LMK [Rapat BEM] (Part End) by request 🔞

1.5K 6 2
                                    

Sejujurnya hubunganku dengan Azzahra telah rusak pada beberapa minggu yang lalu. Tepatnya ketika aku berhubungan badan bersama Karens di dalam ruangan yang biasa kami gunakan untuk kegiatan kemahasiswaan.

Aku mulai berpikir jika Karens tak seperti Azzahra. Karena yang terlihat santai dan tegak tak perlu membuatku merasa gusar harus mengecek ponselku setiap aku tengah bermain dengan teman-temanku.

Karens berbeda dengan Azzahra. Karens tak berpikir curiga jika aku tengah berhadapan dengan perempuan sekali pun. Karens justru membuatku nyaman karena ia benar-benar mempercayai hubungaku dengan teman-teman angkatanku.

Dan belum lama ini aku memutuskan untuk berkencan dengan Karens. Tentunya setelah hubunganku dengan Azzahra berakhir, aku baru memberanikan diri untuk mengajak Karens berpacaran. Aku tak ingin melibatkan Karens. Oleh sebab itu, aku meminta pengertian Azzahra agar aku bisa mengakhiri hubungan kami saat itu.

Namun respons gila dari Azzahra membuatku merasa tercekik. Dibibirnya memang Azzahra mampu mengatakan "iya". Tapi lubuk hatinya ia memiliki dendam setelah kalimat putusku keluar dari bibirku begitu saja.

Buktinya pagi ini ia seolah menerorku. Ia tahu hubungan asmaraku dengan Karen. Namun setelah itu Karens sempat berpikir negatif karena banyak akun twitter tanpa memiliki profil yang menyerah beberapa tweetnya.

Aku tak menuduh itu ulah Azzahra. Namun momentnya benar-benar sama disaat hubungan kami berakhir, disaat itu juga akun Karens mulai diserang karena sering kali berinteraksi denganku.

Kini aku memasukkan ponselku begitu tiba di area parkir. Aku melambaikan tangan begitu melihat Karens yang tengah tersenyum dari dalam mobil, seraya tangannya tengah memoleskan lipstick berwarna nude. Warna kesukaannya.

Aku tahu sebentar lagi Karens akan mengerucutkan bibirnya kala ketahuan tengah berdandan untuk menyambut kedatanganku. Namun bagiku tak mengapa karena Karens tetap manis meski tengah melontarkan amarahnya.

"Ihh kalau mau kesini bilang. Aku malu ketahuan dandan di mobil kamu begini." Karens menggerutu kesal. Membuatku justru memajukkan tubuhku sendiri untuk mengecup singkat bibir tipisnya.

"Gapapa. Wajar kok dandan untuk pacar. Apalagi kalau pacarnya kayak aku." aku menggodanya, mengembalikan senyuman manis di bibirnya yang sempat sirna karena amarah kecilnya.

Tangannya pun terulur kepadaku, memintaku untuk membukakan air mineral untuknya karena saat ini ia merasa haus.

Aku tahu sebenarnya dia bisa membuka air mineral itu sendiri tanpa perlu meminta tolong kepadaku. Namun aku senang melihat dirinya yang seolah mengandalkan aku sebagai kekasihnya.

Kami meninggalkan area kampus tepat pada pukul lima. Dimana kelasku telah berakhir karena saat ini jadwalku benar-benar padat karena adanya kelas pengganti. Ini yang membuatku tak suka. Adanya kelas pengganti dikarenakan dosen tak hadir pada pertemuan sebelumnya.

Tujuan kami saat ini menuju ke sebuah butik milik orangtua Karens yang berada di Jakarta Barat. Kami sepakat untuk kesana karena Karens seolah menantangku untuk melakukan adegan intim dari balik dress rome.

Aku tak tahu dari mana ide gila itu berasal. Namun aku tetap mengiyakan karena ingin melayani fantasi liarnya.

"Jangan dipikirin. Anggap aja itu cuma omongan orang gila." aku mengenggam tangannya. Menenangkan Karens dari segala pemikiran buruknya tentang isi twitternya pada pagi ini.

"Aku enggak habis pikir kalau memang itu benar ulang mantan kamu, Sa. Jahat banget loh mulutnya sampai mengomentari fisik aku segala." Karens melepaskan tangannya dari genggamanku. Aku menoleh ke arahnya, memastikan jika dirinya baik-baik saja pada saat ini.

"Aku tegur Zahra nanti, Ren. Janji."

Senyuman Karens mengembang begitu aku melantunkan sebuah janji kepada dirinya. Aku pun memang tak berbohong tentang ucapanku. Aku hanya ingin keluar dari hubungan toxic yang diciptakan oleh Azzahra sejak kami mulai berkencan.

Kini kami pun tiba di sebuah butik yang dimiliki oleh keluarga Karens. Aku duduk di sebuah sofa besar, mendapati sebuah minuman yang tengah diberikan oleh kekasihku pada saat ini.

Karens meletakkan kepalanya pada bahuku, bersandar disana dengan wajahnya yang kini menatap ke arahku. Tangan Karens tentunya tak mau diam. Menjelajahi dada bidangku, dan menyelinapkan jari-jarinya di antara lubang kancing kemejaku.

Aku yakin jika sifat Karens yang seperti ini merupakan sebuah faktor dari siklus menstruasinya yang akan berjalan pada beberapa hari lagi. Sehingga gelora di dalam dirinya pun memuncak dan menginginkan sebuah sentuhan dari tanganku dan juga kejantananku.

"Karyawan tokomu sudah pulang?" aku bertanya untuk memastikan jika kegiatan kami tak akan diketahui oleh siapapun. Karens pun menjawab dengan anggukan singkat dan kemudian ia berdiri di belakangku.

Leherku disentuh olehnya dengan begitu sensual. Tangannya pun menarik wajahku hingga aku kini menoleh ke belakang dan segera melumat bibirnya dengan begitu rakus.

Kata siapa perempuan hanya seksi ketika menggunakan lipstick yang berwarna terang? Justru Karens pun lebih cantik dengan lipsticknya yang berwarna nude karena penampilannya benar-benar segar.

Leherku terasa pegal karena terus mengadah dengan posisi seperti ini. Kemudian aku pun melepaskan lumatanannya dan berdiri untuk mengajak Karens menuju sebuah dress room yang ada di sebelah barat.

Ruang dengan ukuran 2 meter x 3 meter itu pun telah terisi oleh kami. Karens pun melepaskan pakaiannya di depanku dan berpura-pura tengah memilih sebuah pakaian dari butiknya.

Ketika Karens menunggingkan tubuhnya......

Selanjutnya kamu bisa akses di privatter, yang aku share di komentar ini beserta linknya.

Yang mau open request silahkan. Tapi banyak antrian 🙏🏻

10 Februari: JJH [Job Desc] remake
20 Februari: PJS [New Moon]
29 Februari: ......

Yang mau request siapa nihh

Oneshoot NC 21+ [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang