pt. 13 - khadijahku

133 3 0
                                    

Tring.....
Tring........
Tring..........

Alarm berbunyi di jam 02.20 pagi. Adnan yang mudah terbangun seketika kaget dan langsung duduk dari tidur nya.

Adnan tak merasa menyalakan alarm pagi ini, setelah di lihat di atas meja rias. Ternyata ponsel Nasya yang berbunyi, Adnan pun reflek melihat istri nya yang berada di tepat sebelah kanan nya. Sambil tersenyum manis.

Tulisan nama alarm di layar ponsel Nasya adalah 'ayo sholat malem nasss'. Adnan merasa tambah gemas dengan Nasya.

Akhirnya ia memutuskan untuk bangun dari kasur dan bergegas ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi Adnan membangunkan Nasya.

"Khadijahku, bangun.. mau sholat tahajjud?" Ucap Adnan pelan meraba kepala Nasya.

Jidat Nasya panas sekali, sontak Adnan pun panik. Dan bergegas mengambil kain dan air hangat untuk di kompres kan ke kepala Nasya.

Tepat ketika Adnan berdiri ingin membuatkan minuman teh hangat untuk Nasya. Nasya menahan tangan Adnan.

"Mmhh Kepala Nasya sakit, kakkk" Nasya merengek seperti bayi yang sedang sakit.

Adnan tersenyum dan mengangguk, ia pun mengelus elus kepala sang istri. Tak lama, Nasya tertidur pulas. Adnan memanfaat kan waktu itu untuk sholat dan berdzikir seperti biasanya.

Adzan subuh pun berkumandang. Adnan bangun dari duduk diantara dua sujud nya dan pelan pelan membangunkan Nasya.

"Khadijahku, bangun.. kita sholat subuh ya?" Bisik Adnan di sebelah telinga kanan Nasya.

"Kakak ga sholat di mesjid depan? Biasanya kan ka-" belum sempat selesai berbicara, Adnan sudah memotong omongan istrinya.

"Saya mau sholat sama kamu, boleh?" Jawab Adnan tersenyum lebar.

"Yaudah, Nasya ke air dulu" ucap Nasya yang berusaha bangkit dari tidur nya.

Adnan pun membantu Nasya untuk bangun dari kasur. Dan menemani Nasya sampai depan kamar mandi, karena kalau sampe dalem Nasya belum mengizinkan.

Adnan setia menunggu istrinya keluar dari kamar mandi. Tak selang lama, Nasya keluar dengan langkah pelan. Adnan pun reflek memegang tangan sang istri.

"Kak, jadi batal kan ish.." ucap Nasya menolak bantuan tangan Adnan

"Allahuakbar saya lupa, maaf" jawab Adnan menunduk merasa bersalah.

"Udah kakak wudhu di kamar mandi luar aja, Nasya bisa sendiri kok" tegas Nasya.

Adnan pun mengangguk setuju, dan mereka akhirnya mereka berpisah. Setelah selesai wudhu mereka sholat berjama'ah. Di akhiri dengan tadarus Al-quran.

Setelah tadarus Al-quran, Adnan berdiri dan menyuruh Nasya untuk membuka mukena nya karena akan ia lipat kan.

Nasya hanya menurut dan membuka mukena nya. Ia pun melangkah pelan menuju kasur.
Mereka berdua baru ingat hari ini akan pergi ke rumah Yusuf.

"Kamu gausah ikut ya ke rumah kak Yusuf?" Tanya Adnan.

"Ngga enak ah, gapapa Nasya ikut aja" jawab Nasya yang terus memegangi kepala nya.

"Serius?" Adnan tak yakin.

"Iya kak, ayo siap siap. Rumah kak Yusuf kan agak jauh" Nasya berusaha meyakinkan sang suami.

Adnan tersenyum sebagai jawaban dirinya sertuju. Mereka berdua pun akhirnya beranjak dari kamar, Adnan memasak untuk sarapan sedangkan Nasya mandi dan siap siap.

Makanan yang Adnan buat sudah jadi, ia pun menggelar taplak meja serta menghidangkan makanan yang telah ia buat.

Setelah mereka manyantap makanan yang telah di masak dan di siap kan Adnan. Mereka bergegas mengamgil barang barang yang harus mereka bawa.

gus AdnanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang