka itu yang pernah gue ceritain, yang mau tawuran di jalan."

"Ohh yang itu," jawab Galang seraya mengangguk-angguk kan kepalanya.

Varel diam-diam cemberut, dia mendengar percakapan antara Ara dan cowok menyebalkan itu. Apa Ara cerita ke orang lain jika dirinya pernah terhadang oleh sekumpulan anak remaja yang hendak tawuran? Tapi kenapa pada dirinya tidak? Waktu itu cerita pun hanya sedikit, lebih tepatnya bukan cerita melainkan menjelaskan karna dirinya tidak sengaja mendengar Ara yang membicarakan tawuran tersebut.

"Wahh lo masih inget gue ya, cantik?" Tanya si cowok rambut merah.

"Siapa yang lo panggil cantik?" Serobot Varel dengan tatapan menusuk nya.

"Ara lah, siapa lagi? Elo? Dih najis banget cak aing teh."

"Loh, kok lo tau nama gue, Mer?" Tanya Ara lalu maju mendekati ke 3 anak cowok tersebut.

"Hah? Mer saha?" Tanya si rambut mulet.

"Ya itu temen lo, rambut dia kan merah anjir, ya gue sebut Mer aja, gue kan gatau namanya."

"Yaelah gue anggep itu panggilan istimewa dari lo buat gue. Sini kenalan dulu atuh sama A'a, kan lo gatau nama gue nih."

Tangan si rambut merah terulur ke depan, dengan kesadaran penuh dia siap berjabatan tangan dengan Ara. Pasti tangan itu sangat halus, jika sudah berjabat dia tidak mau cuci tangan. Sangat sayang bila terhapus.

Ara tersenyum, dia hendak menerima jabatan tangan itu namun pergerakannya langsung terhenti karna tangan Varel yang menahan, cowok itu menatap penuh peringatan kepada Ara.

"Apasi!? Diem, atau gue bunuh lo," ancam nya. Galang menepuk pundak Varel lalu menggeleng pelan, seakan memberitahu jika tidak ada yang bisa menahan Ara.

Dengan berat hati Varel melepaskan cekalan nya, cowok itu mundur dan mensejajarkan tubuh di samping Galang. Mereka berdua harus mati-matian menahan emosi dan rasa cemburu yang berkobar. Galang suka Ara begitupun dengan Varel, apalagi sekarang mereka itu status nya masih berpacaran. Tapi mereka juga tau konsekuensi dari menyukai gadis itu.

"Nama gue Yavka ulmarya, lo bisa panggil gue Yavka atau Arya," ucap si cowok rambut merah itu memperkenalkan dirinya kepada Ara saat tangan mereka sudah saling berjabat.

"Lembut banget anjing!" Ucap Yavka dalam hatinya saat menyentuh langsung tangan milik Ara.

"Ohhh nama lo Yavka, oke Mer semoga gue inget ya nama lo," ucap Ara membuat Yavka mendelik tak terima.

Ketua Osis Manja Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang