⃘♡
⃘♡
⃘♡
Have a nice day
"Ya Allah, kenapa doa hamba tidak di ijabah? Hamba sudah memohon kepada mu supaya tidak sekelas dengan dua kudanil ini. Tapi sekarang...hamba malah sekelas, bisa gila gue," ucap Ara mendrama dengan tangan yang menengadah.
Rai dan Riu mendelik kesal ke arah Ara. Jika mereka merasa senang sekelas dengan gadis itu, tetapi berbeda dengan Ara.
Malam ini adalah malam Minggu. Rai dan Riu memutuskan untuk menginap di rumah Arion karna orang tua keduanya sedang ke luar kota. Mereka ber 3 kini sedang berada di kamar milik Ara, guru dari sekolah SMAYA akan mengumumkan kelas kelas yang akan di tempati.
Saat foto list nama sudah di kirim, tepat saat itu juga Ara mendengus kesal dan langsung melempar ponsel nya ke arah kasur. Sungguh, dirinya sudah lelah jika harus sekelas lagi dengan saudara saudara laknat nya.
"Lo kayak lagi dapet musibah aja sekelas sama kita," ujar Rai kesal.
"Iya, sekelas sama lo berdua itu musibah buat gue. Nanti pasti kalo ada tugas gue yang ngerjain, kalo ada kelompok pasti Lo berdua juga larinya ke gue, trus gue juga yang ngerjain, kalo ada ulangan pasti pada nyontek ke gue. Pasti, udah pasti itu semua," jawab Ara panjang lebar.
"Ya itu mah kan pas kita SMP, Ra. Gue janji deh nanti kalo ada apa-apa gue sama Rai ikut andil," ucap Riu.
"Halah, lo berdua mah cuman ngomong nya doang," balas Ara.
"Janji dah, Ra. Gue janji yakin, mau pegang janji gue?" Ujar Rai dengan kelingking nya yang naik.
"Sini," ucap Riu melakukan hal yang sama dengan kembarannya.
Ara terdiam sesaat, lalu dirinya mulai menautkan kedua kelingking nya dengan kelingking si kembar Rai Riu.
"Janji Lo ya? Awas aja kalo boong, gue gorok leher kalian berdua," ancam Ara.
"Astaghfirullah, sadis nye," balas Rai.
"Iya dah janji," ucap Riu.
♡♡♡♡
"Kalian yang rajin belajar ya, jangan nakal. Adek kalo mau di jemput pulangnya telfon papa aja, oke?" ucap Arion yang sekarang tengah berada di depan sekolah anak anaknya.
Fyi, Ara berangkat di antar oleh Arion menggunakan mobil. Sedangkan Gibran dan si kembar mengikuti dari belakang.
"Siap, pah!"
"Iya pah, kita masuk, assalamualaikum," pamit Ara, Rai, Riu dan Gibran.
"Waalaikum salam."
Mereka mulai meninggalkan Arion dan berjalan menuju kelas. Saat di perjalanan, Ara terkejut kala ada yang menarik tas miliknya, Jadilah dia sedikit tertarik ke belakang.
"Astaghfirullah, allahuma, ya Allah. Woi, anjeng lu ya gue mao jatoh sat," ucap Ara tidak menyadari siapa yang menarik nya.
"Kasar," jawab laki laki itu.
Satu kata yang sontak membuat Ara membalikkan badan dan menatap siapa orang yang menarik tas nya itu.
"Ngapain lo? Plis ya ketos kutub lo diem dulu ini masih pagi gue males debat, bay," ujar Ara lalu dia meninggal kan Varel begitu saja.
"Lah si anying, maen pergi aja," celetuk Rai.
"Bang, maapin si bocil yak? Dia emang pas pembagian akhlak telat dateng," ucap Riu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Manja Is Mine
Teen FictionMencintai bukan harus memiliki bukan? Sama seperti Ara, dia tidak bisa bersama dengan seseorang yang ia cintai. Dia harus bisa merelakan tambatan hatinya itu bahagia dengan orang lain, bukan dengan dirinya. Cinta mereka terhalang sesuatu yang sanga...