TN [Bayar di Muka] by request 🔞

475 1 1
                                    

Sebelumnya fake chatnya bisa kamu baca di twitterku, ya @ croissantjay

Aku enggak bisa uplooad disini karena sudah 2x kena banned dari pihak wpnya 🙏🏻




Dengan kehadiran sebuah wabah penyakit pada tahun 2019 nampaknya mempengaruhi kehidupan seseorang di berbagai dunia.

Banyak dari mereka merasakan sebuah kehilangan akan pekerjaan, keluarga, serta mentalnya pun ikut merosot karena terlalu lama tak berinteraksi dengan orang-orang di luaran sana.

Tapi, bukan itu yang menjadi sumber masalahnya.

Melainkan, interaksinya hanya terbatas melalui media sosial, karena semua orang diwajibkan untuk mengurangi pertemuan secara kontak fisik. Dampak dari penyuluhan tersebut pun berupaya untuk memutuskan wabah penyakit, agar tak banyak korban lainnya di luar sana.

Ramadhani, lelaki berumur empat puluh dua tahun pun ikut merasakan dampak dari wabah penyakit tersebut. Dirinya terpaksa harus berhenti bekerja sebagai seorang staff di kantornya dan beralih profesi sebagai seorang supir ojek online.

Pendapatannya pun memang tak stabil pada awal dirinya bekerja. Namun, setelahnya, Ramadhani pun mencoba untuk mengganti cara kerjanya dan mendapatkan pendapatan yang cukup untuk biaya sekolah putri semata wayangnya.

Hal-hal apapun yang terkait dengan uang, Ramadhani pasti akan melakukan hal tersebut. Ya, walaupun, setelahnya tubuhnya terasa remuk karena kelelahan dalam mengatur waktu bekerjanya.

Cuaca di Kota Malang pada malam ini cukup dingin dan sepi karena waktu sudah menunjukkan pukul 20.10 WIB.

Tak banyak kendaraan yang lewat membuat Ramadhani merasa was-was karena takut bertemu dengan para pembegal di beberapa bagian jalan. Namun, setiap kali Ramadhani melangkah untuk mencari nafkah, dirinya hanya bisa berserah diri kepada tuhan untuk senantiasa mempercayakan takdirnya sendiri. Meminta untuk diberikan keselamatan, serta meminta agar mata pencahariannya selalu lancar dalam kesehariannya.

Ramadhani merasa senang mendapatkan sebuah orderan pengiriman barang yang harganya cukup menggiurkan hatinya pada saat ini. Orderan pengiriman kompor gas pun tengah ia lakukan dan menunggu pesanan telah sampai kepada sang pemilik.

Saat tiba di sebuah bangunan apartement, Ramadhani pun segera memberikan kabar kepada pelanggannya. Ramadhani memberitahu kepada pelanggannya, jika dirinya sudah berada di lokasi. Bersama dengan kompor gas yang telah dibawa pada saat ini.

Akan tetapi, pelanggan tersebut meminta Ramdhani untuk mengantar barangnya sampai ke lantai delapan. Yaitu tempat tinggal dari pemesan barang tersebut.

Tentu saja Ramadhani tak keberatan untuk melakukan pekerjaannya. Sikapnya yang tenang dan menyenangkan. Membuat rezeki selalu berdatangan kepada dirinya tanpa perlu diduga-duga.

"Mas gosend, ya? Meliana kan?" kata perempuan bertubuh tinggi yang memakai sepatu heels pada kaki jenjangnya. "Tolong diantar sampai ke dalam kamar saya ya, Mas. Gapapa kan?"

Ramadhani mematung.

Matanya tercengang melihat seorang perempuan yang berdiri di depannya. Bola matanya yang indah, tubuhnya yang indah, serta kulitnya yang masih kencang menandakan usia sang puan masih cukuo muda dibandingkan dirinya.

Dengan melihat pakaian perempuan tersebut, Ramadhani seakan merindukan masa masa lalunya. Memakai kemeja dari brand lokal dan menetenteng sebuah tas laptop yang selalu ada digenggaman tangannya.

Sayangnya, hal itu hanyalah sebuah angan-angan untuk Ramadhani. Lelaki itu tak bisa lagi bekerja di gedung-gedung perkantoran dikarenakan usianya sudah menginjak ke angka 42 tahun.

Oneshoot NC 21+ [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang