HAPPY READING 🍀
Tak.. Tak..
Suara langka kaki menggema di Koridor yang biasa menjadi tempat frey dkk berkumpul.
Lili semakin mempercepat langkah nya saat melihat sekumpulan remaja laki laki yang sedang menikmati sebatang rokok di tangan nya. Memang peraturan sekolah melarang murid merokok, namun frey tidak memperdulikan nya. Karena dia merupakan anak dari salah satu donatur tetap di sekolah itu. Hal itu lah membuat frey merasa berkuasa dan tidak mau menaati peraturan.
"Lily" Frey tersenyum saat lily perlahan mendekat ke arah nya.
Plakk..
Satu tamparan keras mendarat di pipi kanan frey. "Lo siapa ha??, berani banget lo nyakitin teman gue. Lo pikir dengan lo mukul joshua sampai babak belur lo hebat gitu??. Hanya orang bodoh yang bilang lo hebat. Pengecut!, lo cuma berani sama anak kayak joshua!." Nafas lily terlihat memburuh karena menahan amarah nya yang sudah memuncak.
"Terserah lo mau bilang gue apa, yang jelas gue puas!." Frey tersenyum sinis menatap lily.
"Nggak usah sok pahlawan de lo, pahlawan kesiangan aja sok sok an." Ucap jeff dengan wajah datar nya.
Lily yang terlanjur kesal pun meninggalkan koridor itu. Baru beberapa langkah, lily mendengar tawa frey yang menggema di Koridor itu. "Sampai kapan pun gue nggak akan berenti, ingat itu!!." Ucap frey. Lily hanya bisa mengepal kan tangan nya seraya menahan rasa kesal nya.
****
Lily duduk sambil menopang dagu menggunakan tangan kanan nya. Lily menghela nafas dalam saat perkataan frey terbayang di benak nya. "Dasar sinting!." umpat lily.
Tatapan lily kembali teralihkan pada tas milik joshua. Lily memberanikan diri untuk membuka tas itu."jo gue izin buka tas lo".Batin lily.
Lily perlahan menarik resleting berwarna hitam pekat itu. Tidak ada yang menarik dari dalam tas joshua. Sama seperti anak sekolah pada umum nya, di dalam tas hitam itu hanya ada buku dan alas tulis. Namun pandangan lily tertuju pada sebuah lipatan kertas usang.
Lily perlahan membuka lipatan kertas itu. Ternyata lipatan kertas itu hanya berisi alamat. Dan lily yakin itu pasti alamat rumah joshua. Lily berfikir sejenak sambil sambil melihat kertas itu.
Lily diam di kelas nya sampai lonceng pulang di bunyikan.
"Ly!!, lo nggak pulang??." Tanya Zahra yang tiba tiba saja muncul dari balik pintu kelas itu. "Duluan aja jar, gue masih ada urusan.""Ya udah gue duluan ya beb." Zahra meninggalkan lily sendirian di kelas.
Lily menenteng tas milik joshua dan meletakkan nya di tempat duduk bagian belakang dari sepeda nya. Sepeda biru kesayangan lily, namun cat biru nya sudah mulai terkelupas.
Lily memegang kertas usang itu untuk memastikan sekali lagi, setelah itu barulah lili mengayuh sepeda nya.
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih dua puluh menit, lily akhirnya sampai di depan sebuah pagar yang menutupi rumah berwarna biru. Menatap rumah itu membuat mata lily sejuk. "Biru laut" Guman lily sambil tersenyum.
Lily meninggalkan sepeda nya, lalu lily menenteng tas joshua dan segera masuk ke dalam pagar besi itu.
Tok.. Tok..
Lily tidak tau bagaimana kondisi di dalam rumah itu saat ini. Namun tujuan lily hanya satu, yaitu bertemu dengan jo dan mengantar tas milik jo.
Pintu rumah itu perlahan terbuka, seorang wanita cantik keluar dari rumah itu. "Ya, mau cari siapa??." Tanya rain dengan suara lembut nya.
"Tante maaf mengganggu, apa benar ini rumah joshua Kingston Chevalier??." Tanya lily hanya untuk memastikan saja, takutnya lily salah ketuk pintu.
"Iya, ini rumah joshua."
"Saya ini teman sebangku nya jo, dan saya hanya ingin mengantar tas sama kotak bekal joshua tante." Lily memberikan tas dan tempat bekal nya pada rain.
"maaf merepotkan lily, ayo masuk dulu biar di buatkan minum." Rain mempersilahkan lily masuk, walaupun ia takut kalau nathan tiba tiba pulang dan marah marah.
"Nggak usah tante, saya cuma mau ngantar tas joshua aja. Ohh iya tante bagaimana kondisi joshua?."
"Jo baik baik aja," rain berusaha tersenyum walaupun hati nya sakit mengatakan kebohongan pada lily. Rain tidak bisa menceritakan nya pada lily. Rain yakin lily itu gadis baik , namun untuk percaya pada orang yang pertama kali ia temui rasa nya mustahil.
~Sebuah kertas usang yang akan mempertemukan dua pasangan yang akan di pisah kan oleh takdir.
"Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakiti jo ku"~Rain (Bunda joshua)
SEE YOU NEXT PART BABE, 🍀🍀
KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua Kingston Chevalier
Novela JuvenilSebuah kisah yang membuka cerita di tahun 1995 tentang seorang anak laki laki yang mengidap autisme. ~𝘏𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘶𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢...