Hay hay.... masih betah kian nunggu ceritaku di upload? dan makasih yang udah ngasih bintang. dukungan kalian sangat berharga...######
Saat melihat kak flora melakukan hal itu, darahku langsung mendidih dan nafsuku langsung terbakar. Karena sejujurnya yang di lakukan kak flora saat ini adalah sesuatu yang sudah lama aku ingin melakukannya. Tapi karena kurangnya keberanianku dan kondisi rumah juga tidak mendukung. Makanya masih aku pendam keinginan ini. Tapi sekarang kak flora malah melakukannya duluan tanpa sepengetahuan aku. sedikit merasa kesal tapi aku juga kagum dengan keberanian kak flora.
Kebetulan rumah kami adalah tipe rumah yang tidak memiliki pagar. Jadi setelah keluar pintu, akan langsung berhadapan dengan jalan raya. Tapi untunglah jalanan sekarang sedang sepi jadi resiko ketahuan sangat sedikit. Kecuali kalau ada orang yang ingin mampir ke rumah kami. Maka kami berdua akan langsung ketahuan oleh orang tersebut. Tapi hal itu sangaT kecil kemungkinan terjadinya. Karena memang sangat jarang kami menerima tamu.
(kira kira seperti ini gambaran rumahku)
"RA... sini.... jangan berdiri disitu... ntar ada orang liat." kata kak flora membuyarkan lamunanku.
"lahhh iya juga ya.." jawabku.
Kemudian aku langsung menyusul kakak di balik kursi. Setelah aku perhatikan posisi kami memang tidak terlihat dari jalan raya. Tapi dari samping pasti tetangga bisa langsung melihat kami. Untunglah tetangga sebelah jam segini pasti sedang tidak ada di rumah dan akupun mulai sedikit lebih tenang.
"kakak ngapain disini?" sebuah pertanyaan yang aku sudah tau jawabannya.
"enak tau colmek sambil deg degan gini." jawab kakak.
Tanpa memperdulikan aku lagi, kakak langsung memasukkan lagi dildo yang dia pegang kedalam lubang kewanitaannya. Berbeda dengan punyaku yang sudah gundul, punya kakak masih sangat lebat. Jadi kalau mau memasukkan sesuatu dia harus menyingkap dulu rambut kemaluannya agar lubang kemaluannya terlihat.
Aku bukannya tidak suka dengan rambut kemaluan. Tapi aku merasa jauh lebih nyaman kalau gundul, dan juga kalau menurutku juga terlihat lebih sexy. Mungkin kalau kakak mau, aku bisa menebang punya kakak juga biar kita berdua bisa samaan. Tapi ntar aja deh aku tanyain itu, takut mengganggu aktivitas yang sekarang dia lakukan.
Kakak masih sibuk dengan dunianya sendiri, sedangkan aku cuma bisa melihatnya dari samping sambil memelintir kedua puting payudaraku sendiri. Walaupun kami sering masturbasi bareng tapi aku tidak berani menyentuh tubuh kakak.
Sejujurnya aku sangat ingin menyentuh tubuh mulus milik kakak. Tapi aku takut kakak marah dan malah membenciku karena sudah aneh aneh dengan tubuhnya. Akhirnya aku cuma bisa melihat kakak sedang menuju puncak kenikmatan tanpa bisa membantu apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA PART 2
FantasyKONTEN 21+ BAGI YANG BERUMUR DIBAWAH 21. HARAP SEGERA MENINGGALKAN HALAMAN IN (tamat)