LHC ft LMK [Pick Me Gurl] by request 🔞

1.9K 10 0
                                    

Jaman semakin maju, namun perempuan gatal pun juga ikut maju dengan caranya sendiri. Menjatuhkan seorang perempuan lain demi terlihat berbeda di mata orang lain atau yang biasa disebut dengan pick me.

Sejujurnya ungkpan pick me mulai ramai dibicarakan kala ada seseorang yang bergaul dengan sekumpulan teman laki-laki dan perempuan. Dimana ada seorang perempuan yang seolah bertingkah untuk menarik perhatian laki-laki di ruang lingkup tersebut.

Dan nyatanya beberapa anak lelaki disana sadar dengan apa yang dilakukan oleh sang puan. Bahkan mereka pun tak segan-segan meroasting perempuan tersebut kala sang puan tak ikut berkumpul dengan para lelaki.

Ya, karena dibandingkan seramnya sikap perempuan yang terbilang pick me, lebih seram jika tongkrongan anak lelaki sudah berbicara.

Bella sejujurnya teramat menyukai Leonardo. Lelaki berumur dua puluh dua itu pun banyak dipuja oleh seorang wanita karena sikap ramah dan baiknya sang tuan tanpa membedakan orang yang akan ia bantu.

Namun, sikap itu juga membuat perempuan yang tengah dekat dengan Leonardo menjadi bingung. Seakan dirinya melihat, jika ia tak ada bedanya dengan perempuan-perempuan yang sering kali berbincang dengan Leonardo.

Sementara Hengki cukup berbeda dengan Leonardo. Dirinya yang cukup introvert memiliki kesan tersendiri dalam mengambil hati seorang perempuan disekitarnya.

Tapi sayangnya berbeda dengan Bella. Hengki tak dapat menarik perhatian Bella karena perempuan itu telah jatuh hati dengan Leonardo hingga sang puan sering kali menyinggung perempuan yang tengah didekati oleh Leonardo.

"Ihh tumben amat make up, Bel." ujar Leonardo kala dirinya melihat sosok temannya yang tengah berdiri di depannya.

"Aneh enggak si? Kok alisnya enggak setegas Intan ya kalau lagi pakai make up?" Bella menyebut nama Intan, yakni perempuan yang tengah dekat dengan Leonardo.

Hengki yang tengah membuka jaket leathernya pun hanya menggulirkan matanya dengan malas, merasa muak karena Bella seakan tak bersyukur dengan dirinya sendiri.

"Ini mau nugas apa ngomongin make up?' singgung Hengki dengan mulutnya yang menelan ludahnnya sendiri, merasa sedikit cemburu dengan Leonardo. "Kalau mau nugas, ya ayo kerjain. Mau kelar jam berapa kalau malah bahas yang enggak penting?'

"Kenapa si marah-marah mulu?" tanya Bella karena merasa ada yang berbeda dari Hengki. Kepalanya kini menjuntai, menatap Hengki yang tengah menunduk karena merasa panas melihat Bella dan Leonardo pada saat ini.

Leonardo pun membuka laptopnya, meletakkannya di depan temannya agar keduanya segera memulai tugas yang tengah mereka kerjakan. Sejenak mereka pun melupakan pertengkaran kecil yang kini tengah terjadi kala.

Bella pun berdiri, berniat untuk mengambil air es yang ada di dalam kulkas. Diikuti dengan Hengki yang menyusul, ia pun meninggalkan Leonardo yang tengah berada di dalam kamar Bella dengan fokusnya yang menatap tugas di atas lembar kertasnya.

Tugas semester lima membuat Leonardo mual karena semakin sulit untuk ia lakukan. Pasalnya, Leonardo sendiri pun bahkan berniat untuk berhenti, merasa pusing karena tugas yang diberikan oleh setiap dosen memakan waktu yang cukup banyak untuk Leonardo beristirahat.

Bahkan Leonardo dengan nekat pergi ke sebuah club malam seorang diri, berusaha melepaskan penatnya dengan meminum beberapa jenis alkohol yang ada disana.

"Lo belaga lupa sama gue ya, Bel? Enggak inget kemarin pagi habis ngenakin bareng?" Hengki meletakkan kepalanya di atas bahu Bella, tangannya melingkar di perut Bella dengan gerakan naik turun untuk mengusap sang puan dengan lembut.

"Ini juga kenapa pakai tanktop? Udah siap banget ya tete lo gue cupang?" kata Hengki lagi. Membuat Bella bergidik ngeri dengan ucapan kotor sang tuan pada saat ini.

Oneshoot NC 21+ [Part 2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang