LJN [Hilang Naluri] 🔞

342 0 0
                                    

tw // cheating

Belakangan ini istilah vasektomi sedang ramai dibicarakan. Istilah vasektomi sendiri adalah prosedur KB permanen pada pria yang dilakukan dengan cara memutus saluran sperma dari testis. Dengan cara seperti itu, artinya air mani yang dikeluarkan oleh laki laki tidak lagi mengandung sperma, sehingga dapat mencegah terjadinya pembuahan.

Namun perlu diingat, jika pelaksanaan vasektomi pun memiliki beberapa pertimbangan dan tidak dianjurkan pada laki-laki dengan umur kurang dari 30 tahun atau pun belum memiliki anak seorang anak. Vasektomi dapat dilakukan di sebuah rumah sakit dan ditangani oleh dokter spesialis urologi. Spesialisasi ini mencakup masalah kemandulan, kanker kandung kemih, saraf kandung kemih, ginjal, hingga saluran reproduksi.

Biaya yang dikeluarkan untuk mengikuti prosedur vasektomi pun tergantung dari rumah sakit yang akan kita tuju. Namun, jika ada kendala dalam biaya pun bisa melalui program BPJS Kesehatan yang dilaksanakan oleh pemerintah.

Sudah tiga tahun berlalu, Kevin telah memakai konstrasepsi melalui vasektomi yang telah disepakati oleh dirinya dan juga sang istri. Meski sempat ragu untuk melakukan hal tersebut, Kevin pun mau mengikuti saran sang istri atas sebuah pertimbangan dirinya sendiri. Selain karena riwayat masalah KB pada istrinya, Kevin yang notabenya seorang diplomat pun merasa enggan jikalau harus memiliki anak lagi di usianya yang hampir kepala empat. Baginya, sudah cukup dengan satu anak lelakinya yang sudah menginjak usia remaja.

Seharusnya Larisa khawatir dengan keputusan yang telah ia sepakati dengan Kevin. Kesepakatan akan penggunaan KB dalam bentuk vasektomi pada suaminya. Tapi ia tak mau mengambil pusing dengan berpikiran negatif kepada suaminya sendiri. Kalau pun Kevin ketahuan memiliki seorang perempuan di luar sana, maka Larisa tak ragu untuk menceraikan suaminya tanpa perlu merasa sakit hati dengan perbuatan sang tuan kepada dirinya.

Karena dengan begitu, seharusnya Kevin merasa malu dengan harga dirinya. Seorang lelaki yang gila akan kebutuhan seksual untuk melepaskan penat pada pekerjaannya.

Larisa tak tahu. Tak akan pernah tahu jika satu tahun berlalu suaminya telah berkhianat. Memiliki sebuah hubungan dengan seorang perempuan muda berusia awal 20-an. Usia-usia matang bagi seorang perempuan untuk mencari jati dirinya.

Namun tak ada hubungan khusus, selain berbagi kehangatan di atas ranjang. Kevin hanya membutuhkan jasa sang puan dengan membayarkan separuh gaya hidup Lintang. Termasuk, memberikan pendidikan pada jenjang sarjana untuk perempuan tersebut agar Lintang memikiki tittle dengan gelar sarjananya.

Sebenarnya, Kevin merasa ragu untuk melangkahkan kakinya ke tempat ini. Ke hotel yang biasa mereka singgahi ketika saling berbagi kehangatan di atas ranjang. Tapi, nyatanya Kevin tetap melangkah kesini. Lagi-lagi ia tak bisa menghentikan hubungan gelapnya dengan Lintang. Menjadikan perempuan itu sebagai pelampiasan seksualnya, disaat hatinya merasa kosong pada istrinya sendiri.

Pernikahan yang dijalani selama 10 tahun pun mendapatkan sebuah titik terang bagi Kevin. Bahwa, ia benar-benar bosan dengan situasi sang istri yang tak memberikan sebuah tantangan untuk dirinya.

"Haiii...." seorang perempuan menyambut Kevin dengan kemeja beraksen rendah. Rambutnya terurai ke bagian kanan, menatap Kevin dengan senyuman manis yang membuat lelaki itu segera mencium Lintang dengan gairah yang membara.

Lintang mendorong pelan bahu lelaki tersebut. Mengusap bagian belakang leher sang tuan dan meremas rambut hitamnya. Sengaja ia menjauhkan bibirnya dari jangkauan Kevin. Menggoda lelaki tersebut terlebih dahulu agar tak perlu terburu-buru.

"Kamu kayaknya udah enggak sabaran banget deh, Mas?" tangan Lintang menuju ke bagian bawah. Mengusap kejantanan Kevin dengan jarinya yang bergerak seperti sebuah lingkaran.

"Kamu kangen dengan saya, ya?" Kevin bertanya dengan raut wajah yang penuh tanda tanya. Hampir dua bulan lamanya mereka tak bertemu dikarenakan kesibukan yang memisahkan mereka dengan sejenak. "Memang enggak ada yang bisa buat kamu enak selain saya?" tanya lelaki itu lagi. Seolah ia menyombongkan dirinya sendiri dengan ketahanan dirinya dalam melakukan kegiatan seksual.

Tubuh Lintang di dorong hingga menabrak dinding. Tatapan mata Kevin sejenak melekat pada bola mata Lintang, mencari-cari keindahan melalui tatapan mata sang puan yang membuat dirinya selalu merasa resah. Bola mata coklat dengan bentuk mata yang sedikit cekung dan memiliki tatapan yang sayu. Apalagi ketika matanya yang akan mengejang ketika Kevin menyetubuhi sang puan. Membuat pikiran Kevin berkelana dan tak sabar untuk meniduri perempuan tersebut.

Kevin tahu caranya memang salah. Mendapatkan kesempatan bagus karena telah melakukan vasektomi bukan berarti ia bisa mengeluarkan cairan sperma di dalam rahim Lintang. Tapi, menurutnya, justru sangat disayangkan jika terbuang begitu saja di atas perut sang puan.

Tak ada kesan terburu-buru, tapi Kevin telah membungkam bibir Lintang melalui ciumannya yang begitu panas pada malam ini. Lidahnya bermain di dalam sana dengan begitu handal, mengeksplor deret gigi Lintang hingga memberikan sebuah decapan melalui ciuman ini. Kemudian, tangan Kevin pun menuju bagian kewanitaan Lintang. Menusuk kewanitaan tersebut melalui jari jemarinya di bawah sana untuk memberikan penetrasi kepada lawan jenisnya.

Lintang mendesah. Tak tahan dengan segala perilaku dominan dari laki-laki di depannya. Lelaki yang tak pernah memberikan pengampunan walau Lintang telah menangis di bawah kuasa Kevin. Walau begitu, tubuh Lintang justru membusung. Membuat Kevin pun faham jika bibir dan tindakan dari perempuan tersebut sangatlah berlawanan.

Seketika Kevin melepaskan cumbuan bibirnya dengan sejenak. Tangannya yang berada pada batang leher sang puan pun terlepas karena merasakan suhu panas dari perempuan tersebut.

"Kamu sakit?" tanya Kevin dengan serius.

Namun bibir Lintang terkunci seakan enggan untuk menjawab pertanyaan Kevin.

"Kenapa malah ngelayanin saya kalau sakit? Kamu sengaja mau menularkan saya penyakit, ya?" ucapannya yang terdengar ketus membuat Lintang tersenyum getir. Lintang menahan tangan Kevin yang tak lagi mengukung dirinya pada sebuah dinding. Mengundang tatapan kesal yang bercampur dengan rasa khawatir dari sorot mata lelaki tersebut.

Lintang tahu jika lelaki itu menyukai dirinya. Tapi lelaki tersebut berusaha menepis perasaannya sendiri dengan cara memperlakukan Lintang secara ketus dan kasar.

Tahu dari mana Lintang tentang perasaan sang tuan? Jawabannya akan Lintang buktikan pada malam ini.

Kevin tak beranjak dari tempat ini. Tubuhnya segera duduk di tepi ranjang dan memijat kepalanya yang terasa pening karena hasratnya tak terselesaikan dengan baik. Lintang segera berlutut di depan Kevin. Tangannya mengusap bagian kejantanan Kevin yang terlihat menonjol keras karena terhalang oleh pada celana sang tuan.

Cerita lengkapnya bisa dibaca di privatterku yang ada di wall atau akun x @ croissantjay.

Thank u 🩵🩵

Oneshoot NC 21+ [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang