39. Hilang, Marah dan Moveon

1.1K 161 42
                                    

Dipagi hari yang cerah ini, Airi tengah santai menikmati suasana rumah yang damai.

Memang biasanya juga damai sih dikarenakan Airi dirumah cuma seorang diri.

Hari ini tak ada jadwal kuliah, dan tak ada tugas yang harus dikerjakan juga. Airi sudah mempersiapkan semuanya untuk hari ini, hari ini jadwal Airi hanya malas-malasan bertemakan menikmati kedamaian rumah.

Tapi lagi-lagi, kedamaian Airi terganggu karena suara ketukan dari luar rumah yang sangatlah kencang. Dan suara orang yang memanggil namanya sudah Airi kenali suara itu

Dengan malas, Airi berjalan menuju pintu utama.

"Kenapa?" Tanyanya pada Nathan

Dari gelagatnya sih, Airi yakin Nathan akan merepotkan nya dengan meminta bantuan. Tapi belum tau Nathan akan merepotkan dia dengan cara apa.

"Pliss ini mah ri" Ucap Nathan oh ya, jangan lupakan anak kecil yang ada di gendongan Nathan. Bian, anak dari wanita yang sedang dekat dengan Nathan

"Apa?"

"Gue nitip Bian sebentar sama lo" Ucap Nathan

Sumpah? Airi belum pernah loh jangan anak kecil, "Nathan, lo tau sendiri gue gak pernah berurusan sama anak-anak"

"Bentaran doang ri. Tolongin gue lah pliss"

"Gue gak bisa. Nanti kalau nangis gimana? Kalau mau susu gimana? Masih minum susu kan dia?" Airi

"Lo tenang aja pertama gue gak lama perginya, kedua susunya udah gue siapin. Ya bentaran doang, Bian pinter kok" Ucap Nathan

"Emang mamahnya kemana sih? Pake acara nitupin segala?" Ingatkan Airi kalau bian ada dihadapannya, bisa-bisanya ngomong kaya gini.

"Kak sandranya mau pergi sama gue, ada urusan pekerjaan. Bian gak mungkin diajak, dan orang yang biasa suka dititipin Bian lagi sakit. Satu-satunya harapan gue cuma lo ri"

Nathan memindahkan Bian ke gendongan Airi. Tanpa mendengar Airi setuju atau tidak dengan permintannya

"Bian jangan nakal ya sama tante" Ucap Nathan pada bian

"Oke om papah" Jawab Bian

Nathan mengusak pelan surai Bian lalu pergi.

Kalau sudah begini, Airi cuman pasrah. Berdoa aja mudah-mudahan Bian gak seperti bocil kematian.

"Bian mau apa? Coba tante liat dulu ya ada mainan gak ditas nya" Airi membuka tas yang Nathan bawa tadi

Didalam tas tersebut ada beberapa mainan, cemilan dan susunya bian.

"Nah ada mainan nih, Biam mau main ini?" Tanya Airi.

Airi itu gak kaya cewek-cewek diluaran sana yang kalau liat anak kecil pengennya gendong-gendong, cium-cium, ngajak ngomong sampai anak kecilnya ketawa. Airi gak kaya gitu

Sudah beberapa jam Airi menemani bian, dari bermain, menggambar, nonton kartun ditv diyoutube tapi Nathan masih aja belum datang menjemput bian.

"Tante, bian laper" Ucap Bian

Astaga, Airi lupa kalau udah mau berjam-jam, pasti bian laper.
"Bian laper?" Tanya Airi

Bian mengangguk. Airi berfikir, biasanya anak-anak seumuran bian makannya apa ya? Bubur? Nasi? Atau masih susu doang?

Yakali dikira bian bayi kali dikasih susu doang.

"Bian biasanya makan apa dirumah?" Tanya Airi

"Bian suka dikasih nasi, terus ayam, ikan telur, daging, sayur, buah terus minumnya susu" Bian mengabsen semau manakan yang biasa ia makan

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang