Keinginan Yang Terpendam...
"Satu-satunya hal yang mampu merusak hari baik adalah karena ulah orang lain." ~Ernest Hemingway - Seorang penulis terkenal...
Seorang gadis duduk dengan serius di dekat jendela, tenggelam dalam bacaannya. Perpustakaan itu sedang sepi dan tidak ada orang yang datang ke perpustakaan saat ini, gadis itu memang penyuka buku maka dari itu dia sering berada di perpustakaan. Namun walaupun begitu ia memiliki reputasi di sekolah sebagai gadis yang tegas dan galak, terutama karena ia sebagai anggota Komite Disiplin.
Nama gadis itu adalah Safira Fitri Anggaraini, meskipun citranya yang kuat dan tegas, ada sisi lain dari Safira yang jarang diperlihatkan orang. Yaitu sisi sensitif dan penuh perasaan yang hanya di perlihatkan saat ia sedang sendiri. Dan hari ini, dia memutuskan untuk menghabiskan waktu sendiri di perpustakaan.
Namun saat gadis itu sedang membaca buku karangan Ernest Hemingway, sekelompok teman datang menghampiri Safira yang sedang membaca buku dari luar perpustakaan. Mereka mengajak Safira untuk pergi ke kantin, karena mereka tahu bahwa Safira sudah cukup lama berada di perpustakaan dan mungkin perlu istirahat. Setelah sekejap berpikir, Safira menyetujui ajakan mereka.
Mereka berjalan bersama menuju kantin, melalui lorong-lorong yang ramai di sekolah. Saat perjalanan, mata Safira tertangkap oleh seorang pemuda yang berdiri sendirian di tengah keramaian siswa-siswa yang berjalan menuju kantin. Pandangan mereka bertemu, dan Safira merasa jantungnya berdetak lebih cepat. Dia segera mengalihkan perhatiannya dengan tertawa bersama teman-temannya, berusaha menyembunyikan rasa malu yang tiba-tiba muncul.
"Ihh cowok itu kenapa liatin aku mulu sih, aku kan jadi..." Gumam nya di dalam hati. sambil berusaha menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya.
Namun pandangan Safira tetap terpana oleh pemuda yang baru saja dia lihat. Mungkin dia hanya seorang pemuda biasa yang berdiri di sana, tetapi seketika itu juga, rasa penasaran dan keinginan untuk mengenalnya menyala dalam diri Safira. Tapi bagaimana dia bisa mendekati pemuda itu? Bagaimana dia bisa memastikan dia juga tertarik padanya?
Dalam perjalanan menuju kantin, Safira mencoba untuk tetap berfokus pada obrolan dengan teman-temannya. Mereka tertawa dan bercanda, menciptakan suasana yang nyaman. Lalu seorang teman menanyakan apakah Safira tertarik untuk memiliki pacar apa tidak, seketika pikiran langsung melayang terbang kembali ke pemuda itu.
"Safira, kalau kamu tertarik gak buat pacaran?" Ucap seorang teman menanyakan itu kepada Safira.
"Hmmph, Apa!? Bisa kamu ulang lagi?" Ucap Safira terkejut karena pikiran terlalu terfokus dengan pemuda itu.
Safira yang tadinya tenggelam dalam lamunan mendadak tersadar oleh pertanyaan temannya. Dia menatap temannya dengan cepat, mencoba menyembunyikan kebingungannya.
"Tertarik buat pacaran?" temannya mengulangi pertanyaannya.
Safira merenung sejenak sebelum akhirnya menjawab, "Ah, aku belum yakin. Kaya nya kalau saat ini aku harus fokus ke pelajaran dulu."
Teman-temannya tersenyum dan mengangguk mengerti. Mereka melanjutkan perjalanan menuju kantin sambil berbincang-bincang tentang hubungan dan asmara. Safira mencoba untuk ikut dalam percakapan mereka, tetapi pikirannya masih melayang-layang kembali ke pemuda tadi.
Setibanya di kantin, Safira dan teman-temannya memesan makanan dan mencari meja yang nyaman untuk duduk. Mereka mengobrol, tertawa, dan menikmati waktu makan mereka. Safira mencoba untuk merasa normal, tapi di lubuk hatinya, ada sebuah keinginan untuk bertemu dengan pemuda itu.
Dia bertanya-tanya apakah dia akan melihatnya lagi, dan jika iya, apa yang harus dia lakukan. Safira yang selalu tegas dan percaya diri merasa canggung dengan perasaan yang muncul begitu saja. Keinginan yang terpendam dalam hatinya semakin kuat, dan dia merasa bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang mungkin akan mengubah hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Until You Look At Me!
RomanceSinopsis : Seorang pemuda yang pemalu dan lemah sedang mengalami pembullyan di kantin sekolah. Namun, datang lah seorang gadis pemberani melindunginya seperti ksatria penyelamat. Gadis itu membuat hati pemuda itu terpicut, dengan keberaniannya. Ga...