LJN [Gym Trainer] 🔞 by request

18.8K 37 1
                                    

Request dari dm terbanyak ada disini. Maka itu aku post spesial sesuai tempo waktu yang aku janjikan, yaitu tanggal 10.

tw // adult content
tw // fetish

Postur tubuh ideal bukan hanya impian bagi lelaki maupun perempuan. Faktanya hal tersebut merupakan suatu keharusan kala kita ingin melakukan sesuatu, seperti melamar pekerjaan contohnya.

Beberapa perusahaan memang masih menerapkan tinggi dan berat badan sebagai patokan pelamar dalam melamar pekerjaan. Katanya hal itu sebagai salah satu syarat agar pekerja memiliki penampilan menarik, yaitu dari postur tubuhnya.

Tidak boleh terlalu kurus atau pun terlalu besar dari tabel BMI yang ada.

Terlalu tak adil bukan? Tapi itu fakta yang sebenarnya terjadi.

Sherina atau yang biasa dipanggil Sena tengah mengalami hal tersebut. Dirinya yang ingin mengikuti pendaftaran di instansi pemerintahan mendadak bingung kala berat badannya tak mengalami perubahan sama sekali. Sejak awal Juli, Sena telah rutin untuk menambahkan protein dalam jumlah makannya. Namun faktanya, hal tersebut tak mengubah apapun karena faktor genetik Sena memanglah seperti itu.

Tapi Sena tak menyerah. Sebisa mungkin ia harus mencoba untuk menaiki berat badannya sampai ke angka empat, mencoba melakukan pola hidup yang cukup sehat, dan mulai rajin berolahraga belakangan ini.

Dan hasilnya cukup memuaskan. Berat badan Sena mulai mengalami perubahan. Naik ke angka empat, meski terkadang berat badannya bisa turun beberapa ons kala sang puan lupa untuk menjaga pola makannya.

Maka itu, kedatangan Sena kesini untuk meminta tips kepada Sean, sebagai selaku personal trainer bagi dirinya.

"Sen, sudah coba minum protein yang aku sarankan belum? Kalau belum, coba deh di minum. Dulu pun badan aku enggak seperti ini loh. Tapi ada kemajuan lah berkat olahraga dan minum protein yang seimbang." kata Sean yang tengah memperhatikan Sena dalam pergerakannya. Matanya kini begitu fokus dalam memantau sang puan yang tengah melakukan bench press.

Hampir saja tangan Sena melepaskan barbell yang ada di tangannya. Dirinya terlalu terkejut dengan sapaan Sean yang merubah panggilannya menjadi aku-kamu.

Sebenarnya itu hal yang biasa. Tapi entah mengapa, anak ibu kota salah dalam memberikan pengertian sapaan tersebut.

"Ehh hati-hati, Sen. Kamu kenapa enggak fokus gini?" Sean dengan cepat mengambil barbell yang ada di tangan Sena, khawatir jika alat berat tersebut akan terjatuh dan menimpa tubuh kecil milik Sena.

"Ahhh iyaa maaf." Sena yang masih salah tingkah pun mendadak gugup dalam menjawab pertanyaan sang tuan.

"Kita turunin dulu aja berat, ya? Biar enggak jadi beban buat kamu."

Sena menurut saja karena ia juga takut terjadi sesuatu begitu dirinya terus memaksakan tubuhnya.

Sementara itu Sean terus melihat tangan Sena yang berayun, memperhatikan mimik wajah Sena kala sang puan menghembuskan nafasnya secara perlahan dari mulutnya. Matanya pun sesekali menatap bagian dada Sena yang sudah lebih berisi dari sebelumnya, membuat ia membayangkan hal nakal dengan lidah panjangnya.

Sean mengggeleng, mengusir rasa nafsunya yang membara. Sejujurnya ini bukan pertama kalinya dirinya seperti ini. Hampir anak didiknya membuat dirinya salah fokus akan pakaian-pakaian yang ia kenakan. Bahkan, mereka juga dengan sengaja meminta Sean untuk menjadi tutor pribadi di luar jam yang telah disepakati sebelumnya oleh kedua belah pihak.

Ya, Sean si mau-mau saja. Asal ada biaya tambahan tersendiri bagi dirinya yang merupakan tenaga pengajar.


Merasa cukup dengan latihan tersebut, Sena meletakkan alat beban itu pada tempat yang tersedia, mengikuti Sean yang mengajarkan Sena untuk ke tahap selanjutnya, yaitu pull up.

Oneshoot NC 21+ [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang