42. Minta maaf

1.6K 147 14
                                    

Liam cukup sadar kalau Oliv menjaga jarak dengannya.

Bohong kalau Liam bilang dia biasa saja menanggapi sikap Oliv itu. Liam gundah gulana di buatnya.

Sekarang ini Oliv tak lagi gampang kalau diajak jalan, shoping atau sekedar makan bareng seperti biasa. Walaupun sudah ditawari bakal Liam semua yang bayar belanjaan oliv.

Satu hal yang Liam sadari sekarang, kalau bahwasanya dia suka dengan oliv. Bukan sekedar suka melainkan ada rasa cinta di dalamnya.

Berterima kasihlah pada Nayla yang waktu itu memberi sedikit pencerahan untuk Liam

Dan satu hal lagi, Liam meyakini kalau sebenarnya Oliv juga suka dengan dia!! Kalau dipikir-pikir lagi, semua tindakan yang diberikan Oliv kepadanya itu sudah memperlihatkan bahwasanya perempuan itu suka dengan dia.

Tapi kayaknya memang dirinya sendiri yang terlampau tak pekaan dan denail parah dengan mengatasnamakan perhatian dan perbuatan Oliv itu hanyalah sekedar care kepada sahabat.

Padahal dari perbandingan perhatian yang Oliv dan Airi kasih kepada dia itu beda!!

Setelah menyadari ini semua, Liam makin gencar-gancarnya mendekati Oliv dan menggoda perempuan itu. Belum, Liam belum menanyakan apakah Oliv suka dengan dia? Walau Liam yakin pasti sih iya.

Biar saja Liam menunggu waktu yang pas, sembari memikirkan gimana caranya supaya Oliv bisa jadi pacar dia.

"Ngelamun aja lo" Liam disadarkan dari lamunanya oleh Darian

"Kenapa?" Tanya Liam

"Ayo lah temenin gue buat nemenin Hadden ngomelin Nathan"

"Elah buset, Lo mau nemenin tapi mau du temenin juga? Gak jelas banget"

"Bodo amat. Ayo lah, pusing gue kalau sendirian ngedengerin Hadden ngomel, kalau ada lo seenggaknya kita pusing bareng-bareng" Aneh emang pemikiran Darian ini

"Ayo ah buru, kapan lagi coba liat Nathan diomelin Hadden. Udah lama banget kan? Dan juga lo gak tau kan kenapa Hadden ngomelin Nathan?" Liam memang belum tau perihal Airi dan Nathan

Karena penasaran akhirnya Liam setuju, "Ayo deh"

🍁🍁

"STOP!!"

"Kenapa sih lo? Kaget anjir" Liam kaget karena teriakan Darian yang tiba-tiba

"Puyeng anying" Keluh Darian

"Den udah den. Lo gak capek apa ngomel terus, gak liat tuh muka si Nathan udah kaya apaan?" Ucap Darian menjunjuk Nathan

Bukan, bukan kasihan pada Nathan yang sedang mendapat omelan. Tapi pliss ini sudah dua jam, DUA JAM!! Hadden mengomeli Nathan.

Darian yang cuma mendengar saja sakit kepala dibuatnya, gimana dengan Nathan?

"Dua jam masih kurang yan, mana nih lagi si Nathan anjing banget dibilangin"

"Iya gue minta maaf" Akhirnya dari sekian lama diam sembari menundukan kepala, Nathan mengeluarkan suara juga

"Minta maaf sama Riri, jangan sama gue" Ucap Hadden

"Iya gue bakal minta maaf sama Riri kok" Ucap Nathan melas

"Lo kalau minta maafnya terpaksa karena abis gue omelin, mending gak usah deh nath" Ucap Hadden

"Ya Tuhan den. Gak, gue beneran merasa bersalah sama Riri, gak seharusnya gue bentak dia dan gak perduliin dia pas minta maaf ke gue. Harusnya gue yang minta maaf sama dia waktu itu" Sadar juga akhirnya si Nathan ini

RenjanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang