YNK 35

1.8K 125 6
                                    

"Jadi uncle sipit itu sunbae mommy dulu? Tapi kenapa tatapan matanya ke mommy seperti dalam sekali?" Batin Lisa.

***

"Li, sedang apa?" Tanya Rosé menghampiri Lisa.

".." Hening.

"Lisa?"

"..." Hening lagi.

Cup

Karena kesal panggilannya tak dihiraukan, Rosé memberanikan diri untuk mencium pipi lembut Lisa.

"Hishh apa apaan Rojeeh!" Kesal Lisa sembari menghapus bekas ciuman Rosé. Dan ya, Rojeh adalah panggilan yang Lisa berikan kepada Rosé. Yang mempunyai nama pun tak masalah jika di panggil demikian.

"Dari tadi ku panggil kau tak dengar?"

"Aniyo" Lisa beralih pandangannya kepada orang dewasa tadi.

"Kenapa belum mandi?"

"Tunggu mommy"

"Kau masih dimandikan?" Bingung Rosé.

"Aku belum bisa mandi sendiri karena lukaku ini"

"Tapi tadi kau naik wahana ekstrim baik-baik saja"

"Itu beda! Ahh ya sudahlah aku mau ke kamar" Lisa beranjak dari tempat dan beralih ke kamar.

"Aku ikut" Rosé membuntuti Lisa.

"Mau apa ikut?!" Lisa menghentikan langkahnya.

"Yaa ingin ikut saja"

"Kalau aku tidak memperbolehkan apa kau mau memaksa?"

"Eoh mm aniyo. Ya sudah kalau begitu aku menonton TV saja di sini" Lemas Rosé dan Lisa melanjutkan jalannya. Dan sebelum menutup pintu, Lisa mengutarakan kalimat yang membuat Rosé menoleh.

"Mian. Aku hanya perlu waktu untuk bisa dekat dengan orang lain"

Ceklek

"Huhh. Aku kan hanya ingin berteman, dan.. Ya ingin lebih dekat" Rosé mendengus pasrah.

Tak berselang lama, Seo Joon yang datang bertamu memutuskan untuk pamit.

"Kalau begitu aku pamit dulu. Terima kasih waktunya. Mianhae jika mengganggu" Ucap Seo Joon.

"Ahh sama sekali tidak mengganggu" Jawab appa Kim.

"Gomawo uncle. Oh ya Jen, aku ada bingkisan untukmu dan anakmu. Terimalah" Seo Joon menyerahkan dua paper bag kepada Jennie.

"Gomawo, tapi lain kali tidak usah repot-repot"

"Nee sama-sama.. Oh iya, bingkisan untuk uncle dan aunty tadi sudah diterima oleh bibi"

"Kami dapat juga? Kalau begitu gomawo.. Kebaikanmu memang tak berubah dari dulu" Jawab eomma Kim.

"Hemm mulai" Batin Jisoo dan lengannya menyenggol lengan Jennie. Mereka pun saling menatap tanpa mengeluarkan suara seperti berbicara dengan bahasa kalbu.

-

Setelah kepulangan Seo Joon, Jennie dan Jisoo teringat akan anak mereka masing-masing dan berniat menghampiri.

"Seperti tidak ada tanda-tanda manusia di lantai dua. Sepi sekali?" Ucap Jennie sembari menaiki tangga.

"Loh TV nya menyala tapi tidak ada yang menonton?" Bingung Jisoo.

"Ya sudah tolong matikan. Aku mau mandi. Aahh Rasanya gerah sekali. Kalau kau ingin mandi, di kamar yang biasa nee. Masih ingat kan?"

"Aku tidak pikun. Jelas masih ingat" Sinis Jisoo.

You Never Know S1-S2 (separated then together) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang