03

100 11 0
                                        

Happy Reading 🍀


Bunda menyelimuti badan joshua menggunakan blazer kesayangan nya. Mobil Rain perlahan memasuki pagar besi dan terparkir di dalam garasi tiga kali lima meter itu.

Bunda kemudian membawa joshua keluar dari mobil.Tatapan bunda tertuju pada luka di kening joshua yang sudah mulai kering. "Jo bunda akan selalu melindungi jo, bunda nggak akan biarin siapa pun nyakitin jo." Ucap bunda sambil menyeka air mata nya. Bunda kemudian mengusap luka itu dengan lembut. Memiliki seorang anak istimewa tidak lah mudah, Tujuh belas tahun bunda mengurus joshua dengan keistimewaan nya.

Cek.. Lek..

Bunda perlahan membuka pintu rumah nya. Baru saja melangkah masuk, mereka berdua sudah mendapat tatapan tajam dari Jonathan, ayah kandung joshua.

"Kenapa lama??, Kau bilang hanya menjemput joshua. Tapi kenapa baru pulang sekarang ha!!. Kau tau aku terlambat berangkat meeting karena kau!!." Bentak Jonathan.

Rain hanya bisa menunduk dalam mendengar bentakan suami nya. "Dari mana saja kau ha!!." Suara Jonathan menggema di ruangan itu.
"Nathan maaf, tadi aku nunggu joshua keluar dari kelas." Ucap rain yang masih setia menundukkan kepala nya. Rain tidak berani menatap wajah nathan saat sedang marah seperti ini.

"Sudah aku duga, anak bodoh ini selalu membawa kesialan." Nathan menatap nyalang pada joshua.
Nathan kemudian menarik joshua yang berdiri di balik badan rain. "Sini kau!!." Nathan mencengkram erat pergelangan tangan joshua.

"Nathan jangan, jangan pukul jo lagi. Kasian, jo tadi habis di pukul teman nya." Ucap Rain. "Aku mohon nathan, " Raina menahan joshua agar tidak di bawa oleh nathan. Rain tau betul apa yang akan terjadi jika ia membiarkan joshua di bawa Jonathan.

Emosi nathan sudah memuncak, Nathan menarik joshua dengan kasar hingga pegangan rain terlepas. Nathan kemudian mendorong rain dengan kasar. "Kau selalu saja membela anak sialan ini!." Nathan menarik joshua dan membawa nya ke dalam gudang. Nathan kemudian mengunci gudang itu dari dalam agar rain tidak bisa masuk.

"Nathan buka pintu nya nathan!!" Teriak Rain sambil menggedor pintu gudang itu. Namun Nathan tampak nya tidak perduli dengan teriakan rain. Nathan mencambuk kan belt nya pada joshua.

"Sakit!!." Teriak joshua. Nathan tersenyum mendengar teriakan joshua. Nathan semakin bersemangat mencambuk kan tali pinggang nya pada punggung joshua.

"Nathan!, tolong buka pintu nya. Jangan sakiti joshua nathan." Ucap rain yang kini sudah bersimbah air mata. Rain tidak menyerah dan terus memukul pintu gudang dengan keras. Teriakan joshua membuat hati rain seperti di sayat ribuan pisau.

"Nathan tolong, kalau kau terus menyiksa joshua aku akan bunuh diri sekarang juga nathan!." Suara rain terdengar putus putus karena menahan rasa sesak di dada nya. Hanya karena terlambat pulang joshua yang jadi pelampiasan kemarahan nathan.

"AKU TIDAK PEDULI, SEBELUM AKU PUAS MENYIKSA ANAK BODOH INI, AKU TIDAK AKAN MEMBUKAKAN PINTU!." Suara tawa yang menggelegar terdengar di dalam ruangan itu.

"Ya Tuhan tolong jo." Rain terduduk lemas di atas lantai dengan kepala yang sengaja ia benturkan pada pintu gudang itu. "Tuhan kenapa pria kejam itu datang ke hidup ku?, dia selalu menyiksa joshua ku." Ucap rain sambil terisak.

"Kenapa kau selalu menyusahkan ha!, kapan kau bisa membuat ku bangga??. Ohh iya aku lupa anak bodoh seperti mu tidak akan bisa membuat ku bangga. Kau itu hanya aib yang datang di kehidupan ku. Pembawa sial!!." Nathan menendang lengan joshua dengan keras. Mungkin tapak sepatu nathan akan membekas di tangan joshua.

Cek.. Lek..

Nathan membuka pintu gudang itu dan meninggalkan joshua yang sedang menangis begitu saja. Melihat nathan pergi, Rain segera berlari masuk ke dalam gudang di mana joshua berada.

See you next part readers.

Kata untuk nathan..

Pesan untuk joshua..

Pesan untuk Rain..

Joshua Kingston ChevalierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang