Menjelang Pernikahan

94 7 6
                                    

Tak terasa hari pernikahan Kurapika dan Azura satu hari lagi. Killua membantu Gon yang sibuk mencari jas yang cocok untuk Kurapika. Sedangkan Leorio sibuk memilih sepatu dan celana panjang yang cocok dan sepadan untuk Kurapika gunakan saat pernikahan berlangsung. Sebetulnya sibuk yang mereka saat ini mereka lakukan adalah inisiatif ketiga pria itu karena mereka turut berbahagia mendengar kabar sahabatnya yang sedingin isi freezer kulkas itu akhirnya akan menikah.

Gon juga membelikan jam tangan untuk pelengkap aksesoris Kurapika nanti. Berbeda dengan Killua, dia sibuk mencari handuk dan selimut sebagai hadiah pernikahan untuk Kurapika. Agak lain memang, tapi Killua berpikir benda ini akan lebih berguna setelah Kurapika menikah dan tinggal serumah dengan Azura.

"Minimal kalau beli hadiah jangan random. Kan ini untuk pestanya Kurapika, bukan buat keperluan sehari-hari," protes Leorio meledek Killua sambil membawa celana dan sepatu yang akan dia hadiahkan untuk Kurapika.

Killua tertawa renyah. "Kalau kalian kan memang sengaja mau menghadiahkan pakaian untuk acara pernikahan Kurapika, nah sedangkan aku lebih suka memberikan hadiah yang lebih berguna lagi."

"Handuk dan selimut?" heran Gon yang sedang membandingkan beberapa model jam tangan seraya sambil melirik Killua.

"Iya, nanti setelah Azura dan Kurapika menikah pasti mereka bakal sering menggunakan handuk dan selimut yang aku berikan hehe," jawab Killua enteng seraya membawa kedua hadiahnya ke kasir.

Leorio dan Gon melongo. Pria berkacamata itu berdecak-decak.

"Ya, si Killua itu pikirannya memang tidak sepolos wajahnya," gumam Leorio terkekeh.

Setelah dari mall Gon, Killua dan Leorio pergi ke rumah Kurapika. Leorio sudah membawa kamera dari rumah untuk mereka berfoto sebelum Kurapika menikah esok hari.

"K-kalian? Konbanwa!" sambut Kurapika yang baru saja membuka pintu apartemennya.

"Yo, konbanwa mo! Azura sedang di sini?" tanya Leorio sumringah.

Kurapika menggeleng. "Tidak, sudah dua hari kami tidak bertemu. Kami sedang mempersiapkan pernikahan dan Azura juga sedang sibuk mengemas pakaiannya. Karena setelah menikah aku memintanya untuk tinggal di apartemenku saja. Nanti aku akan bantu dia bawa semua barang yang mau dia bawa."

"Oh... oke!" kata Gon ceria.

"Silahkan masuk, kebetulan aku masak ramen hari ini. Kalian suka kan?" tanya Kurapika sambil menyambut temannya yang masuk ke ruang tamu satu persatu.

"Suka dong! Oh iya ini untukmu!" Killua memberikan sebuah bingkisan yang lumayan besar. Kurapika terkekeh. "Arigatou, Killua."

Leorio dan Gon juga memberikan hadiahnya pada Kurapika. Pria bersurai pirang itu takjub, dia dapat banyak hadiah sebelum pernikahannya berlangsung.

"Wow arigatou na Gon, Leorio. Kalian kenapa repot begini?"

Leorio mengibaskan tangan. "Satu-satunya sahabat kita yang sedingin es akhirnya menikah. Jadi mohon dimaklumi kalau kita jadi antusias merayakan hahaha!"

"Betul. Kami ikut senang karena pasti pernikahan Kurapika dengan Azura akan menjadi salah satu hari yang paling berkesan bagi Kurapika," Gon menepuk pundak Kurapika.

"Hahaha terima kasih banyak, ya... Boleh aku buka hadiah dari kalian?" tanya Kurapika ceria.

"Bowlehhhh...!" jawab Gon, Killua dan Leorio bersamaan dengan senyuman yang lebar.

Kurapika membuka bingkisan kecil dari Gon, isinya adalah jam tangan dan jas. Kurapika sangat takjub dengan modelnya yang elegan. "Wah, bagus sekali! Arigatou Gon!"

KURTA'S HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang