Bab 8 | Havefun

72 33 65
                                    

Assalamualaikum, gais.
Di part ini mungkin akan ada adegan dewasanya seperti mabuk. Jadi mohon maaf sebelumnya. Kalau teman enggak suka.

Jangan lupa untuk vote dan komentarnya, ya.

...

Jason tengah mencuci pakaian. Sambil menunggu pakaian itu digiling di mesin cuci, dia pun tengah teleponan dengan temannya yaitu Baskara. Dia tengah mendiskusikan tentang acara kumpulnya nanti malam. Teman yang akan hadir nanti adalah Darwin, Alfi, dan Yahya.

Circle pertemanannya memang banyak. Selain dari teman seangkatannya saat SMP, SMA, dan dance cover, dia juga punya kelompok teman lain.

Malam pun sudah tiba, tepat pukul delapan malam. Jason bergegas pergi untuk bertemu dengan temannya. Rencananya dia akan di jemput. Menunggu di pinggir jalan raya.

Acara perkumpulan itu tak dia bicarakan pada siapa pun termasuk Raisa.

Tempatnya terprivasi. Untuk masuknya, Jason dan temannya pun di suruh untuk menunjukkan KTP. Untuk memastikan umur mereka sudah pas. Karena persyaratan masuk ke tempat itu harus yang berusia 21 tahun ke atas. Karena umur mereka rata-rata 23 tahun, mereka pun boleh masuk ke tempat itu.

Biasanya tempat itu ramai mulai dari jam sembilan malam. Pengunjung yang hadir kebanyakan adalah mereka yang tengah ingin melepas lelah dan ingin bebas dari masalah. Namun ada juga yang memang ingin mengunjungi saja sebagai tempat hiburan dan penghilang stress.

Mereka sengaja menyewa tempat privat dari tempat itu. Supaya tidak tercampur dengan orang lain. Dengan menyewa empat juta lima ratus dibagi lima, mereka bisa menempati tempat itu sudah dengan hidangannya.

Mereka pun secara beriringan memasuki tempat itu. Sebuah meja besar dan di pinggir ada kursi. Modelnya seperti meja makan. Mereka pun duduk di kursi itu.

Kini mereka pun saling mengobrol. Tak lama hal di luar dugaan pun terjadi.

Di hadapan mereka sudah ada dua botol hatten sweet syrah, dua botol hatten sweet Alexandria, dua mangkuk jamur krispi, keripik singkong, suuk, dan makanan cemilan lainnya.

Mereka saling menyiapkan gelas. Minuman yang sudah terbuka tutupnya itu, di tuangkan ke gelas bening sebanyak lima buah. Mereka pun mengambil gelas masing-masing yang sudah berisi air berwarna merah gelap lalu bersulang ria dan mulai meneguknya.

Jason pun meneguk beberapa kali minuman itu tanpa berpikir apa pun.

Dia pun menyaksikan temannya Yahya yang sudah mulai ngawur Karen efek minuman itu.

"Eh bro! Entar ya kalau udah nikah nggak boleh nyium bayi kalau istri kita masih tidur!! Entar bayinya ngeliaht kita lagi gituan sama istri, bahaya!!" tutur Yahya memperagakan sambil sempoyongan.

Jason tertawa melihat kelakuan temannya itu. Dia pun merasa kepalanya agak pusing. Namun, dia malah menambahkan lagi minuman itu.

Baskara pun matanya mulai memerah, karena dia sudah beberapa kali meneguk dan menuangkan lagi.

Darwin juga sama dia berbicara terus sambil ketawa. Bicaranya pun sudah tidak nyambung.

"Entar kalau hamil istrinya jangan disuruh mandi. Nanti baru deh, beliin kacamata, biar keren!"

Minuman haram itu benar-benar membuat mereka menjadi seperti orang gila.

Suara musik yang kencang ikut andil menemani mereka menikmati dunia malam itu.

Lagi milik band terkenal 'Wali Band' yang berjudul 'Kekasih halal' yang ubah menjadi musik DJ, itu terus diputar kencang.

Jason dan temannya pun sesekali melantunkan lirik lagu itu karena sudah hafal.

Mereka sungguh tampak seperti orang yang tidak waras.

Alfi masih terjaga. Dia hanya merasakan pusing sedikit karena dia hanya meneguk sekali. Makanya dia saat itu menjadi penonton saja. Menyaksikan keempat pemuda yang tengah mabuk.

Setelah menyanyi enggak jelas, Jason lalu terdiam. Efek minuman itu mulai menguasai pikiran, otak dan kepribadianya. Dia sudah pusing, seperti melayang entah ke mana. Dia seperti sudah tidak kuat.

Dia tertunduk sambil mengerutkan alisnya.

Alfi yang saat itu duduk di sampingnya, tertawa melihat Jason yang sudah tidak kuat.

Baskara yang tengah mengepul rokok mengejek Jason,

"Masa Lo, baru dua gelas udah ka'o, haha."

"Lo ka'o jas, haha si Jason ka',o" ejek Yahya sambil keleyengan. Dia pun meneguk kembali menghabiskan minuman yang ada di gelas itu.

"Anj*ng! kalian," umpat Jason.

Dia pun mengangkat kepala, karena gengsi dikatain, dia pun meneguk kembali minuman itu.

Teman-temannya pun bersorak!

Setelah mereka sudah tidak kuat lagi. Darwin dan Yahya sudah tersungkur dan sudah tak sadarkan diri. Sementara Baskara masih kuat walau Posisinya masih tertunduk.

Sementara Jason kepalanya seperti melayang. Tak lama dia pun tersungkur juga.

Hanya Alfi yang masih terjaga. Dia tidak minum banyak karena dia mengemudi.

Jason sudah tak ingat apa-apa lagi dan dia pun tidak sadar.
Hingga dia pun tersadar kembali saat dia dibangunkan oleh Alfi.

"Jason udah sampai di rumah, nih. Jas! Jason!"

Jason membuka mata perlahan rasa pusingnya masih terasa, namun ini lebih baik. Dia pun tersadar dari tidurnya. Dia mengedarkan pandangan walaupun agak keleyengan.

"Mau gue anterin sampe rumah nggak?"

Jason pun mengangkat kepalanya dan dia pun duduk dengan posisi benar. Dia pun melihat ke belakang. Darwin, Yahya, dan Baskara masih tertidur pulas.

Jason pun meregangkan tubuhnya sambil mengeluarkan suara, "Aaaa..."

Setelah dikira sudah kuat untuk berdiri, Jason pun pamit pergi untuk kembali ke rumahnya.

"Gue turun di sini, saja. Thank's  ya buat hari."

"It's okey no problem, kapan-kapan kita havefun lagi."

Setelah Jason pun turun dari Pajero berwarna hitam itu yang terparkir di samping jalan raya.

Setelah dia turun, mobil itu pun melaju meninggalkan dirinya.

Jason pun berjalan menuju rumahnya dengan berjalan kaki melewati gapura dan post komplek. Kepalanya pun masih terasa pusing sedikit.

Walau sudah jam tiga pagi, penjaga komplek itu masih terjaga. Dia pun menyapa satpam itu.

"Permisi, Pak!" ucapnya.

"Iya, A. Habis malam mingguan, ya."

Jason pun tersenyum sambil menundukkan kepala.

Keringat Jason yang menempel di bajunya terhirup oleh satpam itu dan dapat dikenali aromanya. Aroma keringat yang baru minum.

"Anak muda jaman sekarang, nggak mabok nggak asik kayaknya," gumam satpam itu dalam hati.

Jason pun sudah sampai di rumahnya. Setelah membuka gerbang, dia masuk ke dalam. Dia merasa perutnya mual. Dia pun membuat air panas untuk diminum supaya bisa meredakan rasa mualnya.

Setelah minum air dia pun duduk sebentar di meja makan di dapurnya.

Namun, perutnya malah semakin sakit. Hingga akhirnya dia pun tak tahan dan berlari ke kar mandi.

Di sana dia pun muntah. Mengeluarkan isian perutnya.

...
Bersambung

























KALAU SUDAH JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang