YNK 30

2.1K 123 38
                                    

"Jennie kan?" Sapa lelaki itu.

*
*

"Eoh? Mianhae siapa?" Jawab Jennie sedikit bingung.

"Haishh begitu cepat kau melupakanku Jen? Kau tega sekali. Coba ingat-ingat lagi" Pinta lelaki itu.

Jennie mengernyitkan dahinya mencoba mengingat. "Eoh.. Omoo.. Seo Joon oppa? Benarkan?"

"Menurutmu?"

"Iya kau Seo Joon oppa kan? Aku tak mungkin salah"

"Nee nee kau benar. Hishh aku merindukanmu Jen" Ucap Seo Joon dengan memeluk Jennie.

"Tapi aku tidak" Celetuk Jennie.

"Ahh tidak salah lagi kan? Aku tau sifat jahil mu Jennieyaa"

"Hahaha nee aku juga merindukanmu. Oppa sedang membeli handphone juga kah? Atau yang lainnya?"

"Aku sedang mencari laptop baru untuk pekerjaan ku" Jawab Seo Joon dan Jennie mengangguk. "Dan kau sendiri?"

"Aku baru membeli handphone untuk anakku"

"Anakmu?"

"Nee anakku"

"Jadi kau dan suamimu sudah mempunyai anak? Wahh selamat ya.. Mianhae aku baru tau"

"Aku sudah bercerai dengan suamiku. Mm jadi jangan katakan tentangnya lagi nee. Untuk tadi tak apa, aku tau oppa belum mengerti"

"Eoh arraseo. Mianhae.."

"It's oke"

"Aku ingin tau lebih jauh tentangmu selama ini. Boleh aku mengajakmu bercerita?"

"Mm bagaimana kalau lain kali saja? Aku belum memberitahu anakku. Pasti dia sudah menungguku karena aku sudah pergi terlalu lama"

"Begitu.. Gwenchana, tapi apa aku boleh mencatat nomormu di handphone ku?"

"Sebentar" Jennie mengambil handphone di tas chanel miliknya, lalu saling bertukar nomor dengan Seo Joon.

"Oke Gomawo Jen. Nice to meet you" Ucap Seo Joon dan memeluk Jennie.

"Oke too" Balas Jennie lalu pergi meninggalkan Seo Joon.

"Aku rasa masih ada kesempatan untuk mendekatinya" Batin Seo Joon memandang punggung Jennie yang sudah jauh.

Yang perlu kalian ketahui, Park Seo Joon adalah mantan kakak kelas Jennie saat di Senior High School.

Saat sekolah dulu, Seo Joon begitu menyukai Jennie dan sempat menyatakan perasannya. Sayangnya Jennie menolak dan meminta untuk berteman saja. Dan itupun disetujui oleh Seo Joon.

Di sisi lain, Lisa terbangun dari tidurnya karena merasa haus.

"Huahhh (menguap). Haus sekali.." Ucap Lisa.

Lisa mencoba meraih gelas yang ada di meja samping tempat tidur. Saat berhasil meraihnya, tangan Lisa tak kuat untuk menopang gelas berisi air yang penuh itu. Hingga gelas itu jatuh dan pecah.

Pyarr

"Yahh pecah. Ottoke??" Bingungnya.

Ceklek

"Eohh sayang? Ada apa?" Ucap eomma Kim yang baru masuk ke kamar Lisa.

"Mi-mianhae grandma.. Lili tak sengaja menjatuhkan gelasnya. Mm Lili haus.." Lirih Lisa tak berani menatap eomma Kim.

"Hei tak apa.. Kenapa Lili seperti orang yang takut? Grandma tak akan marah" Lembut eomma Kim pada Lisa.

"Grandma tak marah?"

You Never Know S1-S2 (separated then together) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang