💙Happy reading 💙
Saya harap kalian nggak pernah bosan baca cerita joshua ini.
~Hujan adalah bagian dari hidup ku, namun hujan tak selalu menyenangkan. Hujan ku jadikan tempat ku berkeluh kesah. Namun ada kalanya hujan bosan mendengar keluh kesah ku, hingga ia menghadirkan petir yang membuat suara ku teredam dan hilang bersamaan dengan suara petir yang hanya datang sekejap~
Gemuruh tak membenci ku, namun dia hanya sebuah perantara yang di kirim hujan untuk mengusik ku. Gemuruh tak semenakutkan itu, namun bising nya mampu mengganggu ketenangan ku.
01:20 wib
Brak...
Terdengar suara pintu yang menghantam dinding berwarna biru itu dengan keras, hingga menimbulkan suara nyaring.
Suara nyaring itu mampu mengusik tidur lelap seorang wanita cantik. Rain perlahan membuka mata nya. Pandangan nya masih buram, namun sebisa mungkin ai bangkit dari tidur nya.
"Joshua!!.. Joshua!!.." Teriakan yang begitu nyaring menggema di dalam ruangan berwarna biru itu. Ya itu adalah suara teriakan nathan. Rain yang mendengar teriakan nathan, cepat cepat berlari menghampiri suami nya itu. Rain tau betul apa yang terjadi pada suami nya itu.
"Nathan jangan teriak teriak." Ucap Rain dengan suara pelan nya. Namun hal itu tak di gubris sama sekali oleh nathan. Nathan bahkan mendorong tubuh rain dengan kasar, hingga rain tersungkur di atas lantai. "Jangan pernah menghalangi ku!." Sentak nathan sambil menatap tajam pada rain.
Rain mencium bau alkohol yang menyengat dari mulut nathan. Itu artinya, nathan habis minum.
"Joshua! Dasar anak sialan. Dimana kau anak pembawa sial!." Teriak nathan sambil berjalan menuju kamar joshua. Setelah sampai di depan pintu nathan menendang pintu kamar itu dengan keras hingga terbuka.
Suara pintu itu, sedikit pun tak mengganggu tidur lelap joshua.
Melihat hal itu nathan semakin naik darah. Nathan cepat cepat menuju ranjang joshua, namun langkah nya kembali tertahan saat Rain menarik tangan nya. "Jangan coba coba main tangan lagi dengan putra ku!." Teriak rain. Kali ini kesabaran Rain benar benar sudah habis."Diam kau!, beraninya kau membentak ku!. Asal kau tau, karena anak sialan ini aku gagal menang tender!." Teriak nathan dengan suara keras nya.
Senyuman sinis muncul di balik wajah cantik wanita itu. "Karena joshua!. Itu semua bukan karena jo, tapi karena kebodohan mu sendiri!." Ucap rain dengan tangan yang terkepal dengan erat. Cukup sudah hinaan dan kekerasan fisik yang di lakukan nathan kepada joshua selama ini. Cukup sudah rain menjadi seorang wanita lemah.
Plak..
Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Rain. Namun hal itu belum sebanding dengan sakit di hati nya.
"Berani sekali kau mengatai aku bodoh!."Nathan kembali mendorong rain. Namun kali ini rain cepat cepat bangun dan berlari menuju joshua. Nathan sudah melepaskan belt nya dan bersiap untuk mencambuk kan nya ke tubuh joshua.
Rain tak membiarkan benda sialan itu melukai tubuh putra nya. Rain memeluk erat joshua, lalu memejamkan mata nya.
Sret..
Sret..
"Akkhhh!! "
Suara cambukan bersamaan dengan suara rintihan Rain. Rasa sakit, perih dan panas bercampur menjadi satu. Cambukan demi cambukan menghantam punggung putih itu.
"Cambuk terus sampai kau puas nathan!." Teriak rain dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya. Ingin rasa nya rain pergi dari neraka ini, namun sejauh apa pun rain pergi pasti nathan akan menemukan keberadaan nya.
FLAS BACK ON
8 November 1993..
Seorang wanita tampak menggandeng remaja pria dengan erat dan membawa nya keluar dari rumah berwarna biru itu.
"Kita harus pergi sekarang nak, bunda benci pada pria kejam itu." Ucap nya. Ya dia adalah rain.
Rain memesan dua tiket kereta dengan uang tabungan nya. Rain ingin pulang ke rumah ibu nya. Perjalan dua jam empat puluh menit terasa sangat melelahkan. Namun rasa lelah itu berubah seketika saat rain menginjakkan kaki nya di rumah yang terbuat dari kayu jati itu. Rumah yang selalu rain rindukan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua Kingston Chevalier
JugendliteraturSebuah kisah yang membuka cerita di tahun 1995 tentang seorang anak laki laki yang mengidap autisme. ~𝘏𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘶𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢...