Bapak...
Malam hari, saat aku pulang dari cafe. Di jalan yang sepi yang hanya di terangi lampu jalan yang berkedip setiap detik, aku berjalan menuju kostan ku. Malam ini sangat dingin, angin malam seakan menempel di belakang pundak ku. Malam ini, banyak kucing di jalanan mencari sisa-sisa makanan di tong-tong sampah di jalan.
Tapi saat aku melewati sebuah rumah kosong yang berwarna hijau di belokan menuju kostan ku, aku merasa ada yang mengintip di jendela rumah kosong itu. Karena aku merasa takut, aku berjalan sedikit cepat karena ketakutan itu. Kemudian aku membuka gerbang kostan ku, dari kejauhan ada bayangan hitam di ujung jalan.
Kemudian aku cepat-cepat menuju tangga dan naik ke lantai dua untuk masuk ke kamar kostan ku. Aku menaiki tangga dan tak ada siapa-siapa di kostan, seperti nya penghuni lain sudah tertidur atau mungkin belum pulang. Sesampai nya aku di depan pintu kostan ku, aku mencari kunci ku yang ada di dalam tas ku.
Aku segera mencari kunci itu di dalam tas ku dengan terburu-buru, kunci itu seperti nya ada di area paling bawah di dalam tas ku. Aku menggerogoh tas ku dengan rasa panik, tapi akhir nya kunci itu berhasil ku dapat kan. Aku cepat-cepat memasukan kunci itu ke lubang kunci, namun saat ingin memasukan ke lubang pintu.
Ada suara langkah kaki berjalan cepat dari tangga yang kunaiki, aku cepat-cepat memasukan kunci itu kelubang pintu. Namun, saat sudah berhasil membuka pintu.
"DORRRR!!!!"Kak Maya mengagetkan ku dari belakang.
"Ih Kak Maya, ngagetin aja sih. Aku kan takut..." Ucap ku dengan nafas terengah-engah.
Kak Maya hanya tertawa. "Maaf, Dika, aku nggak sengaja. Kenapa pulang larut malam begini?"
Aku menjelaskan bahwa aku baru saja pulang dari kafe tempat magang ku dan menceritakan kejadian di jalan yang membuatku merasa cemas.
Lalu Kak Maya tertawa dan menyadari betapa ketakutanku tadi. "Maaf ya, Dika. Aku nggak bermaksud buat menakut-nakuti kamu. Tapi memang lebih baik berhati-hati di malam hari, terutama di tempat yang sepi seperti ini."
Aku mengangguk setuju, tetapi badan ku masih merasa gemetar oleh kejadian di jalan tadi. Kak Maya kemudian menawarkan minuman hangat dan juga sebuah biskuit, yang kuterima dengan senang hati. Kemudian Kak Maya memberikan ku sepucuk surat yang di kirim oleh tukang pos, ternyata surat itu dari bapak yang ku ketahui dari tulisan di luar surat.
"Oiya Dika, ini ada surat yang di kirim tadi sore. Selamat beristirahat ya DIka." Ucap Kak Maya kemudian ia masuk ke kamar kostan nya.
"Oiya terima kasih Kak Maya, selamat beristirahat juga." Ucap ku.
Kemudian aku masuk ke dalam kamar kostan ku, lalu membuka surat itu sembari memakan biskuit yang ku terima dari Kak Maya. Aku membuka surat dari Bapak dengan perasaan campur aduk. Rasanya selalu spesial ketika ada surat dari keluarga, terutama dari Bapakku yang selalu memberiku semangat.
Didalam surat itu, ada bersamaan dengan uang dan kertas dari bapak. Surat itu ditulis langsung oleh tangan Bapak sendiri, dan aroma khas surat kiriman dari rumah terasa begitu nyata. Aku mulai membaca surat itu dengan perasaan hangat di dalam hatiku.
"Untuk Anak Kesayangan Bapak
Semoga pas kamu baca surat ini kamu sedang sehat dan bahagia ya nak, bapak, ibu, sama adek kamu selalu mendoakan kamu yang terbaik dan selalu berdoa agar kamu selalu dalam perlindungan Tuhan di tempat yang jauh dari rumah.
Bapak cuma pengen kamu tau kalau, bapak dan ibu itu bangga ama kamu nak. Tak terasa waktu berjalan cepat dan membuat kamu jauh dari bapak dan ibu. Namun walaupun begitu kamu sudah tumbuh menjadi anak yang membuat bapak bangga, Meskipun kami merindukanmu setiap hari, kami selalu mendukungmu sepenuh hati dalam mengejar impianmu.
Bapak tahu bahwa jalan yang kamu pilih tidak selalu mudah, tetapi bapak yakin bahwa kamu akan berhasil dengan apa yang kamu yakini. Ingatlah bahwa kami selalu ada di sini untukmu, memberikan cinta dan dukungan. Kalau kamu ada masalah jangan ragu untuk berbagi cerita dan pengalamanmu dengan kami, sebab itu adalah cara kami tetap merasa dekat denganmu.
Dika, meskipun kami terpisah jarak, ingatlah selalu bahwa kita adalah satu keluarga. Kami percaya pada kemampuan dan tekadmu. Teruslah berjuang, dan jangan pernah berhenti bermimpi.
Oiya ini ada sedikit uang yang mungkin bisa membantu kamu di kesulitan atau mungkin untuk simpanan jangka panjang nak, kamu harus bisa hemat-hemat uang biar bisa jadi orang di sana. Pokok nya kalau kamu baru bisa nyari duit di sana, jangan kirim duit dulu ke bapak. Nikmati hasil jeri payah mu nak, pentingin diri sendiri dulu kalau gaji kamu udah lebih apa yang bapak kasih baru kamu bisa kirim uang nak.
Dika satu lagi pesan bapak yang harus kamu inget ini, meskipun bapak dan ibu terpisah jarak dengan mu, ingatlah selalu bahwa kita adalah satu keluarga. Kami percaya pada kemampuan dan tekadmu. Teruslah berjuang, dan jangan pernah berhenti bermimpi. Oiya kalau kamu udah punya pacar jangan sampe berbuat macem-macem ya, bapak gak mau kamu pulang ke rumah udah punya anak.
Jaga kesehatan mu ya nak, jangan lupa makan, jangan lupa bertemen ama anak baik-baik, jangan kecewain bapak dan ibu di sini ya nak. Bapak dan Ibu merindukan mu di rumah, selalu jaga dirimu dengan baik ya nak.
Salam Cinta dari Bapak Dan Ibu..."
Saat aku sudah selesai membaca surat dari bapak, air mata mengalir dari mataku. Rasanya seperti Bapak dan Ibu ada di sini bersamaku, meskipun kami terpisah oleh jarak. Surat ini adalah pengingat yang sangat berharga tentang cinta dan dukungan keluargaku, yang selalu ada untukku.
Aku melipat surat itu dengan lembut dan meletakkannya di samping tempat tidurku. Kemudian, aku merenung sejenak tentang betapa beruntungnya aku memiliki keluarga yang begitu peduli dan mendukung. Meskipun aku jauh dari rumah, mereka selalu menjadi sumber kekuatanku. Aku mengganti pakaian lalu siap-siap untuk tidur, malam ini adalah malam yang sangat membuat ku sedih.
Dengan hati yang penuh perasaan, aku pun merasa mengantuk. Aku mematikan lampu di kamar kostanku, membiarkan kegelapan malam menjemputku dalam tidur. Di dalam hati, aku tahu bahwa keluargaku selalu ada di sampingku, memberiku keberanian untuk menghadapi setiap hari yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Look At Me!
RomanceSinopsis : Seorang pemuda yang pemalu dan lemah sedang mengalami pembullyan di kantin sekolah. Namun, datang lah seorang gadis pemberani melindunginya seperti ksatria penyelamat. Gadis itu membuat hati pemuda itu terpicut, dengan keberaniannya. Ga...