pt. 5 - kebahagian pernikahan

193 4 0
                                    

Setelah sholat dzuhur bersama, Nasya dan Adnan melanjutkan tadarus dan berzikir bersama. Pasangan yang diimpikan oleh semua orang bukan?

Setelah mereka selesai beribadah, mereka berdua keluar kamar dan beranjak ke dapur. "Kak Adnan mau dimasakkin apa?" tanya Nasya pada kak Adnan.

"kamu bisa masak?" tanya Adnan pada Nasya.

"bisa lah masa gabisaaa.." jawab Nasya menipiskan suaranya.

"terserah kamu mau masak apa aja, semua akan terasa enak jika dimasakkin oleh orang yang dicintainya, bukan?" jawaban Adnan sambil tertawa kecil. 

Setelah mengatakan itu, sebenarnya Adnan merasa aneh karena sebelumnya ia tidak pernah seperti itu. Adnan baru kali ini berani menatap wajah seorang perempuan dengan penuh rasa bahagia.

"Alhamdulillah" Setelah Adnan dan Nasya selesai makan mereka lanjut membereskan bekas makannya.

Adzan Ashar berkumandang, Nasya bersiap untuk wudhu dan menunaikan sholat. Setelah wudhu Nasya beranjak untuk ke kamarnya, ternyata sudah ada Adnan yang menunggunya.

"Ngga sholat ke mesjid kak?" tanya Nasya sambil mengambil mukena dimeja.

"Hari ini kakak mau sholat berjamaah dengan kamu dirumah. Kakak harus menunjukkan kepada Allah kalau kakak itu bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah." jawab Adnan sambil tersenyum melihat Nasya.

"maksudnya apa? Nasya bingung" jawab dengan keheranan

"Kamu itu kan rejeki kakak, rejeki itu ga harus melulu tentang uang. Punya istri cantik kaya kamu juga rejeki kan?"

Nasya tidak bisa menahan senyumannya kepada Adnan.

"yaudah ah kak ayo sholat.."

Keduanya tersenyum manis sebelum sholat, mereka berdua sudah saling mencintai? kita lihat saja nanti.

Nasya melanjutkan aktifitas setelah sholat yaitu membuka amplop amplop dari pernikahan dirinya dan Adnan. Selang beberapa amplop yang ia buka, ada satu amplop yang berisi catatan.

– itu cuma ilustrasi ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

– itu cuma ilustrasi ya..

Setelah melihat isi amplop itu, Nasya tidak ambil pusing dan langsung membuangnya karena pikir Nasya itu hanya orang jahil.

Semua amplop sudah Nasya buka. Nasya bosan jadi Nasya lanjut merapihkan baju bajunya untuk dimasukkan ke lemari.

btw, Nasya sama Adnan tinggal dindalem alias rumah yang ada dipesantren al-azhiim. ( tapi rumahnya beda ya sama rumah yang ummi dan abi tinggali ).
LANJUTTT!!

Adnan baru pulang dari mesjid pesantren al-azhiim, dia habis mengajari santri santri mengaji dan lainnya. Baru saja sampe teras rumah, Adnan sudah disambut oleh istrinya yaitu Nasya.

Dari jauh Nasya sudah melihat Adnan. Dan tidak tahu kenapa rasanya Nasya ingin memeluk Adnan seerat eratnya. Itu dilakukan oleh Nasya yang membuat mereka berdua kaget. Nasya ingin melepas pelukannya tapi Nasya merasa malu.

Tapi akhirnya pelukan itu berakhir karena suara panggilan dari arah pesantren al-azhiim. Ternyata itu Maryam

"Haiiii!!!" panggil maryam sambil lari memeluk Nasya.

"eh aku ganggu ya? sorry hehe. ayo masuk, anggap aja rumah sendiri" ajak maryam sambil menarik tangan Nasya.

"ini kan rumah aku.." jawab Nasya yang pasrah.

Akhirnya mereka berdua saling bercerita, menonton film bersama, makan bersama. sampai sampai Adnan merasa kesepian karena istrinya. Sampe larut malam, akhirnya maryam pulang dan Nasya lanjut membersihkan bekas mereka tadi.

Setelah rapih Nasya bergegas masuk kamar dan menunaikan sholat isya. Nasya sudah disambut dengan kehadiran Adnan diatas kasur yang sedang memandanginya.

"kak Adnan kenapa liatin aku nya kaya gitu?" tanya heran Nasya

"cantik"

"hah??" Nasya semakin bingung.

"engga, kamu sholat isya dulu aja" jawab Adnan sambil merapihkan sejadah yang akan dipakai Nasya untuk sholat.

Nasya mengangguk dan bergegas wudhu.  sehabis wudhu, Nasya langsung sholat isya.
Dan setelah sholat isya Nasya melanjutkan aktifitasnya yaitu mencuci piring dan menyetrika baju. Tapi sebelum keluar kamar Nasya ijin kepada suaminya untuk keluar kamar.

"kak, aku mau nyetrika baju sama cuci piring bekas aku tadi ya. Kaka kalo mau tidur duluan aja gapapa.." pernyataan Nasya pada Adnan yang asyik menonton televisi.

"mau kakak bantu?" jawab Adnan sambil mematikan televisinya sambil beranjak berdiri dari kasur.

"memangnya bisa?" tanya Nasya

"Semuanya bisa dilakukan kalau bersama Nasya."

Nasya tersipu malu tak bisa menahan salting, ia langsung keluar dari kamar sambil tersenyum yang tak luntur sampai dapur.
Adnan mengikutinya dan mengambil sabun cuci piring dilemari.

"biar kaka aja yang nyuci piring ya, kamu nyetrika aja."

"iya.." Nasya langsung bergegas mengambil setrikaan dan melanjutkan pekerjaannya itu.

Sambil mereka melakukan pekerjaan rumah, mereka mengobrol. Nasya banyak melontarkan pertanyaan. Mereka tertawa bersama.

"kak Adnan kuliah apa kerja?" tanya Nasya heran karena sejujurnya, Adnan terlihat diam saja dirumah tapi memiliki banyak tabungan.

"Kaka itu entrpreneur, jadi bisa kerja sambil kuliah dan dirumah aja" jawab Adnan.

"ouh, kuliah dimana kak?" tanya Nasya

"Di universitas indonesia" jawab Adnan

"Kan jauh, kita diBandung. memang bisa?"
Nasya keheranan

"Bisa, kaka ambil jurusan teknologi IT. Jadi bisa kuliah dirumah."

"ouhh" akhirnya semua pertanyaan Nasya sudah dijawab oleh sang suami.

Mereka berdua selesai mengerjakan pekerjaan rumah dan bergegas untuk tidur. Tapi Adnan ragu untuk tidur berdua sekasur dengan Nasya. Mereka berdua termasuk orang yang tidak biasa dekat dengan lawan jenis. Jadi ini tidak mudah.

"kita tidur disatu kasur ka?" tanya Nasya aneh

"iya seharusnya, tapi kalo kamu belum terbiasa dan memang tidak mau. Kaka bisa tidur disofa saja.."

"eh jangan ka, gapapa sekalian belajar. nantikan setiap hari aku harus tidur berdua disatu kasur bersama ka Adnan." jawab Nasya terbata bata

"Yasudah ayo tidur.." ajak Adnan pada Nasya.

Karena ini cerita tidak akan mengandung unsur 18+
Jadi yang aneh aneh bakal aku skip yaa.
STAY HALAL YA HABIBATI ⚘️⚘️

gus AdnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang