CHAPTER 11

496 45 2
                                    

Happy Reading guys

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading guys

༶•┈┈⛧┈♛

Pertemuan telah di mulai lima belas menit yang lalu tetapi hingga saat belum ada yang membuka suara. Ruangan pertemuan itu benar benar menjadi hening jauh berbeda dari pertemuan sebelumnya.

Orang yang duduk di depan mereka yang memiliki peran penting dalam pertemuan ini seperti tidak berminat membuka suaranya.

"Yang mulia duke apakah anda akan berdiam saja seperti ini?"
Carl yang berada di belakang tuannya membisikkan hal itu. Setelah seperkian detik tidak ada jawaban Carl hanya bisa menghelakan nafasnya.

Albern yang sedari tadi hanya diam sambil menatap seorang gadis yang terlihat sedang berfikir dengan keras. Dia sebenarnya cukup penasaran dengan apa yang di pikirkan gadis itu. Ia ingin tahu apa yang akan di lakukan seorang gadis kecil sepertinya, jika berada di tengah tengah orang yang sedang kelaparan.

Sedangkan disisi lain Orla sedari tadi sangat bingung apa yang harus ia lakukan. Dia bingung tidak ada satupun orang yang ingin membuka suaranya saat ini.

Pertemuan macam apa ini tidak ada satupun yang berbicara ini pasti karena duke dingin itu, apa aku saja yang mulai berbicara tapi mulai darimana aku benar benar bingung.

Saat memikirkan hal itu seketika Orla teringat kata kata dari Carl yang cukup mengganggu dirinya.

Flashback

Setelah Duke Albern keluar dari ruangan, sebelum menyusul tuannya Carl menghampiri Orla yang sepertinya terkejut dengan apa yang terjadi. Bisa dilihat jika yang di lakukan duke Albern merupakan pembunuhan yang pertama dilihat bagi gadis itu.

Carl mendekati Orla lalu membisikkan sesuatu.
"Saya pikir dengan adanya anda kondisi pertemuan ini akan lebih baik, tapi sayangnya meskipun anda hidup tetap saja keributan tidak bisa dihindari. Ingatlah posisi dan tugas anda disini jangan sampai kami menganggap anda tidak berguna."

Setelah mengatakan hal yang cukup panjang Carl pergi. Dia tidak peduli dengan kondisi Orla yang jika dilihat semakin kacau dari sebelumnya.

Flashback of

Huft

Menghela nafas dengan cukup berat, tapi jika dipikir pikir lagi yang dikatakan oleh Carl itu benar untuk apa dirinya disini jika tujuan kerajaan utara masih belum terpenuhi. Sepertinya Orla terlalu terfokus dengan tujuan pribadinya tanpa memikirkan untuk apa ia dipertahankan hidup sampai sekarang.

"Permisi boleh kah saya menyampaikan pendapat saya disini"

"Baiklah tuan putri anda boleh menyampaikan apa yang ingin anda sampaikan."

"Terimakasih tuan Daren begini tuan pendapat saya yang dulunya seorang putri dari Kerajaan Kinsey melihat dari kekalahan kerajaan Kinsey dari perang yang telah terjadi saya rasa tidak ada alasan bagi para bangsawan di kerajaan Kinsey untuk menolak semua aturan dari kerajaan Utara yang sudah jelas kita tidak memiliki hak lagi terhadap wilayah maupun dari segi apapun terhadap kerajaan Kinsey."

ESPOIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang