Serial Part 1
Masa perkuliahan dihabiskan dengan tugas dan presentasi yang akan dipaparkan oleh mahasiswa di depan teman-temannya. Mereka pun dilatih untuk berani mengeluarkan pendapat dari apa yang telah dikerjakan sebelumnya.
Tak hanya itu saja, mahasiswa pun harus berani aktif untuk menjawab soal-soal atau menanyakan hal terkait dari materi yang telah disampaikan. Agar mereka memiliki nilai tambahan yang akan menutupi kekurangan hasil dari UTS mau pun UAS.
Sebagai mahasiswa kelas malam, tentunya Rafli sering kali mengalami keterlambatan dalam kehadirannya di kelas. Sering kali dirinya tiba begitu jam belajar sudah berjalan selama tiga puluh menit lamanya.
Ya, dosen pengajar yang ada di kelasnya pun tak masalah akan keterlambatan mahasiswanya. Namun, mereka sendiri lah yang harus mengalami konsekuensi dari apa yang telah mereka lakukan terkait jadwal kedatangannya di kelas ini.
Sudah dua kali Rafli gagal dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi Manajemen. Kali ini, Rafli berniat agar dapat lulus dari mata kuliah tersebut dan melanjutkan kembali mata kuliah yang akan ia ambil selanjutnya.
Namun sayangnya nasib baik tak berpihak kepadanya. Sehingga Rafli harus bertemu dengan dosen yang sama, yang memberikan nilai E pada transkrip nilainya.
"Sialan, enggak bisa text book apa..." gumam Rafli begitu tangannya berkutat pada kalkulator hitam miliknya. Memencet angka-angka yang ada, tanpa ia tahu cara penghitungan yang benar.
Sedangkan Zalfa selaku asisten dosen yang tengah bertugas pun memperhatikan Rafli, berjalan di sekelilingnya dan membuay mahasiswa nampak tak tenang karena tak bisa mencontek satu sama lain.
Alhasil Rafli yang merasa gundah pun menghembuskan nafasnya, membuat teman-teman disekitarnya menatap ke arahnya dan menertawakan Rafli dengan suara kecilnya.
"Ketua kelas, nanti tolong taruh lembar jawaban itu ke ruangan Pak Wahyu, ya?" Zalfa menatap benda kecil di tangannya, kemudian matanya pun beralih menatap mahasiswa yang ada di sekitarnya. "Karena harusnya selesai pada pukul sembilan dan baru beberapa saja yang selesai, saya kasih kelonggaran waktu dua puluh menit." katanya lagi yang kini segera mengambil tas dan laptop miliknya, membuat Rafli bisa bernafas lega karena dapat mencontek hasil kerja keras temannya saat ini.
Setelah kepergian Zalfa dari sana, tentunya Rafli segera mencari jawaban dari teman-temannya agar soal yang ia dapat terisi dengan benar. Dirinya jelas tak ingin lagi berlama-lama di kampus ini karena cukup melelahkan baginya untuk membuang uangnya disana hanya untuk mengulang di mata pelajaran yang sama.
Sebenarnya Zalfa tak pergi begitu saja, melainkan dirinya tengah mengintip dari luar kelas untuk memantau tingkah laku mahasiswa yang tengah ia ajarkan pada hari ini.
Ada yang tengah fokus menghitung angka-angka dengan kalkulator, ada yang tengah berjalan untuk mencari jawaban, dan ada juga yang tengah duduk bersantai karena dirinya merasa sudah tuntas mengerjakan soal kuis yang ada.
Tak lama kemudian Zalfa pun pergi menuju ruang dosen. Kepergian Zalfa kesana pun hanya untuk mengambil makalah miliknya yang tertinggal disana, karena dosen pembimbingnya telah merevisi bagian makalah skripsinya yang salah.
Tokkk Tokkk Tokkk
Sialnya ruangan ini telah sepi. Padahal seharusnya dosen-dosen di ruangan tersebut masih ada, karena kebanyakan kelas malam akan selesai pada pukul sembilan. Ya, tapi tak menutup kemungkinan jika dosen-dosen tersebut segera pulang menuju rumahnya seusai mengajar mahasiswanya. Karena kebanyakan dari dosen malam tersebut sudah memiliki keluarga di rumah.
Pak Wahyu Pembimbing.
Zalfa, nanti kamu tunggu kertas jawabannya di ruangan saya, ya. Tolong di cek dulu dan pastikan jumlahnya sama dengan mahasiswa yang saya ajarkan pada hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot NC 21+ [Part 2]
Romancea part of mature content 🔞 harap yang masih di bawah 21 tahun untuk tidak mampir. you can access full content on privatter akses password on trakteer or karyakarsa.