Chapture 34: Camping part 2

50 4 2
                                    

Halo guys apa kabar gimana part sebelumnya?
Plis lah sebelum baca follow dulu dan vote menghargai yah dan jangan membawa cerita orang lain kesini.
AUTHOR TEGASKAN KE KALIAN,JANGAN CUMA LIHAT DOANG DI VOTE  BiAR AUTHOR NYA TAMBAH SEMANGAT.

MAU KALIAN NGOMONG APA TERSERAH!!

KALAU NGGAK SUKA ANGKAT KAKI DARI SINI!! IYA AUTHOR NGUSIR KENAPA?? KARENA KALIAN NGGAK MENGHARGAI CERITA AKU.

EMANGNYA AUTHOR NGGAK LIHAT, LIHAT YANG VOTE JUGA LIHAT!!

.
.
.
.
.

************************************

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


************************************

"Lho,lo nggak barengan sama ferza?" tanya Renzo melihat kedatangan letta yang tidak bersama dengan ferza.

"Itu dia lagi jalan kesini kok," jawab Letta seadanya karena gawat kalau temannya ferza sampai mengetahui bahwa seorang most wonted di tolak oleh satu cewek karena temannya tahu bahwa selama ini ferza tidak pernah merasakan yang namanya di TOLAK.

Sementara itu mereka hanya percaya dengan omongannya leta tanpa mereka sadari ferza sudah sampai dengan membawa beberapa kayu bakar.

"Eh lo udah datang bos sini biar gue bantu," ucap Erza langsung mengambil ahli.

"Bantuin woyy!" teriak Erza guna memanggil yang lain.

Mereka langsung menyusun kayunya karena anak perempuan yang bagian memasak sudah mengiris semua bumbu-bumbunya.

"Udah jadi nih apinya." kata Renzo.

"Thank, sekarang giliran kita yang masak kalian pada istirahat deh," suruh Nacita.

"Siap tuan putri," ujar Nanda.

Ferza dan yang lain menunggu di depan tendanya sambil bernyanyi.

"Kenapa lo mukanya kecut gitu?" tanya Verda menatap ferza.

Ferza menggeleng.

"Ya udah kalau lo nggak mau cerita, setidaknya bahagia dong," sahut Erza.

"Betul itu juga sebentar lagi kan kita nggak bakalan kayak gini" ucap Nanda ikut menimpali.

"Ta,nih lo bawa lauknya dulu ke sana jangan lupa ditata yang rapi" kata aura

"Yah aku ngerti kok," langsung berjalan kesana untuk menaruh lauknya yang beberapa sudah matang.

"Wih udah matang nih," ucap Renzo dengan antusias leta hanya membalas dengan anggukan kecil.

"Tinggal nasinya tunggu yah," kata Letta.

"Biar gue bantu!" sahut Ferza cepat.

"Nggak usah! " dengan cepat letta segera kembali menemui temannya.

BROKEN BROTHERS (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang