Hai semua jumpa lagi sama clara..... Kali ini aku akan berbagi pengalaman ku yang lumayan menegangkan. Jadi gak usah lama lama lagi... Yuk langsung aja ke ceritanya.
Cerita ini adalah lanjutan dari ceritaku sebelumnya, bagi yang belum membacanya. Silahkan baca dulu ceritaku yang sebelumnya supaya tidak bingung.
Beberapa bulan berlalu setelah aksiku telanjang saat menjemput kakak di bandara. hari hari berjalan seperti biasa tanpa ad perubahan yang mencolok. Hanya saja rasa kecanduanku untuk telanjang menjadi semakin kuat dan sudah mulai diluar kendaliku.
Contohnya saat makam malam bareng keluarga. Aku tiba tiba memasukkan tangan ke dalam rok yang sedang aku pakai. Padahal saat ini semua member keluargaku sedang berkumpul di depanku. Tapi tiba tiba ada pikiran kotor yang menghampiriku dengan bayangan bayangan yang jelas tidak mungkin aku lakukan saat ini. Kalau aku nekat melakukannya, mungkin aku bisa di usir dari rumah. Tapi untungnya sampai saat ini aku masih bisa menahan semua keinginan gilaku untuk melakukan hal hal aneh.Pada suatu malam aku tiba tiba terbangun di jam 2 pagi. Aku tidak mimpi buruk atau semacamnya. Aku terbangun cuma kebelet pipis karena sebelum tidur aku terlalu banyak minum jus yang tadi di buatkan mamah. Sebenarnya aku agak malas untuk pergi ke kamar mandi saat ini. Selain aku masih mengantuk, aku juga harus memakai pakaian terlebih dahulu untuk pergi ke kamar mandi. Tapi jika aku tidak segera ke kamar mandi, bisa bisa aku malah ngompol di sini. Dan jelas itu tidak lucu bila dilakukan oleh gadis seusiaku.
Tiba tiba pikiran nakal mulai menghampiriku. Karena aku malas untuk memakai pakaian, gimana kalau aku telanjang aja ya ke kamar mandinya. Kan jam segini pasti juga masih pada tidur. Jadi kemungkinan aku akan ketahuan sangatlah kecil. Kecuali kalau ada yang tiba tiba bangun dan ingin pergi ke kamar mandi juga. Memikirkan resikonya sangat kecil tapi juga sangat gawat membuatku semakin ingin melakukannya. kalau ketahuan sama orang yang gak aku kenal, paling cuma akan diperkosa. Tapi kalau ketahuan sama member keluarga sendiri pasti akan beda cerita.
Setelah tekadku sudah bulat sebulat payudaraku yang ranum. segera aku bangkit dari kasurku dan berjalan menuju pintu. Ku buka pintu kamarku pelan pelan supaya tidak ada yang terbangun. OOhhh iya untuk informasi, jarak kamar mandi dan kamar tidurku lumayan jauh. Untuk sampai ke kamar mandi, aku harus melewati kamar kakakku dan juga kamar kedua orang tuaku. Setelah itu aku juga harus melewati ruang tv dan dapur. setelah itu aku harus keluar rumah dulu karena kamar mandi berada di luar rumah. Dan juga belakang rumahku juga tidak ada pagar tinggi. Jadi ada juga resiko kalau aku akan ketahuan oleh tetangga belakang rumahku.
Kulangkahkan kakiku pelan pelan supaya tidak ada yang terbangun. dan untunglah aku bisa selamat sampai ruang tv tanpa ada hambatan. aku sengaja tidak memaki alas kaki supaya tidak menimbulkan suara ketika aku berjalan.
Ketika aku sudah sampai di pintu belakan rumah, aku mulai sedikit panik karena ternyata pintu belakang di kunci. Dan pintu ini biasanya sangat berisik ketika di buka. Ditambah kalau saat ini ada yang bangun. Aku pasti langsung ketahuan tanpa bisa kabur lagi. Karena jika aku lari ke kamarku, maka aku harus melewati kedua kamar tersebut. Jelas pasti aku akan langsung kepergok ketika mereka keluar.
Nanggung banget kalau aku harus kembali ke kamar untuk mengambil pakaian. lagi pula air kencingku juga sudah tidak bisa aku tahan lagi. Bahkan beberapa kali airnya sudah menetes ke lantai. Akhirnya aku nekad untuk tetap membuka pintu ini dengan resiko akan ada yang terbangun karena suara decitan pintu.
"crekkkk...." kunci pintu sudah berhasil aku buka. tapi masalah yang sebenarnya baru aja akan di mulai.
"kreeeekkkk tek tek tek..... "suara esel pintu yang berkarat aku buka.
Jantungku mulai berdegup dengan sangat kencang sampai sampai aku lupa kalau aku kebelet pipis. Aku tajamkan pendengaranku untuk memastikan tidak ada suara dari kamar kakak maupun kamar kedua orang tuaku.
Beberapa menit aku dengarkan dengan seksama dan ternyata tidak ada yang bangun. Aku mulai merasa sedikit lega karena sudah bisa sampai sejauh ini tanpa ketahuan. Kemudian aku mulai keluar dan berjalan pelan pelan untuk memastikan tidak ada tetangga yang masih bangun.
Tapi entah ini teguran dari tuhan atau emang aku lagi sial aja. Baru beberapa langkah aku meninggalkan pintu, tiba tiba ada angin kencang datang. Dan pintu yang memang sengaja tidak aku tutup supaya nanti aku kembalinya gampang. Tiba tiba terbanting oleh tiupan angin dan menimbulkan suara yang cukup keras. Aku yakin pasti salah satu atau bahkan semua member keluargaku terbangun karena suara itu.
Tanpa pikir panjang aku langsung kembali ke dalam rumah untuk mengamankan diri. Aku berencana lari ke kamar sebelum ada yang keluar. Aku bahkan tidak peduli lagi kalau air kencingku mulai menetes karena sedang panik. Yang ada di pikiranku saat aini adalah bagaimana caraku kembali ke kamar dengan selamat. Walaupun itu mustahil tapi lebih baik aku coba dari pada diam saja gak ngapa ngapain.
Setelah sampai di depan pintu, aku tidak lagi membuka pintu dengan pelan pelan. Karena yang ada di pikiranku cuma ingin segera pergi ke kamarku saja.
Tapi emang ini hari terburuk dalam hidupku. Ketika aku buka pintu. ternyata kakakku sudah berdiri di belakangnya. seketika aku membeku dan tak bisa bergerak. Karena terlalu panik air kencingku langsung keluar semua tanpa bisa aku kendalikan lagi.Kakakku cuma terdiam sambil melihatku yang kencing berdiri di depan pintu sambil telanjang bulat. Dia tidak berkata sepatah katapun untuk beberapa saat. Dan aku juga tidak bisa berkata apapun lagi. rasanya seperti kepergok maling di rumah orang. Aku sudah pasrah dengan nasibku saat ini. bahkan kalau aku di usir dari rumah pun aku rela.
Setelah kami terdiam beberapa saat, akhirnya kakak mulai bicara.
"dekkk,..... kamu ngapain." tanya kakak
"mau kencing kak.... " jawabku sekenanya, karena memang otakku saat ini sedang ngeblang dan tak bisa berfikir lagi.
"baju kamu mana?" tanya kakak.
" di kamar kak..." jawabku.
kakakku geleng geleng kepala karena tak habis pikir dengan apa yang aku lakukan.
"Sekarang kamu bersihin dulu badan kamu. biar kakak yang bersihin lantainya." kata kakak.
Tanpa berkata lagi aku langsung pergi ke kamar mandi dan membersihkan seluruh tubuhku yang terkena air kencing. Dan setelah selesai aku langsung kembali ke tempat kakak berada. Dan sepertinya kakak juga sudah selesai membersihkan air kencingku yang tumpah di lantai.
"ok.... sekarang kita ke kamar kamu trus cerita sama kakak apa yang sebenarnya terjadi." kata kakak setelah melihatku kembali dari kamar mandi.
Aku pun menuruti semua yang dikatakan kakak. Aku masih beruntung kedua orang tuaku tidak terbangun, dan yang menemukanku adalah kakak. karena hubunganku dengan kakak cukup dekat. jadi mungkin pengusiran ku dari rumah tidak terjadi.
Aku berjalan pelan pelan menuju kamarku dengan di ikuti kakak dari belakang. Selama berjalan aku terus berfikir tentang alasan apa yang harus aku berikan pada kakak nanti.
****************************BERSAMBUNG**********************
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA PART 2
FantasyKONTEN 21+ BAGI YANG BERUMUR DIBAWAH 21. HARAP SEGERA MENINGGALKAN HALAMAN IN (tamat)