"Bersenang senang jeon?" Ucap seorang wanita yang menbuat dong wook terkejut.
Dong wook berbalik dan menatap tiga orang yang sangat dia kenali sedang duduk di sofa dengan tas yang dia bawa tadi.
Dong wook langsung beranjak segera memakai kembali pakaiannya dan akan merebut kembali tas itu.
"Kembalikan tas itu" ujar dong wook
"Kenapa harus? Aku sudah susah susah mengelabuimu agar membawakan aku ini. Lantas aku kembalikan lagi padamu? Untuk apa kalo begitu?" Ujar jeon luhan menyeringai
"Jalang sialan. Kembalikan itu padaku" teriak dong wook
"Kenapa kau takut sekali adikku.. santai saja, biar kita deeptalk sebentar. Sudah lama sekali kita tidak bertemu kan?" Ujar sehun tersenyum tipis.
"Kenapa kau masih hidup hah? Kenapa kalian semua tidak mati saja.. " ujar dong wook kesal.
"Itu karena tuhan masih menginginkanku hidup begitu pula dengan istriku.." ujar sehun
"Istrimu? Aku sudah menikahi jalang ini , dia istriku" ujar dong wook
"Kau menganggapnya istri? Lantas kenapa kau juga berusaha melenyapkannya? Apa pantas seorang suami melakukan hal gila seperti itu kepada istrinya demi harta?" Ujar sehun menyeringai
"Hahahaha.. karena kalian bodoh .. kalian bodoh" ujar dong wook entah menertwakan apa.
"Aku tidak pernah menginginkan mereka. Yang aku mau hanya harta keluarga jeon jatuh ke tanganku. Bukan anakmu yang keras kepala itu" ujar dong wook lagi
"Dia keras kepala sepertiku karena dia putra kandungku. Dan jika dia tidak mudah dibodohi oleh mu, itu karena putra ku pintar. Kami tidak benar benar bodoh jeon.. kami hanya bercermin kepada siapa yang sedang kita hadapi" ujar sehun
"Aku tidak peduli. Yang terpenting sekarang kembalikan tas itu dan segera ganti ahli waris nya" ujar dong wook menatap tajam luhan
"Ini bukan hakmu. Ini hak putra ku" ujar luhan.
"Dan kau pikir selama ini kami tidak tau dengan apa yang kau lakukan? Kau salah.. kami tau semuanya.." ujar sehun
"Termasuk rencana busukmu dengan jalang itu yang mencoba menyingkirkan putraku" ujar sehun lagi.
"Jalang itu yang menghasutku" ujar dong wook menunjuk yeri yang tak sadarkan diri.
"Menyerahkan diri ke polisi atau aku tembak" ujar sehun menodongkan pistol ke arah dong wook yang terlihat ketakutan.
"Tidak akan pernah" ujar dong wook dan segera berlari keluar dari kamar itu.
"Kenapa gak langsung di tembak aja sih" ujar chanyeol kesal
"Dia gak akan bisa kabur jauh, biarin aja dulu. Biarin dia menikmati udara segar sebentar sebelum dia menemui ajal nya" ujar sehun
"Aku berharap dia berubah pikiran dan mau mengakui kesalahannya menyerahkan dirinya ke polisi" ujar luhan
"Mustahil" ujar chanyeol terkekeh.
"Yang terpenting sekarang berkas ini sudah berada di tangan kita" ujar sehun
Tak lama kemudian terlihat mingyu keluar dari kamar mandi.
"Bagaimana? Apa semuanya sudah kamu rekam?" Ujar sehun
"Sudah om.. mingyu juga tadi live dan udah banyak yang tau kelakuan yeri. Mereka membenci yeri dan banyak kata kata hinaan dari mereka" ujar mingyu
"Pinter juga kamu" ujar tuan Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
SAME PERSON ( END ) Kookv Gs
Novela JuvenilDi Malam itu Karena kebodohannya sendiri, Jungkook kehilangan seseorang yang sudah menjadi Kekasih, teman, Sahabat sekaligus Rumah kedua bagi dirinya.