Hai, Kak. Terima kasih sudah mampir di lapak tulis menulis milik aku.
Boleh minta vote dan komentarnya, ya.
Baca dari awal kalau berkenan, supaya bisa mengetahui lebih jelas isi ceritanya. Love you all..
.....
Jason baru pulang dari kerjanya. Sebelum mengganti pakaian dan membersihkan diri, dia menyempatkan untuk membuka hape karena sedari tadi suara notif terus memanggilnya.
[Jason, sebenarnya aku punya perasaan sama kamu, aku harap kamu bisa Nerima aku.]
Jason tertawa setelah membaca pesan yang ternyata itu dikirim dari Dewi. Sifat yang pemberani serta prontalnya masih saja melekat sampai sekarang.
[Aku apresiasi perasaan kamu. Tapi maaf aku belum bisa nerima kamu.]
[Kamu udah punya pacar ya? Maaf sebelumnya.]
Jason menepuk kepalanya. Dia seperti malu sendiri dengan kelakuan teman SMP-nya itu.
Dia tahu bahwa Dewi dulu pernah beberapa kali pacaran sama lelaki. Bahkan tiap lelaki yang pernah dia temui akan selalu menjadi daftar lelaki yang disukainya.
Lalu kali ini, Jason adalah korban berikutnya.
[Aku udah punya calon, maaf ya Dew.]
Setelah itu Dewi tak lagi mengirimnya pesan lagi setelah balasan darinya sudah dibaca.
Menurut penilaian mata Jason, Dewi memang cewek paling cantik. Badannya ideal, kulitnya putih, rambutnya panjang disertai warna coklat yang indah. Tampilannya cukup terbuka bak artis cantik Korea Selatan. Siapa pun yang memandanginya pasti akan terpukau oleh kesempurnaannya.
Akan tetapi saat ini perempuan yang Jason harapkan dan idamkan bukan seperti itu. Dia saat ini tengah mencari pasangan hidup yang baik kendati dirinya sendiri bukan orang baik.
Seburuk dirinya, kalau soal memilih pasangan dia tidak akan sembarangan.
Setelah itu, Jason pun pergi ke kamarnya yang terletak di lantai atas. Sekalian mandi di toilet atas juga.
Jason tinggal di rumahnya sendirian. Setelah ibunya meninggal dua tahun yang lalu, dia harus rela mengurusi rumah peninggalan itu karena suruhan kakaknya.
Sebagai anak bungsu, memang sudah aturannya harus tinggal di rumah peninggalan orang tua dan itu masih berlaku di sebagian masyarakat termasuk di keluarganya.
"Kamu jangan tinggalin rumah itu. Alangkah baiknya kamu segera punya istri supaya bisa nemenin kamu dan tinggal bareng,"
Selain dance, keahlian Jason adalah mengurus rumah. Dia cukup lihai melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan IRT, walaupun melakukan tidak tiap hari.
Kalau moodnya sedang baik, kadang dia bangun lebih awal. Dia mencuci pakaian di mesin cuci, menyapu lantai, mengepel lantai, menyetrika, memotong rumput halaman rumah, dan mencuci piring.
Jason sudah beres mandi. Dia pun turun ke bawah untuk mengambil camilan keripik singkong di kulkasnya. Tak lupa dia pun mengambil minuman Coca cola dingin. Lalu dia pun kembali ke atas.
Dia membaringkan tubuhnya di sofa. Sambil menyalakan satu batang Dunhill putih yang dia ambil dari kardusnya.
Batang putih itu dikatupkan di bibir. Dia membakar ujungnya. Setelah dia menghirup benda itu asap putih pun beterbangan.
Dia menikmati rokoknya itu sambil terdiam. Setelah lima belas menit batang itu terbakar dan menyisakan seperempatnya, dia pun mematikan puntung itu di asbak kayu yang tergeletak di meja, di depannya.
Dia pun meraih hape dan memakan keripik.
Dia menggulir barisan pesan di WhatsApp. Dia pun menghubungi kembali perempuan yang akhir-akhir ini menemaninya chat-tan.
Siapa lagi kalau bukan Raisa Yuliana.
Beberapa hari lalu, dia pernah mengajak Raisa untuk pergi ke luar. Namun, wanita itu menolak karena alasan tertentu.Dia pikir, jika sudah lebih dua puluh tahun usianya, Raisa bisa diajak pergi keluar secara berdua. Apalagi Raisa saat ini sudah dua puluh empat tahun. Namun nyatanya pendapatnya salah. Sepertinya orang tua Raisa malah semakin ketat untuk menjaga anaknya.
Sungguh hal itu membuat dirinya samakin penasaran dan tertarik.
Tiap perempuan yang pernah dia ajak pergi ke luar, mereka tidak pernah ada yang menolak. Bahkan di antara perempuan itu ada yang minta lagi diajak keluar. Namun Raisa Yuliana berbeda bahkan sampai saat dewasa seperti ini.
Sudah lama Jason mengenal Raisa. Walau jarang ketemu, dia sudah bisa menilai perempuan itu dari saat SMP, sampai sekarang.
Dia perempuan baik, Solehah, tertutup, dan terjaga. Dia yakin akan hal itu. Apalagi dia sering menanyakan perihal Raisa kepada temannya yang se kampung dengan Raisa.
Setelah memainkan hape, dia pun mengambil laptop untuk membuat tugas yang akan dia sampaikan nanti ke muridnya di eskul dance di sekolah.
Ketika dia tengah menyalakan laptop, bunyi WhatsApp memanggil.
Dia segera membukanya.
[Menurut gue selama ini nggak ada cowok yang deketin dia, cuma menurut mbak gue, ada yang nanyain Raisa Yuliana. Setelah gue telusuri ternyata, dia si Ibra]
Setelah membaca itu, Jason menutup hapenya dan kembali ke laptopnya.
..
Bersambung..
Kalau ada salah kata tolong kasih tahu ya,
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAU SUDAH JODOH
ChickLitKetika batu kerikil dan berlian disatukan dalam ikatan pernikahan. Ketika Raisa yang taat pada Tuhan dan orang tuanya, berjodoh dengan Jason. Ujian rumah tangganya terletak pada suaminya sendiri. Lalu, apakah dia bisa melewati semuanya? Bagaimana si...