"Aku akan mendukungmu, Isagi-san!"
"Terima kasih, (Surname)-san!"
Rasanya, tiap mengingat momen di mana pertama kali (Name) menyemangatinya yang akan bertanding sepak bola dengan SMA lain membuat Isagi tersenyum. Entah kenapa aneh saja karena ia yang kurang terkenal di sekolahnya─dalam sudut pandangnya─mendadak dihampiri oleh seorang gadis mungil bernama (Name). Gadis itu memakai seragam SMA Ichinan dengan rambut yang dikepang bagaikan ekor kuda. Dalam satu pandang saja, dirinya mulai tertarik.
(Name) mungkin bukan gadis famous di sekolah, bukan pula seseorang yang ingin dikenal banyak orang. (Name) hanya perempuan mungil yang membuatnya merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Dengan dukungan dan ucapan penyemangat saat dirinya gagal dari sang taruni, ia yakin, semua akan baik-baik saja sekalipun dunianya sedang berantakan.
"Jangan bertindak seolah kau penguasa dunia, Sialan!"
Isagi menarik pelan tangan (Name) kala gadis ini marah atau lebih tepatnya sedang membela sahabatnya yang diejek oleh sekelompok perundung di sekolah mereka. Tidak mau (Name) mendapat masalah karena berkelahi, Isagi mencoba menenangkan emosi sang perempuan yang masih dipenuhi amarah. Orang-orang di kantin─tempat mereka berpijak─tampak mulai berbisik membicarakan (Name) yang begitu mudah terpancing emosi.
"Urusanku bukan denganmu," balas gadis yang menjadi pelaku perundungan teman (Name).
"Tetap saja, Bodoh! Terlepas dia temanku atau bukan, aku tetap akan membela seseorang yang menjadi korban perundungan kalian semua!" (Name) menepis tangan Isagi, kemudian mendekatkan dirinya pada gadis yang merupakan pemimpin dari kelompok perundung itu. "Ayo selesaikan ini sepulang sekolah dengan perkelahian asli. Jika aku menang, kalian semua berhenti merundungnya bahkan korban kalian yang lain," tantangnya.
Gadis itu─sebut saja namanya Rika─terkekeh dengan cara yang terdengar menyebalkan. "Sure. Aku menerima tantangan murahan darimu. Namun, aku punya satu hal yang ingin kubicarakan. Jika aku menang, sebaiknya menjauhlah dari Isagi-kun. Kehadiranmu di sisinya hanya membuat karier sepak bolanya menjadi kusut," balas Rika sebelum akhirnya pergi dari kantin bersama teman-temannya.
"Jalang-jalang sialan," gumam (Name).
Isagi menghampiri (Name) yang kini mengepalkan tangan. Orang-orang mulai berhamburan pergi setelah dirasa kondisi menjadi damai kembali. (Name) mendengus pelan, kemudian menepuk bahu Isagi seolah mengatakan semua akan baik-baik saja.
Gadis itu benar-benar membuat Isagi Yoichi bahagia.
***
(Name) berjalan dengan tegas menuju sebuah tempat kosong di belakang sekolahnya. Gadis dengan nama keluarga (Surname) ini tampak begitu berambisi untuk mengalahkan sekelompok gadis yang sering melakukan perundungan kepada beberapa murid pendiam. Rasanya (Name) sudah terlalu muak untuk terus membiarkan kekerasan terjadi di sekolahnya. Terlebih, kini sahabatnya menjadi korban mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗔𝗞𝗦𝗔𝗥𝗔
FanfictionSegaris fragmen dalam jerat halusinasi fana di mana kamu berjumpa dengan tuan-tuan beragam perangai. © Muneyuki Kaneshiro & Yusuke Nomura 𝗪𝗔𝗥𝗡𝗜𝗡𝗚 ; tidak sama dengan manga.