Happy Reading ♡
Hujan menjadi saksi bisu antara lily dan Jo. Lily menarik tangan jo dan membawa jo berdiri dari duduk nya. Hujan terasa semakin deras dan langit sepertinya sedang berpihak pada mereka berdua. Hujan turun dengan deras, namun petir enggan untuk keluar. Sehingga dua orang remaja itu bisa bebas di bawah hujan.
Lily membawa joshua menari di bawah deras nya hujan. Senyuman mengembang terpancar dari wajah gadis itu karena joshua mau ikut dengan nya. "Jo itu lagu kesukaan gue." Guman lily bahagia saat lagu favorit nya terputar di radio kecil milik joshua.
Lagu yang berjudul I Will Remember you.
"I will remember you..
" Will you remember me??..
Lily mengikuti Alunan musik dan lagu sambil sesekali ikut bernyanyi. Lily mengajak jo berdansa di bawah deras nya hujan. Walaupun lily tau akan sulit mendapat respon dari jo, namun lily akan berusaha sampai jo bisa mengenal dan mengingat nya.
"Jo, lo harus tau dan ingat nama gue jo. Nama gue lily, lily, lily. " Guman lily sambil menatap kedua netra hitam itu. Dan sama seperti lily, jo juga menatap nya. "Jo, ingat nama gue lily. Gue akan jadi teman lo." Ucap lily sambil tersenyum lebar.
Lily akan berusaha semaksimal mungkin untuk membuat seorang autis seperti jo bisa mengenal nya.
Cukup lama mereka berada di bawah guyuran hujan. Hingga kini joshua mulai menggigil karena kedinginan. Begitu juga dengan lily.Lily menggandeng tangan joshua. Mereka berjalan di atas trotoar dengan keadaan yang basah kuyup. Lily akan mengantar joshua pulang.
"Selain hujan apa lagi yang lo suka jo?." Tanya lily. Namun pertanyaan ini lily tujukan pada dirinya sendiri, karena ia tau joshua tidak akan menjawab pertanyaan nya.****
Setelah berjalan cukup jauh, kini mereka sampai di depan rumah joshua. Ini kali kedua nya lily menginjakkan kaki di rumah joshua. Di depan rumah itu, tampak seorang wanita cantik menunggu kepulangan putra kesayangan nya itu.
"Joshua!." Panggil rain saat melihat joshua berdiri di depan pagar dalam keadaan yang basah kuyup. Rain sudah tau kalau joshua akan bermain hujan. Namun yang rain khawatirkan adalah kondisi joshua setelah ini, Joshua akan demam seperti yang sudah sudah.
Rain membentang kan payung putih milik nya, dan segera berlari menuju pagar rumah nya. "Kamu" Rain sedikit terkejut saat melihat gadis yang kemarin mengantar kan tas dan kotak bekal jo dalam keadaan basah sama seperti jo.
"Nak kamu main hujan juga?." Tebak rain sambil menatap wajah lily yang terlihat pucat. "Iya tante, tadi lily kebetulan ketemu joshua di jalan lagi main hujan. Tapi dia nggak mau di ajak neduh tante. Jadi nya kami berdua main hujan huj... Huachim." Lily tidak sempat mengucapkan kalimat terakhir karena bersin.
"Ayo masuk , ganti baju kamu. Nanti kamu sakit." Ucap rain sambil membukakan pintu pagar nya. Rain berani membawa lily masuk karena ia tau hari ini nathan tidak pulang.
"Nggak papa tante, lily langsung pulang ajak. Lily juga mau mampir ke kedai sebentar. Tadi mama suruh beli garam, ehh pas ketemu joshua malah main hujan." Ucap lily sambil terkekeh pelan.
"Lily pamit ya tante." Ucap lily yang kini mulai berjalan meninggalkan pekarangan rumah joshua. Rain terus menatap lily, hingga tubuh gadis itu mulai menghilang di balik tikungan.
Setelah memastikan lily sudah hilang dari pandangan nya, barulah rain membawa joshua masuk ke dalam rumah. Rain cepat cepat menyediakan air panas untuk mandi joshua. Dan beberapa obat demam.
OKE SEGINI DULU YA.
SEE YOU NEXT PART BABE ♥

KAMU SEDANG MEMBACA
Joshua Kingston Chevalier
Roman pour AdolescentsSebuah kisah yang membuka cerita di tahun 1995 tentang seorang anak laki laki yang mengidap autisme. ~𝘏𝘪𝘥𝘶𝘱 𝘴𝘦𝘣𝘢𝘨𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘶𝘵𝘪𝘴𝘮𝘦 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘶𝘥𝘢𝘩. 𝘒𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘱 𝘮𝘦𝘭𝘦𝘸𝘢𝘵𝘪 𝘯𝘺𝘢...