Jujur dari hatinya yang paling dalam, ia mencintai Jefri. Entah sejak kapan tapi ia mencintai pria itu.
••••••
Hubungan Jefri dan Radeva semakin hari semakin erat. Ya walaupun banyak percekcokan kecil karena perbedaan pendapat. Tinggal hitungan hari Radeva melahirkan dan setelah itu hubungan mereka kembali asing.
"Mas"
"Kenapa?? Kakinya pegal??" Tanya Jefri. Radeva menggeleng. Walaupun sebenarnya kakinya benar-benar pegal. Tapi ia tidak enak apabila Jefri harus memijat kakinya terus.
"Terus?"
"Mau dielus" pinta Radeva manja, sebenarnya Radeva merasa tak nyaman dengan pergerakan anaknya tapi ia tak ingin membuat Jefri kepikiran. Jefri sudah tidak terkejut. Ia juga memaklumi itu. Ia tahu jika menjadi Radeva sekarang tidaklah mudah. Ia pun mengelus perut bulat Radeva. Beberapa tendangan kecil dari dalam perut bulat itu. Radeva sedikit meringis. Akhir-akhir ini perutnya sering terasa kencang. Mungkin karena sudah mendekati due date kelahiran.
"Sabar ya, sebentar lagi kalian bisa ngeliat dunia kok" ucap Radeva lembut. Jefri hanya bisa tersenyum mendengarnya. Pikirannya kembali melayang, bagaimana jika nanti dirinya mengurus twins sendirian??
"Dev"
"Ya mas?"
"Habis lahiran mas ngurus mereka sendiri??" Tanya Jefri masih tak percaya. Lagipula ia masih menikmati masa-masa diurus oleh istri tapi semua itu akan berlalu dengan cepat setelah Radeva melahirkan.
"Kan perjanjiannya begitu mas, tapi kalo mas keberatan mas bisa minta bantuan aku kok, walaupun kita udah ngga satu atap lagi, itupun kalo mas mau" Jefri masih kurang puas. Ia binging dengan dirinya sendiri. Awalnya dia yang meminta perpisahan setelah Radeva berhasil memberikan keturunan untuknya. Tapi sekarang dirinya juga yang tak rela jika Radeva pergi.
"Terus setelah itu kamu kerja apa??" Radeva berfikir sejenak. Ia juga bingung. Tak mungkin kan ia kembali bekerja di kantor Jefri. Itu pasti akan menimbulkan banyak cibiran dari orang-orang kantor.
"Mungkin aku bakal cari kerjaan lain atau ngga jadi selebgram juga lumayan, gara-gara nikah sama mas followers aku nambah banyak tau" Jefri tertawa mendengar penuturan Radeva. Benar juga. Mungkin sebentar lagi akun milik Radeva sudah bercentang biru.
"Emang bisa??"
"Dijalanin aja dulu, awlanya kan aku juga ragu ngejalanin ini semua tapi semua ngga seburuk pemikiran ku kan?? Jadi, segala sesuatu itu hendaknya dicoba dulu, jangan hanya pemikiran buruk kita, jadinya kita berhenti buat mencoba hal baru" Jefri mengangguk setuju. Benar apa yang dikatakan Radeva.
••••••
Jefri dan Radeva bergandengan tangan menyusuri taman kota yang sedikit ramai hari ini. Maklum hari Minggu banyak orang yang memanfaatkan waktu guna marathon atau sejenisnya.
"Mau duduk dulu??" Tawar Jefri yang diangguki oleh Radeva. Mereka pun duduk di salah satu bangku taman.
"Ini minum" Jefri menyodorkan sebotol air mineral ke arah Radeva.
"Makasih mas" Jefri menganggukkan kepalanya. Radeva pun mengambil botol air itu dan meminumnya.
"Mas mau??" Tanya Radeva ke Jefri. Pria itu menggeleng. Ia hanya membawa satu botol, jika ia meminum itu maka bisa jadi Radeva kekurangan air minum. Ia lebih rela menahan hausnya demi Radeva.
KAMU SEDANG MEMBACA
Handsome Demon's
FanficTentang hubungan rumit antara Jefrian dan Radeva. Jefrian yang tak ingin menikah tapi ingin memiliki anak dan Radeva yang membutuhkan uang untuk biaya kuliah adiknya. Terjadilah hubungan timbal balik diantara mereka. Hubungan yang berlandaskan kontr...