Sebuah cerita dari penulis yang pengen ngeluarin keluh kesahnya 3 tahun sekolah di SMK jurusan farmasi.
"Farmasi tuh mudah, mudah-mudahan kuat."
start: 12-09-23
end: -
Jam kosong di hari selasa, Seno sama Jefri pake buat remedial ADM (Administrasi Farmasi).
Mereka nyari Bu Sari ke ruang guru gak ada. Nyari ke lab juga gak ada. Jefri akhirnya japri dan disuruh tunggu di lab aja, Bu Sari masih ada jam ngajar di kelas 10.
Pas nunggu, si Jefri tiba-tiba kebelet boker. Jadilah sekarang tinggal sisa Seno sendirian di lab yang lumayan gede ini. Menghalau rasa gabut dan takut, dia ngambil hapenya dari kantong terus buka kamera.
"Halo ges, welkambek tu my channel. Gua Seno Wibisana bakal ngajak kalian buat keliling ke rumah kedua gua di sekolah yaitu laboratorium, slebew."
Dia yang awalnya duduk di tempat yang biasanya didudukin guru pas jaga praktek berdiri dan jalan ke arah perbukuan
"Di sini ada lemari buku ges, isinya banyak banget buku. Semua farmakope keknya di sini lengkap sampe edisi VI walau jarang dipake. Fornas ISO juga banyak. Laporan PKL kakel juga pada di sini ya, baru tau gua."
Selesai buka-buka lemari dia lanjut ke sebelahnya.
"Samping ada rak buat ngisi ulang bahan. Di sini ada tempat duduk buat Kak Via biasanya ni. Sampingnya juga ada lemari penyimpanan narkotika sama psikotropika ngegantung. Tau gak tujuan lemarinya nempel di dinding apa? Ya betul, biar gak bisa dibobol Jefri. Canda."
"Tujuannya ya emang kurang lebih sama, biar ga gampang dicolong dan dipindah-pindah sama oknum ges di dunia riil," lanjut Seno sambil geser pintu etalase di depannya.
"Ini tempat buat naro alat-alat lab. Kayak gelas ukur, gelas beker, erlenmeyer, cawan, batang pengaduk, sama kaca apasi ni namanya yang ceper, gelas arlojii."
"Oh yaa, di dalem etalase ni bagian atasnya juga buat naro sediaan jadi kayak sirup salep gitu ges. Ni dipake kalo lagi belajar PIO (Pelayanan Informasi Obat)."
Seno tiba-tiba merinding pas bayangin rasanya ngomong panjang lebar di depan guru yang pura-pura jadi pasiennya.
"Skip, ke samping ada rak lagi nie ges. Dia ada dua, di sini sama di depannya tuu. Tempat buat naro sediaan bentuk tablet sama antibiotik. Di rak sini barengan kardus-kardus obat sama ayakan bedak berbagai mesh."
"Kalo rak yang di sana barengannya sama stempel, cangkang kapsul, produk-produk prokre."
Seno jeda bentar capek, dia ngambil bangku deket tempat guru terus duduk di depan meja praktek.
"Fyi, kita kalo praktek selalu berdiri. Ga disediain bangku kayak anak TLM."
"Di lab kita punya satu papan tulis gede buat nulis resep. Terus kita juga ada empat meja gede ya, ditempatin 8 orang per mejanya. Tiap meja disediain 2 timbangan gram sama 2 timbangan miligram."
"Di depan meja ketiga sama keempat masing-masing ada dua rak zat aktif sama zat tambahan, buat kita praktek."
Seno lanjut jalan lagi ke belakang.
"Rak terakhir deket kompor buat naro penangas air ada rak zat yang bentuknya cairan kayak oleum, sirupus, ethanol, dll. Oleum yang paling ga disukain temen-temen gua tu oleum iecoris aselli (minyak ikan). Asli kalo praktek ada make bahan ini satu lab ribut kebauan."
"Dan terakhir, ada dua wastafel di sisi kanan kiri pojokan tadi, sejejer sama rak zat cair."
Seno balik lagi ke depan pas liat Jefri dateng bawa kertas.
"Sekian dari vlog gua ges." Seno nyuruh Jefri ngomong.
"Jangan lupa follow n sabskreb."
Selesai bertingkah, Seno baru sadar ada Bu Sari di depan pintu.
"Itu daritadi?" tanya Seno ke Jefri bisik-bisik.
Jefri ngangguk. "Pas gua ke sini Bu Sari dah di sini."
Seno cuma senyum kikuk, basa-basi ke Bu Sari. "Ibu gak mau ikut ngevlog sama saya tadi, Bu?"
