YNK 52

1.2K 142 14
                                    

Hampir satu jam Lisa bermain basket di halaman belakang mansion. Sudah merasa lelah dan terlihat senja mulai turun, Lisa memberhentikan permainannya.

"Ahjussi, Lili masuk dulu nee. Gomawo sudah menemani Lili bermain basket"

"Nee gwenchana nona muda.."

"Aishh ahjussi panggil Lili saja. Sudah berapa kali Lili bilang" Kesal Lisa.

"Hahaha nee gwenchana Lili.."

"Nah begitu" Lisa berbalik badan dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam mansion.

-

Pukul 20.35

"Kenapa grandma belum pulang? Tidak biasanya" Batin Lisa.

📞 Mommy J 🤍

"Anyeong sayang.."

" Mommy.."

"Baby nya mommy sedang apa hmm?"

"Entah. Lili saja bingung"

"Bingung? Grandma mana?"

"Belum pulang"

"Eoh? Belum pulang?"

"Mm"

"Coba nanti mommy hubungi grandma nee.. Sekarang lebih baik baby tidur saja"

"Yaa Lili akan mencoba untuk tidur"

"Anak pintar.. Mommy tutup telfonnya ya sayang.. Good night.. Mccua"

"Too.. Muach"

Tutt

"Ahh ya sudahlah Lili tidur saja. Nanti juga mommy dan grandma pulang" Batin Lisa.

Jennie POV

"Eomma belum pulang?" Aku heran, pasalnya eomma bilang padaku jika dia akan sampai sebelum jam sembilan. Tiga kali aku mencoba menghubungi eomma, tapi tidak diangkat sama sekali.

Sedari meninggalkan putriku tadi sore, rasanya seperti ada yang mengganjal. Tidak seperti biasanya ketika aku meninggalkan Lili, perasaan ku baik-baik saja. Tapi kali berbeda, hufft semoga tidak ada hal buruk yang terjadi.

"Aku harus cepat menyelesaikan pekerjaan supaya cepat kembali menemui putriku" Batinku yang entah kenapa merasa cemas.

Jennie POV end

Pukul 00.10

Ceklek

Pintu mansion terbuka yang membuat Lisa tersadar dari pejaman matanya. Suasana tengah malam sangat sunyi, hal itu yang membuat Lisa mendengar suara pintu terbuka. Sebenarnya dari tadi Lisa hanya memejamkan mata tetapi belum bisa tertidur.

"Eoh? Apa itu mommy?" Riang Lisa lalu turun dari ranjangnya.

Setelah berada di lantai bawah, Lisa tak menemukan siapapun termasuk Jennie yang sedang ia duga-duga kedatangannya.

"Mommy.. Mommy sudah pulang?"

Suasana masih sunyi.

"Grandma? Apa itu grandma?"

"Kwang Soo ahjussi?"

"Tidak ada siapapun di sini" Ucap seorang yang memakai pakaian dan penutup wajah serba hitam.

"Hahhh" Lisa terkejut. Sangat terkejut.

"Hai anak manis" Sapa orang itu.

"Si-siapa kau! Dan k-kenapa bisa masuk ke sini!"

"Tak peduli siapa aku. Intinya kedatangan ku kesini ingin membawamu pergi menemui daddy mu!"

"Hahh da-daddy?? Bu-bukannya daddy sudah tiada?" Lirih Lisa yang masih terdengar.

"Tepat sekali. Daddy mu sudah tiada. Jadi tak lama lagi kau akan menyusulnya. Hahahaha" Orang itu tertawa jahat sambil mengeluarkan pisau yang ada di dalam saku bajunya.

Kini Lisa benar-benar ketakutan. Nafasnya pun naik turun tidak teratur. Yang ada dipikirannya sekarang hanyalah ingin memeluk Jennie.

"Kemari lah anak baik.." Orang tadi perlahan melangkahkan kakinya mendekati Lisa.

"Jangan mendekat! Kalau mommy tau kau tidak akan pernah dimaafkan!"

"Yahh mommy mu pasti akan tau. Tapi setelah kau tiada"

"Ke-kenapa kau bisa masuk ke sini! Dimana Kwang Soo ahjussi!" Lisa memundurkan langkahnya dengan kaki yang gemetar.

"Sepertinya ahjussi mu itu sedang tertidur nyenyak" Senyum smirks muncul dibibir nya.

Sepuluh menit yang lalu

"Hufft udaranya dingin sekali. Dimana selimutku?" Ucap Kwang Soo.

Kwang Soo sendiri mempunyai pekerjaan double. Menjadi seorang supir pribadi dan satpam. Jennie tidak berniat mencari satpam baru karena dirinya sulit percaya kepada orang lain selain orang yang sudah bekerja sekarang.

Brakk

Sebuah vas bunga jatuh dari halaman samping mansion. Kwang Soo yang mendengar langsung mendekati sumber suara tadi.

"Kenapa bisa pecah? Tidak ada angin  tidak ada hal yang membuat vas ini jatuh?" Heran Kwang Soo.

Saat Kwang Soo hendak berbalik badan setelah mengambil vas bunga yang pecah, dari arah belakang ada yang memukul kepalanya sampai tak sadarkan diri. Tetapi sesaat sebelum tak sadar, Kwang Soo sudah sempat melihat orang berpakaian serba hitam yang memukulnya.

"Cih! Satpam lemah! Begitu saja pingsan" Orang inilah yang hendak menyakiti Lisa.

Sepuluh menit berlalu

Di sisi lain, Jennie sudah berada di perjalanan pulang. Sedari tadi sore perasaannya sangat tidak enak karena memikirkan Lisa. Karena khawatir nya kian naik, Jennie menghubungi Kwang Soo untuk memastikan keadaan putrinya.

📞 Kwang Soo

"Nomor yang Anda tuju, sedang berada di luar jangkauan. Silahkan menunggu beberapa saat lagi"

"Ck kenapa tidak diangkat?!"

Bagaimana tidak semakin khawatir? Sudah sepuluh kali Jennie mencoba menghubungi Kwang Soo, tapi tidak ada jawaban sama sekali.

"Mundur!!! Atau kau akan menyesal karena telah berani berniat menyakitiku!" Lisa akhirnya menitikkan air matanya karena semakin takut.

Ada sebuah vas bunga di samping Lisa. Tangannya terulur mengambil vas bunga itu dan dilemparkan ke orang misterius tadi lalu berlari ke lantai atas.

"Shibal anak sialan! Kemari kau!" Orang misterius tadi juga lari ke lantai atas guna mengejar Lisa.



Apakah yang akan terjadi? Nantikan kelanjutannya hanya di sini ✌

Apakah yang akan terjadi? Nantikan kelanjutannya hanya di sini ✌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I love you and me 💃🌕

You Never Know S1-S2 (separated then together) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang