HAY.... HAY.... masih penasaran apakah aku akan menyerahkan keperawananku atau tidak? Kalau masih, yuk kita langsung aja mencari tau jawabannya... kuyyy....
########
Disela kebingunganku dengan isi otakku yang sangat rumit. Kak flora masih terus melanjutkan genjotannya pada kak dion. Desahan demi desahan bergema di seluruh ruangan, dan hal itu membuat akal sehatku semakin memudar.
"kak........ hhhhmmmm gimana ya?" tanyaku pada kak flora yang sedang dilanda kenikmatan.
"kenapa? mau gak nih? kalau nggak ya gakpapa, kakak abisin sendiri aja. rasanya enak gini kok gak mau. heheheh" kata kakak sambil senyum sange.
Aku mencoba berpikir lagi apakah ini benar benar aku butuhkan. dan setelah mempertimbangkan resiko dan rasa yang akan aku terima, akhirnya aku berhasil membuat suatu keputusan.
"Ya udah kak aku mau deh.... tapi bakal aman kan? " tanyaku.
"aman gimana maksudnya?" kak flora bertanya balik padaku.
"ya aku gak akan hamil dan sebagainya kan?" tanyaku.
"Haaadeeehhh.... masih mikirin begituan. tuh ambil kondom di lemari kakak." jawab kak flora.
Aku sempat agak terkejut kenapa kak flora bisa punya kondom yang di simpan. Jangan jangan kak flora sering gituan sama cowok atau sebagainya. Tapi aku tak ingin merusak suasana dengan bertanya hal pribadi seperti itu saat ini. Mungkin lain waktu saja aku tanyakan. Kemudian aku segera pergi ke kamar kakak dan segera menggeledah lemarinya.
Setelah beberapa kali megobrak ngabik isi lemari kakak, akhirnya aku menemukan sesuatu yang aku inginkan. Dan tanpa membuang waktu lagi, aku segera kembali ke tempat kakak berada.
"Yang ini kan kak?" tanyaku setelah sampai di ruang tempat kakak berada.
"hu um.... tunggu bentar ya satu orgasme lagi kita gantian. " jawab kakak yang kemudian semakin mempercepat gerakan pinggulnya.
"aduhh ra.... aku mau nyampek nih" kata kak dion.
Mendengar hal itu kak flora langsung menghentikan gerakannya dan membiarkan penis kak dion istirahat sebentar.
"jangan dulu di... adekku belom kebagian..." kata kak flora.
"gila lu..... gwe gak ada persiapan apa apa disuruh nglayanin dua orang. lu mau bunuh gwe apa gimana nih." kata kak dion.
"udah nurut aja... masak lawan dua cewek udah gaki sanggup. mana harga dirimu sebagai lelaki... " kata kak flora untuk memanas manasi kak dion.
"dih... ngejek... ya dah yuk lanjut dah kita liat siapa yang tumbang duluan." kata kak dion.
"siapa takut... tapi awas lu kalau keluar di dalem" kata kak flora.
Mendengar hal tersebut membuatku semakin terbakar. Percakapan seperti itu harusnya adalah percakapan antara suami dan istri. Tapi kak flora dan kak dion tidak lebih dari sekedar teman lama, tapi mereka sudah bisa bercanda seperti itu. Seketika rasa iri dan cemburu bercampur sange beradu menjadi satu. Tapi aku tak bisa berbuat apa apa, karena kak dion bukanlah milikku dan aku cuma orang asing di ruangan ini. Akhirnya aku cuma diam sambil terus focus memperhatikan penis kak dion keluar masuk ke vagina kak flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARA PART 2
FantasyKONTEN 21+ BAGI YANG BERUMUR DIBAWAH 21. HARAP SEGERA MENINGGALKAN HALAMAN IN (tamat)