Bab 16 | Kejutan

14 3 5
                                    

Jason membuka matanya secara perlahan pada pagi hari yang dingin ini.

Beberapa hari ini dia sering begadang karena Raisa sendiri sudah tidak berhalangan.

Jason memaksakan diri untuk bangkit karena dia akan pergi kerja hari ini.
Dia berjalan tanpa pakaian menuju toiletnya untuk membersihkan diri dan pergi ke kamar untuk memakai baju kerja.

Dia mengenakan kemeja dan celana panjang warna hitam. Dia mengeringkan rambut terlebih dahulu, lalu pergi ke lantai bawah.

Dia menuruni anak tangga sambil sesekali meregangkan lehernya karena merasa pegal.
Saat sudah menapaki lantai, dia langsung diberi pemandangan indah.

Seorang perempuan berbaju rapi yang sedang berdiri di dekat kompor. Jason tersenyum sambil mengigit bibir bawahnya. Semua hal yang ada pada perempuan itu sudah dia rasakan dan ketahui.

"Pagi, Ra. Bikin kopi, ya," suruhnya pada Raisa tanpa canggung.

"Oke!"

Tak lama, segelas kopi sudah dihidangkan di meja. Jason mengangkat dari tatakannya dan menghirupnya kuat. Aromanya menyengat hidung dan itu adalah kesukaannya.

Tak lama, Raisa pun menghidangkan beberapa makanan untuk dijadikan sarapan. Mereka pun duduk berdua sambil menikmati.

Jam pun sudah menunjukkan pukul tujuh, itu artinya Jason harus segera pergi ke tempat kerja.

Raisa mengantar sampai ke depan rumah.

Dia memandangi Jason sampai lelaki itu benar-benar hilang dari pandangan.

Raisa kembali masuk ke dalam.

Kali ini dia tengah duduk santai karena pekerjaan rumah sudah selesai dibereskan. Di rumah itu dia sendirian.

Dia pun berjalan ke dapur. Dia melihat-lihat beberapa perabotan yang tersusun rapi di rak gantung yang diterapkan di atas kulkas.

Rak itu terdiri dari tiga kotak. Bagian sisinya memakai pintu kayu, sementara di tengahnya menggunakan kaca.

Raisa membuka rak yang berpintu kaca terlebih dahulu. Di sana dia melihat ada dua dus gelas. Terlihat dari gambarnya bahwa gelas itu adalah barang bagus. Selain itu, di sana juga ada teko kaca, mangkus keramik kecil, dan satu lusin sendok berwarna emas dibungkus oleh kotak berbahan mika.

Setelah puas melihat-lihat dia berpindah ke rak sebelah kiri. Dia membukanya. Di sana dia hanya menemukan beberapa buku dan satu album foto ukuran A4. Dia penasaran dengan album foto itu. Dengan cepat dia pun mengambilnya dan membukanya satu persatu.
Dia tersenyum setelah melihat beberapa foto yang terpampang di sana.

Dia pun menemukan gambar anak kecil yang sedang digendong oleh lelaki. Lalu di bawahnya gambar seorang balita yang menggunakan topi sambil tersenyum. Wajahnya mirip dengan Jason.

Lalu, dia pun menemukan foto lelaki dewasa yang diapit oleh dua wanita. Sebelah kirinya berkerudung dan diperkirakan seumuran dengan lelaki itu. Lalu, di sebelah kanannya perempuan muda dengan rambut panjang yang terurai sambil menggendong bayi yang dibedong.

Berkali-kali dia memandangi gambar-gambar kenangan itu. Dia pun menyimpan kembali album foto itu karena dia ingin melihat lagi rak sebelah kanannya.

Dengan hati-hati, dia membuka pintu rak itu. Hanya ada toples bening, satu kaleng minuman dan beberapa bungkus rokok. Dia tidak kenal dengan merek yang tertera di kaleng tersebut.

Raisa mengambil kaleng itu, dan membaca tulisan besarnya.

"Prost alster lemon? apa, ini? minuman, kah?"

Raisa menimbang benda itu. Segelnya masih rapi.

Dia duduk di kursi meja makan untuk membaca semua tulisan yang ada di kaleng tersebut. Ternyata itu adalah minuman.

Dia membaca komposisinya dan dia pun terkejut. Alkohol sebanyak 15%, bagian dari isi minuman tersebut.

Raisa tidak mau banyak pikiran. Dia pun segera menyimpan kembali benda itu supaya tidak ketahuan.

Setelah itu Raisa kembali duduk di kursi untuk mengatur napas.

Tak lama, terdengar suara bel berbunyi. Menandakan ada orang lain dari luar yang memanggil ke rumah ini.

Dia pun berjalan ke depan dan segera membuka pintu.

Dia pun melihat ada seorang perempuan berdiri di depan gerbang dengan membawa goodie bag besar warna coklat.

"Ada apa ya, kak?" tanyanya pada perempuan itu.

"Ini ada titipan untuk kak Raisa Yuliana."

Raisa pun segera membuka pintu gerbang. Lalu menerima barang itu.

"Makasih, ya." ucapnya setelah barang itu berpindah tangan ke dirinya.

Si pengantar itu pun segera pergi.

Raisa membawa barang itu ke dalam rumah. Lalu membukanya karena penasaran.

Apakah hadiah pernikahan dari teman? Tapi siapa?

Benaknya bertanya-tanya.

Setelah membuka, dia terkejut. Isinya adalah sebuah buket bunga mawar merah yang ukurannya cukup besar.

Raisa tersenyum dan terbelalak dengan pemandangan itu. Tampilannya sangat cantik sehingga dia terkagum. Wanginya pun harum semerbak.

Dia begitu bahagia melihat bunga yang nampak segar itu. Berkali-kali dia menciumnya.

Dia melihat, di ujungnya, serselip sebuah kartu ucapan. Dia membaca kata-kata yang tertulis di kertas itu.

I love you, Raisa Yuliana
From : Jason

Raisa tersenyum haru. Setelah mengetahui bahwa bunga itu kiriman dari Jason, suaminya sendiri.

Dia berteriak kecil sebagai ungkapan bahagia. Dia tak pernah menyangka akan mendapatkan kejutan seperti ini. Ternyata Jason punya cara tersendiri untuk mengekspresikan keromantisan.














Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KALAU SUDAH JODOHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang