10

73 7 0
                                        

♡HAPPY READING BU♡

Hidup tak selama nya adil, kadang kala kita harus merasakan bagaimana kehidupan yang sebenarnya. Hidup yang indah, tanpa beban? Itu hanyalah sebuah fatamorgana. Jika kau hidup untuk kebahagian, maka bukan dunia tempat mu ~

Sama seperti hujan yang kini mulai bosan dengan penderitaan nya. Hingga ia memilih untuk terlelap dengan rasa sakit, dan penderitaan yang selalu datang tanpa izin dari nya~

Rain sudah bosan mengungkit cerita masa lalu nya, pagi itu Rain bangun dengan rasa sakit di sekujur tubuh nya. Rasa sakit yang bahkan tak bisa di hilangkan dengan air mata. Ini bukan tentang luka di tubuh rain, namun lebih kepada keretakan hati yang mungkin tak bisa di obati lagi.

Rain menangis di atas ranjang sambil memeluk erat joshua. "Jo bagaimana jika suatu hari Tuhan ambil bunda dari jo? Siapa yang akan melindungi jo? Siapa yang akan peduli pada jo?." Isak tangis yang memenuhi ruangan itu terdengar sangat pilu. Namun suara pilu itu tak sampai terdengar oleh orang ramai, karena saat tangisan itu semakin menyayat hati. Hujan datang dan meredam suara itu.

Di luar kamar itu, Tampak Nathan yang mengetuk pintu kamar rain. Namun telinga rain seakan tuli dan tak mendengar panggilan itu sama sekali. Nathan mulai sadar dengan apa yang sudah ia perbuat. Ia sudah menyakiti wanita yang bertahun tahun menemani hidup nya. "Bodoh apa yang sudah kau lakukan!!." Teriak Nathan sambil menjambak rambut nya dengan kasar.

"Rain maaf kan aku Rain, Rain tolong buka pintu nya!." Teriak Nathan sambil terus mengetuk pintu kamar rain. Namun panggilan nya itu, sedikit pun tak membuat Rain bergeming. Bahkan untuk membuka kedua mata saja Rain merasa enggan.

****

Pagi yang cerah..

Seorang gadis berlari masuk ke dalam pagar yang sudah berkarat itu. Jika dia tidak berlari, mungkin ia akan terlambat masuk ke dalam kelas nya. Namun saat melewati lorong yang agak sepi, Lily terkejut karena tangan nya tiba tiba saja di tarik oleh seseorang. Dan seseorang itu tak lain adalah Frey.

"Lepasin! " Teriak Lily sambil menghempas tangan Frey dengan kasar.

"Buru buru amat. Mau kemana? Mau ketemu si goblok ya?." Guman Frey sambil menatap lily dengan senyuman mengejek.

"Kalau iya kenapa?, masalah buat lo?  Lo nyadar nggak sih kalau lo bahkan jauh lebih goblok dari pada orang yang lo bilang goblok." Lily menunjuk nunjuk Frey dengan tatapan tajam nya.

Frey seketika mengepalkan tangan nya karena lagi lagi mendapat hinaan dari lily.

Bug...

Suara tangan Frey yang menghantam dinding dengan keras. Frey meluapkan emosi nya pada dinding tepat di sebelah lily. "Lo pikir lo siapa ha!, lo pikir lo bisa hina gue dengan mulut lo itu!." Bentak Frey. Namun lily tak takut sama sekali pada gertakan yang di berikan Frey.

Lily tak menghiraukan perkataan Frey, lily segera berlari meninggalkan Frey dengan ribuan rasa kesal pada lily. Bukan hanya pada lily, namun juga pada Joshua. Bahkan Frey berniat membunuh Joshua saat laki laki itu kembali sekolah.

Ya Frey tau kalau saat ini jo tidak masuk sekolah dengan alasan sakit.
"semua yang di lalukan lily pada gue, akan gue balasin pada si goblok itu." Guman Frey pada beberapa teman nya yang menyaksikan bagaimana sikap lily pada ketua mereka.

~Hanya cerita singkat yang tak memiliki makna.

See you next part

Joshua Kingston ChevalierTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang