Sudah hampir satu pekan Raisa tinggal bersama ibu tiri juga bapak kandungnya. Dia pun sudah mulai bekerja dan kerjaannya cukup membuatnya nyaman.
Dia bertugas sebagai penjaga perpustakaan di salah satu sekolah swasta. Namun sekolahnya banyak sekali peminatnya.
Gaji yang dia dapatkan nanti hanya sebesar enam ratus ribu. Itu terbilang lumayan untuk kalangan Raisa juga daerah tempat tinggalnya.
Saat dia tengah bekerja yaitu memberikan nomor pada buku baru, dia mendapatkan beberapa notifikasi di hapenya.
Saat itu perpustakaan pun tengah sepi karena siswanya masih belajar di kelas.
Dia meraih hapenya yang tergeletak di meja lalu mengeceknya.
Temannya Arumi mengirim pesan di grup alumni SMP.
Dia pun penasaran dan membuka pesan itu karena hampir setahun grup itu sepi.
-SMP 1 TEGAR JAYA-
Arumi : Assalamualaikum, teman-teman. Berhubung hari ini adalah tanggal di mana kita dulu mendapatkan kelulusan, bagaimana kalau kita mengadakan reuni. Hal ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi. Pertemuan akan kita laksanakan hari Sabtu besok jam delapan pagi. Mudah-mudahan semuanya sehat dan bisa hadir.
Raisa hanya menyimak pesan itu. Tak lama, beberapa anggota grup saling berbalasan. Hingga pesan pun cukup banyak dan suara notif pun saling bersahutan.
Raisa seketika melempar hapenya karena terdengar bunyi bel istirahat. Sebentar lagi siswa akan berdatangan ke perpustakaan. Jadi dia pun segera menyelesaikan pekerjaannya.
Ada siswa yang menyerahkan buku paket, ada yang mengembalikan pinjaman buku yang dibawa ke rumah, ada yang mau minjam buku, ada yang telat mengembalikan sehingga harus bayar denda.
"Ya, bu. Saya lupa nggak ngembaliin. Boleh diskon ya Bu, uang dendanya."
"Masa diskon mulu, kemarin kan udah. Kamu harus belajar tanggung jawab."
"Tapi uang saya cuma cukup buat empat hari bu. Ini juga aku nggak bisa jajan."
"Ya udah deh, ibu kasih diskon. Tapi buat hari ini aja, ya."
Setelah itu, Raisa mulai sibuk. Sehingga dia tak ada kesempatan buat membuka hapenya. Hingga sampai jam dua siang, pas waktu pulang sekolah, dia sama sekali tidak melihat hapenya walau hanya mengecek saja.
Dia langsung membereskan beberapa peralatan di meja sekaligus langsung pulang.
Dia pulang ke rumah jalan kaki. Dia tidak bisa membawa kendaraan seperti orang lain, walaupun di rumahnya ada motor milik bapaknya yang nggak dipakai. Dia sudah nyaman jalan kaki, karena manfaatnya banyak sekali apalagi untuk kesehatan.
Setelah di rumah, dia melempar tas ke kamarnya. Segera dia mandi dan kembali ke kamar untuk melepas lelah.
Dia meraih ponsel dari tasnya dan melanjutkan membaca informasi dari grup SMP.
Dia membaca dari atas sampe bawah, dari dua puluh lima peserta yang nimbrung di ruang chat itu kali ini hanya Jason, Dewi, Zainal dan Arumi.
Dia membaca sampe bawah, namun dia terkejut namanya ditandai di sana.
Arumi : Member yang lainnya jangan cuma nyimak. Ikut nimbrung, dong.
Arumi pun menandai beberapa peserta juga dirinya.
Arumi : Ra, nimbrung dong.
Raisa : Hehe iya, aku ikut-ikut aja. Cuma kalau jauh-jauh, nggak bisa nggak ada yang anterin.
Arumi : oke, nanti ada yang jemput kok. Kamu santai aja, Ra.
.......
Hari Sabtu pun tiba. Subuh Raisa sudah mandi dan mengerjakan pekerjaan rumah. Dia membantu ibunya untuk menyapu dan mengepel. Pagi jam delapan, dia sudah bersiap diri untuk menghadiri acara reunian yang akan dilaksanakan di cafe metro. Jarak dari rumahnya sekitar tiga kilo meter.
Rencananya dia akan pergi ke sana sama Jason. Tadi pagi anak itu mengirim pengirim pesan padanya.
[Ra, nanti bareng aku aja, ya. Entar dijemput.]
[Iya. Kamu langsung dari bandung ke sini?]
[Enggak. Ini lagi di rumah kakak]
[Iya,]
Sebenarnya beberapa waktu ini dia sering berbalas chat dengan temannya itu. Banyak hal yang pernah mereka bicarakan.
Namun, dia tak ada rasa baper pada Jason karena memang dia sudah kenal sejak SMP. Dia hanya menganggap dia sebagai teman biasa saja.
Tak lama Jason pun memberi kabar bahwa dia sudah ada di depan rumahnya.
Raisa pun segera pamit kepada ibunya untuk pergi.
"Bu, aku pamit dulu, ya."
"Iya, hati-hati di jalan."
"Kalau sudah beres langsung pulang, ya. Jangan ke mana-mana."
"Iya, Bu."
Sebenarnya ibunya tidak memberi izin untuk keluar. Namun karena ini acara reuni dimana di sana banyak orang yang berkumpul jadi diperbolehkan.
Raisa pun berjalan menuju ke luar untuk menemui Jason.
...
Bersambung..
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAU SUDAH JODOH
ChickLitKetika batu kerikil dan berlian disatukan dalam ikatan pernikahan. Ketika Raisa yang taat pada Tuhan dan orang tuanya, berjodoh dengan Jason. Ujian rumah tangganya terletak pada suaminya sendiri. Lalu, apakah dia bisa melewati semuanya? Bagaimana si...