Happy Reading guys
༶•┈┈⛧┈♛
Terus mendekat dan semakin mendekat dengan adanya cahaya bulan membuat Orla mengetahui siapa orang tersebut.
"Hormat saya kepada yang mulia."
"Hmm"
Menjawab tanpa mengeluarkan kata kata membuat Orla sedikit jengah dengan orang didepannya itu."Mohon maaf yang mulia untuk apa anda mengarahkan anak panah kepada saya."
"Untuk apa juga kau berada disini."
Bukan menjawab pertanyaan yang diberikan Albern malah kembali bertanya kepada Orla."Saya hanya menikmati suasana malam yang mulia, maaf jika keberadaan saya mengganggu anda tapi mengapa anda berada disini bukannya anda menginap di istana kerajaan."
"Hanya ingin."
Albern menjawab dengan santai"Jadi bisa jadi anda melepaskan anak panah itu hanya karena ingin."
"Kau tau tanpa harus ku jelaskan."
Benar benar menyebalkan andai orang didepannya bukan seorang duke dan dia bisa memanfaatkannya mungkin sejak tadi Orla sudah mengumpat.
Dengan senyum yang terlihat tulus yang aslinya Orla buat buat agar menahan amarahnya.
"Baiklah kalau begitu saya permisi dulu yang mulia agar tidak mengganggu anda.""Tunggu."
Saat ingin melangkah Orla di kejutkan dengan suara dari duke Albern.Albern mendekati Orla setelah jarak mereka hanya tinggal selangkah lagi tiba tiba Albern menarik nafas dalam dalam seakan menikmati udara disekitarnya.
Dengan terus menatap Orla, Albern semakin mendekatkan dirinya kepada Orla hingga terasa badannya bersentuhan dengan milik gadis didepannya itu. Sambil berkata dengan suara serak dan beratnya,
"Aroma tubuhmu memabukkan, aku menyukainya.""Hah"
Mendengarkan kata itu Orla hanya bisa termenung ada apa dengan duke ini dengan tiba tiba sifatnya berubah. Orla jadi merasa merinding dengan sifat duke itu.Setelah mengatakan hal itu Duke Albern langsung meninggalkan Orla begitu saja. Bukannya senang mendapatkan kata kata tersebut Orla jadi menatap Duke Albern dengan tatap heran.
"Dasar Duke aneh sifatnya makin hari makin tidak jelas, huh bisa gila aku jika terus memikirkannya lebih baik tidur dengan nyaman karena besok akan kembali ke Kerajaan Utara."
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPOIR
Historical FictionSeorang putri dari suatu kerajaan yang telah runtuh. Di kehidupan pertamanya dia dieksekusi bukan karena dia adalah tahanan dari kerajaannya, tapi dia di eksekusi akibat tuduhan yang tidak ia perbuat. Berusaha mengejar cinta sang raja tanpa tahu mal...