part 39

889 48 7
                                    

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸



Malam harinya, Arkan, Arisha, Raina dan Dika tengah menyantap makanan malamnya. Oh iya, Fathur dan Lidya beserta cucu-cucunya tadi sore berangkat ke luar negeri. Karena anak bungsunya mengalami kecelakaan kecil, alhasil mereka langsung cus menggunakan pesawat pribadinya. Makan malam pun sudah selesai, kini mereka sedang berada di halaman belakang. Ya walaupun Arisha sebenarnya masih demam, dia menghargai ajakan iparnya itu.

"Mau Lo apa hah?"

"Maksudnya apa kak?"

"Jangan pura-pura bego lo. Lo udah merebut kebahagiaan gue, harusnya gue yang disayang sama orang tua gue, bukan Lo yang cuma demam biasa. Di sini gue yang terpuruk, gue butuh dukungan dari mereka, bukannya malah lo yang disayang. Gue iri, semenjak Lo masuk kehidupan gue, keluarga gue lebih memprioritaskan Lo ketimbang gue"

"Tapi aku gak merasa kok kak. Dari dulu mama sama papa gak berubah kok sama kakak. Malahan kakak yang menghindar dari mereka dengan mengurung diri di kamar"

"Dari mana Lo tau hah? Bukannya Lo hilang ingatan? Oh... Gue tau, Lo pura-pura hilang ingatan kan supaya mama sama papa lebih perhatian lagi sama kamu? Hahah jangan harap deh, dengan ini mama sama papa akan lebih benci sama Lo, terutama Arkan"

"Apa aku salah ya kak? Aku pura-pura hilang ingatan, supaya mas Arkan sayang sama aku. Apakah aku salah meminta kepada suami untuk membalas cinta istrinya kak? Semenjak awal pernikahan, rumah tangga aku hambar kak. Aku cape mencintai suami sendiri, sedangkan mas Arkan selalu mengingat almarhumah istrinya. Aku sakit kak tiap hari selalu dibanding-bandingkan. Andai aku bisa memilih, aku lebih baik mati ketimbang menikah karena wasiat"

Deg

Sedari tadi Arkan memperhatikan mereka berdua yang sedang mengobrol. Posisi Arkan tadi mengambil minuman dulu ke dalam, tapi dia mengurungkan niatnya, karena penasaran apa yang mereka bicarakan

"Apa?! Jadi selama ini kamu pura-pura amnesia? Saya kecewa sama kamu " ucap Arkana

"Mas dengerin aku dulu. Ini demi kebaikan kita mas, tapi tetap saja kamu masih belum mencintai aku. Harus dengan cara apalagi mas, supaya kamu mencintai aku?" Arkan langsung meninggalkan mereka

"Mas! Mas tunggu!"

"Mampus"

"Aku kecewa sama kakak. Aku salah apa hah? Kalau aku ngerasa penghalang bagi kakak, oke aku akan pergi dari rumah ini"

Mas Arkana (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang