1. Agrazie

80 5 0
                                    

Allow🔥

Pusat mengabarkan cuaca hari ini panas banget.

Kaya hati kalian kalo liat mantan jalan sama pacar barunya🫣

Daripada syedih, mending baca cerita Abang Azlan aja udah.

***

Brumm...
Brumm...

Suara geberan motor saling bersahutan ditengah sunyinya malam. Di jalanan yang biasanya sangat sepi malam ini sangat rame. Motor-motor sport berjejer rapih di pinggiran jalan. Sedangkan di sebelah selatan tempat motor berada, ramai makhluk-makhluk tak punya kerjaan yang sedang menantikan momen istimewa.

Laki-laki bersenda gurau dengan teman mereka masing-masing. Adapula yang merangkul mesra lawan jenis, mungkin itu pacarnya. Memang tak hanya lelaki saja, perempuan pun ada. Dengan baju yang tak sopan mereka berjalan, duduk, dan mengobrol dengan rasa percaya diri.

"Pak ketu belum dateng?" tanya seorang anak muda yang sedang mengemut permen kaki. Ia bernama Ervin.

"Belum. Katanya masih ada urusan di rumah," jawab lelaki lain.

"Urusan apaan?"

"Mana gue tau."

Selang beberapa menit akhirnya seseorang yang di tunggu-tunggu datang. Dengan pakaian serba hitamnya, ia mengendarai motor kesayangannya dengan gagah. Baju hitam dilapisi jaket hitam dan celana jeans hitam dengan robekan di lutut, serta sepatu hitam yang dikenakan sangat cocok untuk menjadi perlengkap.

Ia membuka helm full face-nya, dan menaruh di tangki motor. Muka datar nan tatapan tajamnya menyambut pemandangan yang sangat membosankan, maybe.

"Akhirnya lo dateng juga! Gue kira lo gak dateng," ujar Ervin menatap sang ketua.

"Dari tadi Ervin nanyain lo terus. Jangan-jangan dia kangen lo lagi?" sahut lelaki yang tadi menjawab keberadaan Sang ketua.

"Astaghfirullah Arwah, YA KALI GUE KANGEN SAMA PAK KETU," pekik Ervin memandang temannya sengit.

"Arwah, Arwah. Gue Alwan not Arwah. Lo mau gue cepet mati atau gimana, huh?"

"Alhamdulillah kalo lo mati, beban dunia berkurang satu," jawab Ervin dengan santai.

"Ucapan lo, Vin..." tegur Sang Ketua tajam. Ia sangat tidak suka dengan perkataan seperti itu.

"Minta maaf!" lanjutnya memandang Ervin dengan pandangan memerintah.

Ervin langsung menjulurkan tangannya ke hadapan Alwan, "Gue minta maaf Al, gue bercanda tadi."

Alwan menjabat tangan Ervin dengan keras, ia menepuk pundak Ervin penuh dendam. "Santai aja, gue anaknya baik hati kok."

"SAKIT ANJIR!" teriak Ervin merasakan perlakuan Arwan.

Ervin ditarik oleh seseorang yang memiliki wajah mirip dengannya. Ya, Ervin memiliki kembaran bernama Ervan.

Mari kita berkenalan sejenak sebelum berjalan bersama.

AZLANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang