Adnan bangun dari tidurnya pada pukul 2 malam, Adnan berniat untuk sholat malam. Sebenarnya Adnan ingin sekali membangunkan istrinya, namun Nasya terlihat sangat pulas tidur. Adnan tidak tega membangunkan istrinya itu.
Setelah Adnan sholat malam, ia lanjut tadarus; Habis itu langsung mandi. Dan setelah Adnan mandi, adzan subuh sudah berkumandang. Ternyata Nasya sudah bangun.
"Selamat pagi khadijahku"
Sapaan yang tidak bisa dilupakan oleh Nasya, baru bangun aja udah ketemu sama Adnan yang tampannya tidak main main. Nasya pikir Adnan adalah takdir paling nikmat yang Allah berikan.
"Pagi juga kak" sapaan balik dari Nasya untuk Adnan.
"Hari ini aku akan ke mesjid untuk sholat subuh. Setelah kita sholat subuh, kita ke rumah bunda sama ayah ya?" tanya Adnan pada Nasya.
Nasya mengangguk sambil beranjak dari kasurnya untuk wudhu dan menunaikan sholat subuh.
Diperjalanan menuju rumah bunda dan ayah. Nasya dan Adnan berbincang bincang dimobil layaknya suami istri. Setelah sampai, mereka berdua disambut hangat oleh bunda dan ayahnya Nasya.
"kalian nginep disini aja ya? bunda masih kangen" mohon bunda pada Adnan dan Nasya
"nanti lagi aja ya bun, aku sama ka Adnan harus beres beres rumah dulu. masih banyak barang yang beluk dimasukkin" jawab Nasya sambil tersenyum melihat bundanya.
"Yasudah gapapa bun, yang penting sering sering kesini ya" jawab ayah semangat.
"iya pasti" kata Adnan
"pulang dulu ya bun, sehat sehat. Bahagia sampe ketemu aku lagi" ucap Nasya yang lari ke mobil menghampiri Adnan.
Setelah Adnan dan Nasya masuk mobil, bunda dan ayah langsung dadah dadah ke mereka berdua. terlihat ada senyuman dikeduanya. mobil pun pergi, bunda mengajak ayah untuk masuk kembali ke dalem rumah.
"Kak, sebelum ke rumah kita kerumah abi ummi dulu yu" ajak Nasya pada Adnan.
"boleh ayo" ajakan Nasya diterima oleh Adnan.
Mereka belum sampai ke pesantren al-azhiim karena kondisi macet tidak bisa bergerak sekitar satu jam. Akhirnya mereka lanjut jalan, Adzan dzuhur berkumandang. Adnan membelokkan mobilnya ke mesjid untuk sholat dzuhur terlebih dahulu.
"sholat dulu ya.." ajak Adnan pada Nasya.
"iya ayo kak"
Selesai sholat dzuhur mereka melanjutkan perjalanan nya. Tidak tahu kenapa tiba tiba rem nya tidak berfungsi. Apakah mereka akan kecelakaan? keduanya panik tak karuan. Ada suara klakson dari sebelah kiri. Hingga....
.....TINUNINU....NINUNINU....
.....TINUNINU....NINUNINU....Setelah membuka mata, Nasya heran karena ada ditempat yang berbeda. Ternyata dirinya ada dirumah sakit. Dirinya tidak ingat apa yang sebelumnya terjadi, tiba tiba ai ingat pada suaminya yaitu Adnan. Dengan kondisi sakit kepala di memutuskan mencari suaminya itu.
"Kak Adnan dimana ya!?!?!" terheran heran didalam hatinya.
Tiba tiba ia dipegang tangannya oleh seseorang dibelakang tubuhnya. Ketika berbalik, Nasya terkejut karena itu adalah ummi.
"Nak, mau kemana?" tanya ummi dengan suara lemas.
"ummi? dimana kak Adnan ummi?" tanya balik Nasya yang semakin panik.
"Adnan ada di ICU, ia belum bangun dari tadi."
jawab ummi yang semakin lemas.Ummi hampir jatuh pingsan, namun karena ada Nasya disebelahnya jadi Nasya mampu menahan ummi.
"kita kesana aja nak.." ajak ummi kepada Nasya.
Ternyata sudah ada abi, maryam, bunda, dan ayah. Mereka semua menunjukkan muka tegang yang membuat Nasya semakin tak karuan. Dirinya berusaha mengingat apa yang sudah terjadi. Selang beberapa menit.
Tiba tiba dokter keluar dari ruang ICU yang Adnan tempati. Semua anggota keluarga langsung beranjak dari tempat duduknya dan menanyakan kondisi Adnan.
"Ada istrinya disini?" tanya dokter dengan muka penuh meragukan.
"oh s-saya.." ucap Nasya sambil mengacungkan tangan
"Bisa ikut saya sebentar, kita bicarakan kondisi suami anda.." ajak dokter pada istri Adnan.
Sesampainya diruangan, dokter menyuruh Nasya untuk duduk. Hati Nasya berdetak kencang. Ia takut, gelisah, dan merasa bersalah kepada Adnan yaitu suaminya.
"Adnan didiagnosis terkena penyakit pada saraf saraf otak kanannya jadi ia kali ini sedang dimasa kritis, susah untuk mengingat apa apa dimasa' baru ini"
Hati Nasya terasa sakit ketika mendengar pernyataan dokter itu. Nasya membeku tidak bisa bergerak maupun berbicara. Nasya pun berdiri dan berterimakasih kepada dokter, lalu pergi meninggalkannya.
Ternyata Nasya tidak langsung ke ruang ICU, Ia ternyata pergi ke halaman rumah sakit. Sebenernya ia tak ikhlas, ia tak sanggup. Baru saja ia merasa cinta terhadap suaminya itu, tapi tiba tiba sudah ada ujian saja dari Allah swt. Nasya mulai menangis.
Tetapi tiba tiba seperti ada suara bisikan yang membisikkan "temani suami kamu, ia butuh kamu.." Nasya kaget dan langsung berdiri. Mengusap air matanya. Mungkin itu pertanda, ia langsung berlari menuju ruang ICU dimana Adnan dirawat.
Disana terlihat wajah sedih dari seluruh anggota keluarganya. Hampir 4 jam lewat, tidak ada kabar Adnan bangun dari komanya. Nasya menyuruh bunda, ayah, ummi, abi, dan maryam untuk pulang saja.
"kamu yakin akan menjaga Adnan sendiri?" tanya bunda pada Nasya dengan wajah khawatir.
"Yakin, kalian pulang aja dulu ntar kecapean." jawab Nasya.
"Yaudah ndok, jangan lupa sholat dan berdoa ya.." ucap ummi sambil mengusap kepala Nasya.
Semua anggota keluarga pergi meninggalkan Nasya. Sekarang hanya ada Nasya yang menunggu Adnan. Tak kuat menahan kesedihan yang dialaminya. Nasya pergi untuk menunaikan sholat ashar, setelah sholat ashar ia tak langsung pergi. Ia berdoa, berzikir, bersholawat. Semuanya ia lakukan untuk mendoakan kesembuhan dari Adnan.
Ternyata Nasya ketiduran saat sedang khusyu khusyu nya dimushola rumah sakit. Setelah ia membuka mata, Adzan sedang berkumandang. Ia langsung bergegas sholat magrib dan menunggu sholat isya.
Setelah selesai sholat Isya. Nasya kembali ke depan pintu ruang ICU. Sudah 8 jam, tapi Adnan tidak bangun juga. Nasya hanya bisa pasrah dan berdoa kepada Allah.
Seorang dokter keluar dari ruang ICU, ia bilang "Pa Adnan sudah bangun dari komanya.."
"Mba boleh masuk menjenguk suaminya."
Tanpa pikir lama, Nasya langsung masuk dan memeluk Adnan. Tapi Adnan belum bisa berbicara dan bergerak. Ia hanya tersenyum melihat Nasya. Tangis haru yang dirasakan keduanya itu, Nasya hanya mampu menatap Adnan dengan rasa penuh cinta.
Jadi Nasya sudah cinta dengan Adnan? ..
KAMU SEDANG MEMBACA
gus Adnan
Teen FictionUsahakan follow dulu sebelum baca ya temen temen kuu <3 . . Perempuan rupawan lulusan s3 di al-azhar mampu membuat jatuh cinta salah satu anak kyai dari pondok pesantren al azhiim yang terkenal akan sikap segan nya terhadap perempuan bahkan dia tida...