Apa perlu di kasih kalpanax biar ga ke gatelan? __Araaa
⃘♡
⃘♡
⃘♡
Have a nice day
Sedari tadi Varel terus memandangi ponsel yang berada di genggaman. Disana terpampang jelas wajahnya yang kaku dan wajah masam milik Ara. Di geser lagi ke slide berikutnya, menampilkan kedua anak manusia itu yang saling bertatapan. Sudut bibir Varel tertarik sedikit ke atas.
Sekarang dia sedang berada di ruang osis, sendirian. Makanya Varel mau tersenyum meskipun hanya sedikit. Kalo di tempat ramai, mana mau dia tersenyum, ngomong aja jarang.
Sebelum ke ruang osis, Varel sempat meminta foto tadi saat di roof top kepada Gibran. Tentu, itu membuat Varel mendapat tatapan menggoda dari sahabatnya. Sekarang ke 6 anak curut tersebut sedang ke kantin, tetapi Varel lebih memilih untuk berdiam diri di ruang osis saja.
Malas jika harus mendengar teriakkan serta pujian dari banyaknya adik kelas. Bukan sombong, tapi memang kenyataannya seperti itu. Nasib jadi orang ganteng.
Di tatap lamat wajah dari gadis yang berada di ponselnya. Cantik, manis, imut, menggemaskan. Seperti Itulah yang bisa Varel simpulkan ketika iris matanya menatap lamat wajah Ara.
Matanya yang berwarna hazel, menatap nyalang ke arah Varel membuat cowok itu semakin menaikkan sudut bibirnya. Sedangkan di foto lain, mereka berdua saling berdekatan bahkan menempel. Sungguh, Varel ingin sekali mengulang kejadian tersebut.
"Cantik."
♡♡♡♡
"Trus trus gimana, Cel? Lo ini ga ngerasa baper gitu ke kak Varel? Atau hati lo deg deg an berdebar debar?" Tanya Nisa heboh saat Ara selesai bercerita kejadian tadi.
Mereka sedang berada di depan gugus Ara. Ke 5 nya tengah mengobrol santai seraya mendengarkan Ara yang bercerita panjang kali lebar tentang kejadian yang membuat darah tinggi nya naik.
Respon dari ke 3 sahabatnya sungguh di luar Nurul. Ara kira hanya akan bertanya beruntun dan heboh saja, tapi malah berteriak karna mereka saking syok nya. Ara malu woii!!
Ya gimana ga syok, Varel yang terkenal dingin, cuek dan termasuk anti kamera mau berfoto berdua dengan Ara. Bahkan saat Ara mengatakan bahwa Varel tidak akan mau langsung di bantah oleh cowok itu. Varel berucap "mau" tanpa ba-bi-bu.
"Lo nanya apaan sih? Deg deg an gimana?" Tanya Ara.
"Ya gitu, Cel. Masa lo kaga ngerti sih?"
"Kenapa ka Varel mau ya ngasih tanda tangan nya ke lo, bahkan dia mau foto, aneh ga sih?" Ucap Tita.
"Biasanya dingin banget, kenapa sekarang cair? Wahh ada udang di balik batu ini mah," sahut Nisa.
"Opini gue sih ka Varel tuh suka sama lo, Cel." Perkataan Dinda membuat Ara tersedak minuman nya. Gadis itu kaget, apa tadi katanya? Suka? What the hell Ara tidak mau berpacaran dengan kutub!
"Mana ada anjir! Kaga kaga, opini lo jelek banget. Pasti nilai bahasa indo nya KKM terus," kata Ara menyanggah ucapan Dinda.
"Sembarangan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketua Osis Manja Is Mine
Teen FictionMencintai bukan harus memiliki bukan? Sama seperti Ara, dia tidak bisa bersama dengan seseorang yang ia cintai. Dia harus bisa merelakan tambatan hatinya itu bahagia dengan orang lain, bukan dengan dirinya. Cinta mereka terhalang sesuatu yang sanga...