Bab 3 | Kumpul Bersama Teman

50 10 17
                                    

Raisa berjalan menemui Jason yang tengah tertunduk melihat hape di atas motornya.

Lelaki itu memakai kaos hitam panjang dibalut dengan jaket berjenis windbreaker warna yang sama, celana jeans, serta topi yang menutupi kepalanya. Dia pun memakai aksesoris di lehernya yaitu kalung manik warna hitam.

Ke mana pun, bahkan sedang kerja dia selalu memakai aksesoris itu.

Raisa berlari kecil menghampiri karena ditakutkan ada tetangganya yang kepo.

Tampilannya cukup sederhana. Hanya gamis warna hitam serta kerudung merah yang menutup dada.

 Hanya gamis warna hitam serta kerudung merah yang menutup dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah lama nunggu?"

"Lumayan, lah. Tadi sempet ada orang sih lewat kek ngeliatin gitu. Emang habis ngapain dulu? Dandan dulu, ya?"

"Idih aku mah nggak suka dandan,"

"Ya barangkali. Biasanya cewek kalau lama ditunggu, dia dandan dulu. Segala macam ditempelin di muka,"

"Enggaklah. Ayok cepetan. Takut ada yang ngelihat,"

Setelah itu Jason pun menyiapkan motornya. Mempersilakan Raisa untuk menaiki. Akan tetapi Raisa bingung cara naiknya karena motor itu terlalu tinggi karena jenisnya motor gede.

"Naik motor kayak gini gimana, sih? Aku kan pake gamis."

"Ke atasin roknya, bisa?"

Raisa pun terpaksa mengangkat roknya sedikit. Dia pun menaiki motor itu dengan perlahan.

Setelah dikira selesai, mereka pun segera meninggalkan tempat.

Saat perjalanan Raisa menikmati angin pagi yang sejuk menyelusup ke kerudungnya. Sesekali wangi parfum dari baju Jason pun terhirup olehnya. Wangi bunga kasturi yang menyegarkan.

Menghabiskan waktu lima belas menit, akhirnya mereka pun sampai di tempat.

Di sana sudah ada Arumi dan beberapa orang lainnya.

Dari kejauhan mereka memandang Raisa dan Jason. Banyak perbedaan yang terpancar. Apalagi Jason. Apalagi lelaki itu sudah menjadi anak kota.

Raisa pun turun dengan hati-hati dan menghampiri untuk bergabung dengan kelompok perempuan.

Seperti biasa mereka saling sapa, dan melakukan hal yang biasa dilakukan oleh orang yang baru ketemu.

Di sana baru terkumpul sembilan orang. Lelakinya lima dan perempuan empat. Ditambah oleh Raisa dan Jason, jadi sebelas.

Jason bergabung dengan anak lelaki yang berkumpul di sebelah kanan ujung. Sementara perempuan di dekat pintu masuk cafe.

"Kayaknya nggak akan semua hadir, sih." Ungkap Arumi memulai bicara.

"Emang siapa aja yang nggak hadir?" tanya Raisa.

Sebenarnya Raisa adalah perempuan pemalu, tapi kalau sudah lama kenal, dia akan akrab dan asyik.

KALAU SUDAH JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang