YNK 54

1.2K 143 12
                                    

Polisi membawa Hyun Soo Ah dengan paksa ke kantor polisi.


"Lili.." Eomma Kim mencoba mendekat kepada Lisa, tetapi Lisa langsung kembali memeluk mommy nya.

"Hiks mommy.."

"Iya sayang.. Kita masuk nee"

"Aww" Lisa merasakan sakit dan panasnya lagi di tangan dan kakinya.

"Ya ampun tangan baby.. Kaki baby.. Hiks sayang.. Maafkan mommy" Jennie akhirnya tak sanggup menahan tangisnya ketika tau Lisa kesakitan.

"Sakit mom.."

"Ya sudah kajja kita masuk. Biar mommy obati" Jennie menghiraukan kehadiran orang tuanya dan Kwang Soo. Dia juga sama kesalnya dengan eomma dan appa Kim.

Kamar Jennie

Jennie mengambil kotak P3K dan mendudukkan Lisa di ranjang.

"Sini sayang biar mommy obati lukanya"

"Pelan-pelan mom"

"Bagaimana baby bisa luka seperti ini sayang?"

"Lili sedikit bermain-main dengan orang jahat tadi hehe" Canda Lisa.

"Aigoo baby.. Disaat seperti ini baby masih bercanda hmm" Gemas Jennie mencolek hidung Lisa.

"Mommy.."

"Hemm??"

"Maaf" Jennie menghentikan kegiatannya karena sang anak tiba-tiba mengutarakan kata maaf.

"Maaf untuk apa sayang? Baby tidak ada salah pada mommy" Jennie mengusap lembut pipi Lisa.

"Maaf karena Lili sudah buat mommy khawatir" Lisa menundukkan kepalanya.

"Hey lihat mommy. Sudah sepatutnya seorang ibu mengkhawatirkan anaknya.. Gwenchana sayang.. Jangan merasa bersalah seperti ini hmm"

"Gomawo mommy.. Lili sayang mommy"

"Kemari" Jennie menarik Lisa ke pelukannya. "Mommy lebih menyayangi baby"

"Jangan tinggalkan Lili sendiri mommy.. Lili takut"

Kalimat itu sungguh menyayat hati seorang Jennie Kim. Meski awalnya Lisa tidak masalah jika mommy nya sering meninggalkan nya, tetapi Jennie sangat merasa bersalah karena sering meninggalkan sang anak.

"Iya sayang.. Mommy janji tidak akan membuat Lili sendiri lagi"

Cup. Jennie mencium bibir Lisa cukup lama.

"Ya sudah sekarang baby tidur nee.."

"Mommy jangan pergi. Temani Lili saja di sini"

"Iya sayang.." Jennie membaringkan Lisa di sampingnya.

"Mommy uyyu.."

Jennie membuka kancing kemeja dan bra nya.

"For my baby.."

Pck pck

"Ahh lega sekali.." Jennie mendesah lega karena air susu nya mulai terkuras.

Tangan Lisa memainkan rambut panjang Jennie karena itu menjadi salah satu kebiasaan nya sebelum tidur.

Lima belas menit Lisa baru bisa tertidur. Tak lama dari itu eomma Kim masuk dan mendekat pada Jennie.

"Jen.." Lirih eomma Kim. Jennie dengan perlahan melepaskan tangan Lisa yang melingkar di pinggangnya. Dan menarik kembali putting nya dari bibir Lisa.

"Aku mau bicara dengan eomma appa. Tapi tidak di sini" Setelah mengatakan itu Jennie meninggalkan kamar tanpa menatap eomma Kim.

Living room

"Eomma ingat setiap aku hendak berangkat bekerja eomma selalu bilang kalau jangan bawa Lili? Biarkan Lili di rumah saja dengan eomma?" To the point Jennie.

"..." Eomma Kim tidak menjawab.

"Eomma tau bagaimana rasa bersalah ku saat meninggalkan Lili? Aku sudah percaya pada eomma untuk menjaga Lili sesuai keinginan eomma. Tapi apa? Kali ini benar-benar.. Benar-benar ck!" Jennie tak melanjutkan perkataannya karena masih sedikit syok tentang apa yang terjadi dengan Lili.

"Eomma minta maaf sudah ingkar janji untuk pulang cepat.. Eomma sungguh tak menyangka jika akan terjadi seperti ini pada cucu eomma.."

"Mulai besok aku akan bawa Lili tinggal di apartemen. Jangan ada yang melarangku" Jennie hendak pergi saat appa Kim memanggilnya.

"Jennie.. Ayo kita bicarakan baik-baik sayang.. Jangan seperti ini" Ujar appa Kim.

"Ini sudah yang terbaik appa, aku harap appa juga mengerti"

-

Morning

Lisa yang masih tertidur merasa terganggu ketika mendengar suara di sekitarnya.

"Mommy.."

"Iya sayang mommy di sini nak.." Itu adalah suara Jennie yang sedang merapikan pakaiannya dan pakaian Lisa.

"Baju kita mau diapakan mom?"

Jennie menghampiri Lisa dengan senyum cerahnya. "Akan dibawa ke apartemen mommy sayang.." Lembut Jennie mencium kedua pipi Lisa.

"Kita mau tinggal di sana?"

"He'em.. Apartemen mommy sudah lama tidak ditempati.. Jadi daripada jadi apartemen kosong, kita tinggal di sana nee"

"Lalu grandma dan grandpa bagaimana?"

"Yaa mereka tetap di sini. Tapi kalau sesekali baby ingin main kesini mommy bolehkan"

"Baby mandi yaa, terus sarapan. Nanti kita langsung berangkat"

"Cuci muka dan gosok gigi saja deh mom" Pinta Lisa dengan ekspresi gemasnya.

"Arraseo.. Mommy tunggu di bawah nee" Jennie hendak berdiri saat Lisa menahan tangannya.

"Mommy lupa kah kaki Lili sedang sakit?"

"Astaga hahaha iya mommy lupa sayang.. Kajja mommy bantu, mommy tunggu baby juga"

Kegiatan bersih-bersih dan sarapan sudah terlaksana. Kini waktunya Jennie dan Lisa meninggalkan mansion appa Kim.

"Aku pamit eomma, appa"

"Mm n-nee hati-hati nak.." Jawab eomma Kim.

"Jen.. Maafkan appa dan eomma nee jika selama ini lengah dalam menjaga Lili" Appa Kim mendekat kepada Jennie dengan suara pelan.

"Emm gwenchana" Singkat Jennie.

"Baby pamit dulu dengan grandma dan grandpa"

"Grandma, grandpa.. Lili pergi nee, Lili janji akan luangkan waktu Lili untuk main kemari"

"Iya sayang.. Kemari cucu grandma yang cantik" Lisa mendekat karena eomma Kim ingin memeluknya.

"Kemari cucu grandpa yang kiyowo"

"Grandpaaa" Lisa memeluk tubuh kekar appa Kim.

"Baik-baik di sana nee. Grandpa pasti akan sangat merindukan Lili yang sangat cerewet ini" Sedih appa Kim mengusap kepala Lisa.

"Grandpa dan grandma ini berlebihan! Lili kan hanya pindah ke apartemen mommy. Sedihnya seperti Lili akan pindah negara saja hahaha"

"Yakk anak ini malah tertawa" Kesal eomma Kim yang tengah benar-benar sedih akan jauh dari cucu kesayangannya.

"Ya sudah baby kajja" Ajak Jennie.

Kali ini tak akan ku biarkan Lili ku kesepian - Jennie Kim

*
*
*

Mendekati end?

You Never Know S1-S2 (separated then together) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang