Oneshoot NC 21+ [Part 2]

JJH (Leg Days) by request 🔞

Masa masa trainee bagi idol sudah dilakukan sejak mereka masih berada di bangku sekolah menengah atas. Bahkan, ada juga yang sudah menjadi trainee sejak mereka duduk di bangku menengah pertama karena perusahaan sudah mengincar kecantikan atau pun ketampanan dari wajah sang pemilik.

Selain masalah wajah, bakat pun juga perlu dilatih untuk mengetahui sampai dimana kemampuan calon-calon idola yang akan debut di atas panggung. Mereka harus memperhatikan kualitas suaranya sendiri dan mengatur nafasnya untuk menunjukan panggung terbaik mereka begitu tampil di depan publik.

Tidak sampai disitu saja. Mereka dituntut untuk dapat melakukan dance yang powerfull, sesuai dengan konsep tema pada grup yang akan mereka bawakan. Tema yang menyusun gaya girl crush yang sedikit centil dan juga memiliki kesan kuat terhadap dirinya sendiri.

Maka tak heran, jika ada beberapa trainee yang belum masuk ke dalam line up debut karena nada suara atau pun visualisasinya kurang masuk ke dalam konsep yang perusahaan mau.

Dan mau tak mau mereka dibiarkan menunggu tanpa sebuah kepastian.

Kezia merasa bersyukur kedatangan teman baru yang datang pada beberapa bulan yang lalu. Teman yang membuat konsep grupnya berwarna karena nada suaranya yang indah begitu melakukan rapper.
Secara dance, memang perlu dilatih karena perempuan tersebut masih memerlukan penyesuaian yang begitu mendalam untuk menyusul kemampuan teman-temannya.
Dan Tentunya, Kezia yang notabenya sebagai calon pemimpin pada grupnya pun ikut mengambil alih untuk memberikan semangat kepada teman-temannya, seperti; menemaninya berlatih atau pun mengajarkan temannya untuk menghapal gerakan dance yang akan mereka bawakan pada beberapa minggu lagi.

Mas Wisnu (anbx1)
Gue di depan.
Buru buka pintunya, keburu temen lo ngeliat gue.

Hampir saja lupa. Perusahaan industri hiburan yang menaungi Kezia pun sudah bergerak selama puluhan tahun. Dan sudah dipastikan jika grup yang akan dipimpin oleh Kezia bukan lah grup satu-satunya pada perusahaan tersebut.

Adanya grup senior pun membantu Kezia untuk belajar lebih banyak lagi tentang sebuah sikap-sikap kesopanan dari mereka. Selalu menerima masukan ketika mendapatkan sebuah kritik dan saran dari senior tersebut atau pun pihak staff yang bekerja pada perusahaan tersebut.

Kini Wisnu pun masuk setelah pintu di depannya mulai terbuka dengan sendirinya. Baru kali ini, Wisnu mampir ke tempat juniornya tanpa takut diketahui oleh beberapa penguntit yang sering menyelinap ke dalam dormnya.

Setelah dipersilahkan untuk masuk oleh Kezia, Wisnu pun juga dipersilahkan untuk duduk di atas sofa selagi Kezia menyiapkan minuman dingin untuk seniornya.
Kezia yang berada di pantry pun berdiri, membelakangi Wisnu dan mulai menuangkan dua buah sendok makan kopi untuk dapat ia sajikan bersama mesin pengocok manual nantinya. Kali ini, Kezia menyajikan sebuah dalgona coffee karena ia sangat menyukai minuman tersebut.

Tangan Wisnu melepaskan jaket dan masker yang kini menutupi seluruh wajahnya. Matanya menatap ke arah Kezia yang tengah mengocok sebuah kopi dengan tenaganya yang begitu kuat.

Fokusnya tak berada pada minuman tersebut. Melainkan, menatap bagian payudara Kezia yang ikut berguncang, seiring dengan gerakan kencang yang ia ciptakan pada kocokan tangannya.

Rasanya ingin sekali Wisnu menghampiri sang puan. Kemudian tangannya memeluk mesra pinggang sang puan, dengan kedua tangannya yang naik ke atas untuk menulusuri bagian payudara Kezia yang terasa pas di genggaman tangannya.

"Kak....Kak...." seketika suara Kezia menyadarkan lamunan Wisnu yang kini masih memikirkan hal kotor di dalam otaknya.

"Hah? Kenapa? Sorry...sorry baru kelar karaoke sama member lain. Jadi agak capek dikit." sebuah alasan yang mudah untuk dimengerti oleh Kezia. Perempuan itu mengangguk. Memaklumi sang senior yang masih terbawa lelah akibat bermain di mesin karaoke. "Tadi lagi nanya apa? Maaf enggak dengar." tanya Wisnu kembali agar Kezia dapat mengulangi pertanyaannya.