2. medical check-up

3.6K 324 13
                                    

Radeva meraih pena yang berada di atas meja dan dengan cepat menandatangani perjanjian itu. Berkali-kali ia meminta maaf kepada kedua orangtuanya. Ini semua demi adiknya.

•••••

Hari ini Radeva dan Jefri berencana cek kesehatan. Sebenarnya hanya Jefri yang ingin. Entah kenapa Jefri begitu ingin mereka melakukan cek kesehatan. Padahal Radeva yakin ia baik-baik saja. Dan ia bisa mengandung. Ia yakin itu.

"Mas, kita ngapain sih disini?? Diliatin"

"Liatin balik" Radeva mendengus kesal. Mereka pun masuk ke ruangan dokter yang Jefri maksud. Radeva cukup tercengang dengan ruangan dokter ini. Memang ini dokter spesial yang memiliki ruangan super besar atau memang ia yang biasa bermain di rumah sakit yang terbilang murah??

"Sudah siap??"

"Hah??" Dokter itu tertawa. Apakah Jefri belum menjelaskan tentang apa yang akan mereka lakukan?? Radeva menatap Jefri lalu menatap dokter yang bernama Danes tersebut.

"Jadi nanti setelah cek kesehatan dokter akan menyuntikkan sperma, mungkin proses ini akan terlihat setelah satu minggu"

"Dan selama proses itu sampai terbentuk menjadi janin anda dilarang untuk kelelahan" Radeva paham. Ternyata ini yang membuat Jefri bersikeras untuk ia ke sini. Rupanya ada Jefri di balik batu. Tapi ia bersyukur, setidaknya ia tak harus melakukan 'itu' dengan Jefri.

"Mari ikuti saya" Radeva menurut. Ia akan menurut sekarang. Padahal di dalam hatinya ia sudah mengumpat. Tapi demi keamanan dan kenyamanan hidupnya ia akan selalu sabar. Salam sabar.

••••••

Radeva sekarang tengah makan di tengah ruang makan mewah. Tebak ia berada dimana. Yupp benar sekali, dia berada di rumah mewah Jefri yang katanya gubuk. Jefri ini sengaja membuatnya kesal atau bagaimana sih??

"Kok kue gini doang enak ya?? Emang kalo dibuat pake bahan mahal jadinya beda rasa ya??" Gumam Radeva. Ia sampai menjilati sendok yang ia pakai. Sungguh enak. Radeva mengeluarkan ponselnya dan memotret makanan itu.

 Radeva mengeluarkan ponselnya dan memotret makanan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radeva pun meletakkan ponselnya lagi. Sebenarnya ia bebas menghabiskan sebanyak apapun kue itu. Tapi ia masih berperasaan. Ia kasihan ke Jefri, pria itu yang membeli, pria itu juga yang tak memakannya.

Ting!

Radeva mengernyitkan dahinya. Siapa yang chat ia?? Dengan cepat Radeva mengambil tisu dan mengelap tangannya.

 Siapa yang chat ia?? Dengan cepat Radeva mengambil tisu dan mengelap tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Handsome Demon'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang