Besoknya, Raisa tengah berada di dapur untuk mempersiapkan sarapan pagi. Dia membuat kopi untuk Jason.
Kopi yang disukai Jason adalah jenis kopi Arabika yang dicampur dengan susu segar. Lalu ditambah sedikit garam.
Raisa membuat racikan itu sesuai dengan petunjuk yang diberikan Jason.
Jason menikmati sarapannya di meja makan di dapurnya. Hari ini dia tidak kerja karena sedang libur. Kelas eskul pun belum dimulai. Jadi hari ini dia ada di rumah.
Satu gelas kopi pun telah habis dinikmatinya. Dia pun berdiri dan mendekati Raisa yang kala itu tengah mencuci piring di westafel.
Dia memeluk Raisa dari belakang sehingga memunculkan rasa geli di badan perempuan itu.
"Jason! Diem, ih. Geli, tau!"
Jason tak mendengar Raisa malah ia semakin liar tangannya untuk menyentuh terus. Setelah puas, dia pun memberhentikan aktivitasnya.
"Ra, kita kencan, yuk!" Ucapnya sekonyong-konyong.
"Emmm.. sok iye, ngajak kencan." Respon Raisa setengah meledek.
"Lah, iya. Kita kencan dengan cara, jalan ke luar berdua kayak pacaran, gitu. Kamu belum pernah ngerasainnya kan?"
Raisa bergeming.
"Jangan takut, Ra. Kita kan udah nikah, jadi bebas mau pergi ke mana pun, juga. Nggak akan ada orang yang komentar."
"Emang mau kencan ke mana?"
"Gimana kalau ke hutan raya? Biar bisa berduaan, gitu."
"Hutan raya? Apa itu?"
"Hutan Raya Ir.H Djuanda, kamu nggak tahu?"
"Ya, emang aku nggak tahu. Aku kan nggak pernah main ke mana-mana." Raisa menimpal.
"Biasa aja kali, bicaranya. Nggak usah ngegas, kayak gitu."
Raisa terdiam. Dia merasa bersalah dengan nada bicara.
"Iya, maaf." Lirihnya pelan.
"Dimaafin. Asalkan ciuman dulu,"
Jason terkekeh. Sementara Raisa terdiam.
Setelah itu, mereka pun bersiap-siap untuk pergi.
....
Mereka berdua sudah berada di tempat. Sebuah tempat wisata yang menyuguhkan keindahan alam hutan yang nampak menyegarkan. Dengan beberapa fasilitas wisata yang cukup membuat penasaran pengunjung.
Di sana ada beberapa tempat peninggalan sejarah seperti, gua Belanda, gua Jepang, penangkaran rusa, dan lain sebagainya.
Lokasinya tak begitu jauh. Apalagi ditempuh dari rumah Jason.
Tempat yang akan mereka datang adalah penangkaran rusa. Raisa belum pernah melihat langsung hewan bertanduk cabang tersebut. Walau jarak yang ditempuh kurang lebih tiga kilometer, dengan jalan kaki, tapi dia menyanggupinya.
"Emang kamu sanggup jalan kakinya? Tiga kilo itu bukan main-main, Lo, Ra?" tanya Jason. Saat awal perjalanan.
"Sanggup lah. Tiap hari aku suka jalan kaki."
Mereka berjalanan secara berdampingan melalui jalan berbatu di antara pepohonan besar dan rindang. Suara dari hewan entah apa jenis hewannya pun kadang terdengar oleh mereka.
Beberapa menit kemudian, dia sudah menempuh jarak satu kilo meter.
Peluh pun mulai menetes dari badan mereka akibat rasa lelah yang mulai datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALAU SUDAH JODOH
ChickLitKetika batu kerikil dan berlian disatukan dalam ikatan pernikahan. Ketika Raisa yang taat pada Tuhan dan orang tuanya, berjodoh dengan Jason. Ujian rumah tangganya terletak pada suaminya sendiri. Lalu, apakah dia bisa melewati semuanya? Bagaimana si...